Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Riset Sains dan Teknologi Kelautan

PENGARUH OPTIMASI BEBAN RANGKA TUBULAR TERHADAP ANALISIS KEKUATAN TEKUK DAN KELELAHAN PADA FIXED OFFSHORE PLATFORM Phady, Adriani; Rajmi, Astika; Ramadhani, Fitri; Andalan, Muhammad Teguh Perdana; Aski, Salsabila; Alie, Muhammad Zubair Muis
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v3i1.13233

Abstract

Artikel ini membahas mengenai pengaruh optimasi beban rangka tubular terhadap analisis kekuatan tekuk dan kelelahan pada fixed offshore platform. Anjungan lepas pantai tipe fixed digunakan sebagai platform produksi atau pemulihan minyak di laut dangkal, dan juga diterapkan pada struktur pendukung turbin angin Offshore dalam beberapa tahun terakhir. Struktur jaket biasanya dirancang untuk menjadi konservatif dan besar sesuai dengan berbagai kode desain. Dalam kasus ini, kekuatan dan kelelahan struktural metode perancangan struktur platform jaket berdasarkan beban maksimum yang bekerja pada rangka tubular. Pengaruh beban tekuk dan beban lateral juga memberikan pengaruh yang signifikan, tidak hanya terhadap beban tekuk kritis tetapi juga terhadap deformasi dan tumpuan tegangan. Analisis umur kelelahan menunjukkan bahwa struktur rangka tubular yang diamati melalui pembebanan optimal menunjukkan respon terhadap berbagai beban yang bekerja. Hal ini mungkin disebabkan oleh gambaran respon tegangan, yang merupakan parameter penting dalam menentukan umur kelelahan. Material dan ukuran dimensi struktur yang mempengaruhi optimasi dari pergerakan struktur. Retak ekstensi dan korosi tidak dipertimbangkan. Untuk menilai kekuatan tekuk dan kelelahan struktur ini, karena bentuk konfigurasi setiap rangka tubular dari fixed offsore platform, yang terbatas dianalisis dengan metode elemen hingga (FEM) diadopsi. Analisis tekuk dilakukan pada struktur ini oleh mempertimbangkan bidang dua dimensi untuk mendapatkan beban tekuk kritis untuk rangka tubular; Analisis umur kelelahan kemudian dihitung untuk menghasilkan umur kelelahan tersebut struktur. Hasil yang diperoleh FEM dibandingkan dengan solusi analitik untuk beban tekuk kritis. Kurva tegangan regangan juga diterapkan untuk menunjukkan optimasi beban yang bekerja pada rangka tubular.
STUDI PENELAAHAN BEBERAPA METODE PADA ANALISIS KEKUATAN KAPAL Suci, Indah Melati; Arafat, Andi Muhammad Alfian; Sagita, Rian; Padaunan, Alfred Michael; Alie, Muhammad Zubair Muis
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v3i1.13235

Abstract

Salah satu kriteria terpenting dalam desain kapal adalah kekuatan. Ketika kapal berada di bawah beban eksternal seperti gelombang, daya apung atau tekanan, reaksi internalnya harus menahan beban eksternal tersebut. Apabila tubrukan terjadi, lambung kapal tidak hanya menerima dampaknya tetapi juga geladaknya. Sifat statistic kekuatan sisa gelagar lambung ditentukan dengan simulasi Monte Carlo berdasarkan demensi kerusakan dan bentuk modifikasi dari Metode Incremental Iterative untuk memperhitungkan rotasi sumbu netral dan kesetimbangan momen lentur horizontal. Analisis numerik membahas bebarapa aspek yang berhubungan dengan respon struktur kapal yang mengalami beban tidak terduga, termasuk pentingnya menentukan model las, pengaruh kriteria kegagalan, hubungan material pada simulasi struktur kompleks, dan aplikasi penskalaan dalam menilai respon dari struktur skala penuh. Metode Beam Finite Element untuk menguji kekuatan sisa kapal dan sebuah model tiga ruang muat kapal dengan tipe Panamax berlambung tunggal pada kondisi hogging dan sagging. Analisis Elemen Hingga (FE) nonlinear mencakup static implisitanalisis dan analisis dinamis eksplisit yang keduanya dapat mempertimbangkan defleksi besar dan nonlinear selama proses kerutuhan progresif. Pendekatan melibatkan evaluasi pengaruh opsi pengendalian resiko pada kegagalan gelagar laambung. Probabilitas ditentukan dengan menggunkan analisis keandalan struktur dan penentuan biaya yang diperoleh pada kegagalan lambung girder diantaranya kerusakan property kapal, pencemaran akibat tumpahan minyak dan hilangnya nyawa awak kapal seperti yang diusulkan oleh International Maritime Organization (IMO).
ANALISIS KEKUATAN ANCHOR CROWN SHACKLE PADA FPU MADURA STRAIT DENGAN VARIASI SUDUT MOORING LINE Ismail, Imam; Paroka, Daeng; Alie, Muhammad Zubair Muis
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 4, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v4i1.19395

Abstract

Floating produciton unit Madura Strait yang akan disingkat FPU adalah suatu struktur terapung yang berfungsisebagai unit produksi minyak dan gas yang akan diletakkan pada selat madura yang akan ditambatkan secaracatenary kepada jangkar di dasar laut. Selama pengoperasiannya FPU akan mengalami pergerakan secara terus menerus akibat hasil respon terhadap beban dinamis yang menghantamnya. Hal ini akan berisiko kepada gagalnya mooring line. Selain mooring line, kekuatan penyambung rantai juga menjadi salah satu struktur yang mesti diperhatikan, yaitu anchor crown shackle dan conecting link. Dalam penelitian kali ini bertujuan menganalisakekuatan dari anchor crown shackledan connecting link, yang didahulukan dengan mencari nilai tension terbesar dengan melakukan analisa time domain terhadap mooring line dengan variasi beberapa sudut antar mooring linepada kondisi ULS dan ALS. Hasil analisanya menunjukkan bahwa variasi sudut antar mooring line sebesar 5° adalah yang paling aman bagi FPU karena memiliki akumulasi nilai RAO yang rendah dan safety factor mooring line yang paling tinggi secara akumulasi dalam kondisi ALS dan ULS dibanding variasi yang lain. Untuk kekuatan anchor crown shackle dan connecting link, hasil analisa dengan menggunakan beban sebesar 2500kN akibat tension maksimum yang dihasilkan oleh mooring line pada kondisi ALS menunjukkan nilai tegangan maksimum 278.54 Mpa yang berarti nilainya lebih kecil dari 90% yield strength material (417.42 Mpa) dan deformasi terbesar 0.00024 m untuk anchor crown shackle dan 0.00034 untuk connecting link yang berarti masing – masing nilainya kurang dari 5% diameter struktur (0.01 m) sehingga struktur tersebut dapat dikatakan aman menurut standar yangdiizinkan oleh ABS.Kata kunci: FPU, tension, RAO, von mises stress, anchor crown shacle, connecting link.