Penelitian ini bertujuan menganalisis ketimpangan ekonomi antara kabupaten/kota induk dan pemekaran di Kalimantan serta memetakan posisi berdasarkan struktur ekonomi daerah pemekaran. Metode penelitian menggunakan Indeks Theil untuk mengukur ketimpangan berbasis PDRB per kapita dan jumlah penduduk, serta Tipologi Klassen untuk mengklasifikasikan daerah menurut pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan. menggunakan Tipologi Klassen pada periode 2014–2023. Hasil penelitian menunjukkan ketimpangan kabupaten/kota induk dan pemekaran tingkat rendah–menengah namun tidak seragam antarwilayah. Nilai tertinggi terdapat pada wilayah inti kota/industri/ekstraksi seperti Kalbar–Wilayah 1, Kalsel–Wilayah 2, dan Kaltim–Wilayah 2–3. Sedangkan nilai terendah terdapat pada wilayah dengan struktur ekonomi lebih homogen dan konektivitas lebih baik seperti Kalbar–Wilayah 5, Kalteng–Wilayah 1 & 5 dan Kalsel–Wilayah 1 & 3. Hasil Tipologi Klassen mengindikasikan polarisasi, dari total 27 kabupaten/kota pemekaran didominasi Kuadran 1 (maju–cepat tumbuh) terdapat 9 kabupaten/kota, dan Kuadran 4 (relatif tertinggal) terdapat 9 kabupaten kota. Hal ini menunjukkan banyak daerah pemekaran berada di Kuadran 1 (maju–cepat tumbuh) dan Kuadran 4 (relatif tertinggal). Implikasinya, pengurangan ketimpangan perlu dilakukan secara menyeluruh, seperti penyebaran manfaat dari pusat kota/industri ke wilayah hinterland, penguatan konektivitas dan layanan dasar di pedalaman, serta diversifikasi ekonomi pada wilayah yang bergantung komoditas. Kata kunci:Ketimpangan ekonomi, Pemekaran wialayah, Kabupaten/kota induk-pemekaran, Indeks Theil, Tipologi Klassen, Kalimantan.