Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya pertanian dan karakteristik sosial ekonomi dengan kesejahteraan ekonomi petani kentang Suku Tengger di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan pada penelitian ini dipilih secara purposive sampling sehingga didapat 2 informan yaitu Dukun Adat Suku Tengger dan Petani kentang. Budaya pertanian yang dikaji meliputi praktik liliwet, nduduk, dan gotong royong. Karakteristik sosial ekonomi mencakup usia, pendidikan, pengalaman bertani, dan luas lahan. Kesejahteraan ekonomi diukur melalui lima indikator: pendapatan, pengeluaran, daya beli, tingkat subsistensi, dan nilai tukar pendapatan rumah tangga petani (NTPRP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya pertanian dan karakteristik sosial ekonomi memiliki hubungan yang signifikan dengan kesejahteraan ekonomi petani. Petani yang aktif menjalankan budaya pertanian dan memiliki karakteristik sosial ekonomi yang lebih baik cenderung memiliki pendapatan dan daya beli yang lebih tinggi serta kondisi ekonomi yang lebih stabil.