Permasalahan permukiman kumuh di Kota Tangerang dengan luas permukiman kumuh 89 Ha berada pada Kelurahan Kedaung Baru dan Kelurahan Kedaung Wetan. Peremajaan permukiman kumuh Kawasan Kedaung yang dilaksanakan dengan pendekatan bottom-up planning terindikasi belum optimal. Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakpuasan masyarakat untuk kembali bermukim bahkan dapat menyebabkan adanya permasalahan baru. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keberhasilan program peremajaan lingkungan berdasarkan persepsi masyarakat pasca berlangsungnya program. Pendekatan penelitian berupa pendekatan kuantitatif dengan metode analisis Importance-Performance Analysis (IPA). Pengumpulan data primer dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden. Rata-rata nilai ekspektasi masyarakat mengenai program peremajaan Kawasan Kumuh Kedaung tergolong cukup (skor 2,66). Penilaian kinerja pada program peremajaan Kawasan Kumuh Kedaung berada pada kategori rendah (skor 2,52). Pembangunan gerbang utama akses rusun menjadi program yang perlu ditingkatkan kinerjanya dan tergolong kuadran concentrate here. Program yang dinilai berhasil adalah sosialisasi program peremajaan lingkungan Kedaung yang diberikan oleh fasilitator, pembangunan jembatan akses, pembangunan rusun, pembangunan jalan akses utama rusun, pembangunan jembatan akses rusun, dan pembangunan jaringan air bersih, sedangkan enam program lainnya termasuk kuadran low priority.