Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa 40% kematian ibu di negara berkembang terkait dengan anemia selama kehamilan. Sebagian besar kasus anemia ini disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, yang sering kali saling berinteraksi. WHO melaporkan bahwa antara 35% hingga 75% ibu hamil mengalami defisiensi besi, dan angka ini cenderung meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Anemia sendiri adalah kondisi di mana jumlah hemoglobin dalam darah berada di bawah tingkat normal. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin <11 gr% pada trimester I dan II, sedangkan pada trimester II kadar haemoglobin ibu hamil <10.5 gr%. Ibu hamil yang mengalami anemia berisiko tinggi mengalami perdarahan saat melahirkan, yang bisa berujung pada kematian. Oleh karena itu, tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang anemia selama kehamilan. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan mengenai anemia kehamilan, yang diawali dengan pre-test sebelum penyuluhan dan diakhiri dengan post-test setelah penyuluhan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Tanjung Gunung dan diikuti oleh 20 ibu hamil. Hasil dari penyuluhan menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaan, hanya 5 peserta (27%) yang memiliki pengetahuan baik tentang anemia, sementara setelah penyuluhan, jumlah peserta yang memiliki pengetahuan baik meningkat menjadi 16 orang (80%). Peningkatan ini mencerminkan antusiasme peserta dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang pencegahan anemia pada ibu hamil. Kata kunci: Anemia, ibu hamil,pengetahuan