Masyarakat Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat adalah masyarakat yang sangat kaya akan tradisi dan sudah dapat dikatakan menjadi bagian dari kehidupan sosialnya. Tradisi dalam masyarakat Sasak Lombok mengatur tata perilaku seseorang dalam bermasyarakat, sebagai pengendali social yang dipercaya mampu menghidupi masyarakat menjadi masyarakat yang beradab dan saling menghargai antar sesame.Tradisi tersebut dapat berupa upacara-upacara daur hidup, kematian, tata laku dan juga kesenian. Proses memaknai seni tradisi yang mengikuti perkembangan kebudayaan membutuhkan metode tertentu atau cara pandang melihat tradisi atau kesenian tradisional dengan cara yang berbeda. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode dekonstruksi, yaitu sebuah metode pembacaan teks dengan memasuki lebih dalam teks tersebut sehingga menemukan pentingnya hal-hal yang selama ini mungkin diabaikan dalam teks tersebut. Metode ini akan membawa makna baru yang dapat disesuaikan dengan perkembangan kebudayaan. Objek penelitian atau teks kebudayaan yang diteliti adalah teater tradisional masyarakat Sasak yaitu Kemidi Rudat.Simpulan yang diperoleh adalah peran tokoh utama terletak pada Jongos dan Khadam yang mampu menghidupkan suasana pentas dan wakil dari kebebasan atau kemerdekaan yang didamba setiap manusia. Peranan tokoh yang berimplikasi pada makna Kemidi Rudat yaitu kerinduan akan kebebasan atau kemerdekaan hidup manusia.