Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Tarbiyah bil Qalam : Jurnal Pendidikan Agama dan Sains

Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Penerapan Toleransi Antar Umat Beragama Di Masyarakat Desa Tebing Linggahara Baru Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Rambe Roma; Jailani Syahputra Siregar; Shopiah Anggaini Rambe
Tarbiyah bil Qalam : Jurnal Pendidikan Agama dan Sains Vol. 9 No. 1 (2025): Vol IX. Edisi I Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58822/tbq.v9i1.280

Abstract

This study is essential to conduct because it serves an academic purpose and also contributes practically to promoting social harmony and stability. This type of research is also included in initiatives to record the beneficial impact of religion in the public sphere, which has not yet been thoroughly examined scientifically. This study seeks to identify the impact of Islamic Religious Education on fostering tolerance among worshippers in Tebing Linggahara Baru Village. This study employs a qualitative methodology featuring descriptive techniques, utilizing data gathering tools such as interviews, observations, and analysis of documents. Methods for ensuring data validity with credibility involve triangulation, alongside data analysis that includes data reduction, presentation, and conclusion formulation. The findings of the study indicate that PAI is significant in fostering tolerance among religious groups in Tebing Linggahara Baru Village. Islamic religious education in this village occurs via three methods: informal, formal, and non-formal education. In this village, Muslims make up the majority, and both the Muslims and non-Muslims here consistently uphold tolerance. Islamic religious education acquired by Muslims in their families and schools is effectively implemented in daily life, particularly regarding religious tolerance.
Analisis Pengaruh Kebijakan Larangan Penggunaan Handphone Terhadap Prestasi Akademik Siswa Di Pondok Pesantren Addinussyarifiah Tanjung Makmur Linda Astuti; Jailani Syahputra Siregar; Basyarul Ulya
Tarbiyah bil Qalam : Jurnal Pendidikan Agama dan Sains Vol. 9 No. 2 (2025): Volume IX Edisi II ( Juli-Desember In-Press)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58822/tbq.v9i2.304

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebijakan larangan penggunaan handphone dengan prestasi akademik siswa di Pondok Pesantren Tanjung Makmur Provinsi Sumatera Utara. Penelitian menggunakan populasi seluruh siswa Pondok Pesantren Addinussyariah Tanjung Makmur mencakup semua tingkat pendidikan yang ada di pesantren, baik yang berada di tingkat MTs maupun MA dengan jumlah 340 santri. Teknik sampling menggunakan sampel berbasis kriteria (Purposive Sampling) yaitu siswa yang memenuhi kriteria berupa siswa yang aktif belajar di pesantren dan terpengaruh oleh kebijakan larangan menggunakan handphone. Sampel diambil Sampel sebanyak 50 orang dengan metode sampel acak sederhana (Simple Random Sampling Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi sederhana, hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat kuat antara nilai akademik awal siswa sebelum kebijakan diterapkan dan nilai akhir setelah kebijakan diberlakukan. Nilai koefisien korelasi Pearson sebesar r = 0.954 dengan tingkat signifikansi p < 0.01 menunjukkan bahwa hubungan tersebut signifikan secara statistik. Nilai R Square = 0.907 mengindikasikan bahwa sekitar 90,7% variasi dalam prestasi akademik dapat dijelaskan oleh model yang dikembangkan. Temuan ini menunjukkan bahwa kebijakan larangan penggunaan handphone berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan prestasi akademik siswa. Namun, di samping dampak positif seperti peningkatan konsentrasi belajar, interaksi sosial, dan pengendalian pengaruh negatif dunia maya, kebijakan ini juga menimbulkan dampak negatif, seperti keterbatasan akses informasi dan peluang pengembangan teknologi di kalangan siswa. Dengan demikian, diperlukan pendekatan kebijakan yang seimbang agar manfaat optimal dapat diperoleh tanpa menghambat potensi santri dalam perkembangan teknologi informasi.