Pedagang kue rumahan di wilayah Desa Adat Jimbaran , di masa perkembangan ekonomi saat ini, sangat sulit bersaing dengan toko-toko kue yang besar dan menjual secara online. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan mereka dalam teknologi yang sangat minim. Secara langsung terlihat rata-rata pedagang kue tersebut memiliki handphone (Hp) Android, namun pemanfaatannya hanya sebatas mengiirim pesan dan membagi hasil foto melalui facebook dan WhatsApp. Permasalahan utama yang dihadapi adalah keterbatasan teknologi produksi, khususnya dalam proses pemasaran . yang berdampak pada kualitas dan daya saing produk. Untuk mengatasi hal ini, tim pengabdi mengimplementasikan pendekatan terpadu meliputi edukasi, pelatihan, dan pendampingan intensif. Inti dari program adalah pemanfaatan teknologi semaksimal mungkin sehingga dapat membantu mengembangkan Kue Ningayu dan dapat besaing secara global dengan para pelaku usaha lain. Selain itu dapat memanfaatkan Teknologi informasi sehingga dapat menjangkau pasar serta menarik konsumen secara lebih luas