Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM)

Stereotip Mahasiswa Minangkabau terhadap Mahasiswa Suku Aceh Putri, Yolla Novita; Anismar, Anismar
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 2 (2020): Kebudayaan, Keberagaman, dan Pembangunan
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i2.3113

Abstract

This study entitled Stereotypes of Minangkabau Students towards Acehnese Students (Study of Minangkabau Students). This research focuses on the stereotypes that Minangkabau students have towards Acehnese students and the stereotypical factors. Stereotypes are overly generalized, too easy, simplified or exaggerated beliefs about a group. The purpose of this study is to find out what stereotypes Minangkabau students have towards Acehnese students and the stereotypical factors that Minangkabau students have towards these Acehnese students. This study uses a descriptive qualitative approach using the theory of symbolic interactionism. To get accurate data and informants, the data collection techniques used in this study were observation, interviews, and documentation. The results showed that stereotypes of Minangkabau students towards Acehnese students were dominated by negative stereotypes.AbstrakPenelitian ini berjudul Stereotip Mahasiswa Minangkabau terhadap Mahasiswa Suku Aceh (Studi pada Mahasiswa Minangkabau). Penelitian ini berfokus kepada stereotip yang dimiliki oleh mahasiswa Minangkabau terhadap mahasiswa suku Aceh serta faktor terbentuknya stereotip tersebut. Stereotip merupakan keyakinan yang terlalu digeneralisasikan, terlalu dibuat mudah, disederhanakan atau dilebih-lebihkan mengenai suatu kelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stereotip apa saja yang dimiliki oleh mahasiswa Minangkabau terhadap mahasiswa suku Aceh dan faktor penyebab dari stereotip yang dimiliki mahasiswa Minangkabau terhadap mahasiswa suku Aceh tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dengan menggunakan teori interaksionisme simbolik. Untuk mendapatkan data dan informan yang akurat maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan stereotip yang dimiliki mahasiswa Minangkabau terhadap mahasiswa suku Aceh didominasi oleh stereotip negatif.
Strategi Komunikasi Budaya Mahasiswa Papua dalam Interaksi dengan Mahasiswa Aceh di Universitas Malikussaleh Muhajir, Mirza; Anismar, Anismar
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.6080

Abstract

Intercultural communication is the process by which the ideas of one culture are transferred to another culture. The purpose of this study is to explain the strategy of cultural communication between students from Papua and Aceh students in forming harmonious social interactions at Malikussaleh University. This study uses a descriptive qualitative approach using the theory of William Gudykunts. In obtaining complete and accurate data and information in the study, the data collection used in this study was observation and interviews. The data analysis technique used in this research is data reduction, data presentation, and data inference. The results showed that there were three strata of cultural communication strategies carried out by Papuan students with Acehnese students. First, understand and use good language. Second, understand the norms and character of the interlocutor. Third, positive prejudice against the interlocutor and promote good values.
Pesan Simbolik dalam Prosesi Petawaren Adat Gayo Lues Harinawati, Harinawati; Syafrimayanti, Nurhasanah; Anismar, Anismar
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.5517

Abstract

This study identifies and analyzes symbolic messages in the petawaren tradition in Blangkejeren District, Gayo Lues Regency. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation. The results of the study indicate that the petawaren tradition is one part of Gayo culture which is carried out in welcoming various important events in life. Petawaren is carried out by inviting village elders. The procession of the petawaren tradition requires several main equipment which is prepared by the party who has the intention. The equipment used in this petawaren procession has been mutually agreed upon since time immemorial, including rice and water in a container mixed with celala, dedingin, bebesi, batang teguh, sesampi, and other flowers in an odd number and tied in one knot. The petawaren tradition means prayer and hope so that Allah SWT will always be given safety, blessings, and prosperity.ABSTRAKStudi ini mengidentifikasi dan menganalisis pesan simbolik dalam tradisi petawaren di Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi petawaren adalah salah satu bagian budaya Gayo yang dilakukan dalam menyambut berbagai peristiwa penting dalam kehidupan. Petawaren dilaksanakan dengan mengundang tetua kampung. Prosesi tradisi petawaren membutuhkan beberapa perlengkapan utama yang dipersiapkan oleh pihak yang mempunyai hajat. Perlengkapan yang digunakan dalam prosesi petawaren ini telah disepakati bersama sejak dahulu kala, antara lain beras dan air dalam wadah yang dicampur celala, dedingin, bebesi, batang teguh, sesampi, dan bunga lainnya yang berjumlah ganjil dan diikat dalam satu ikatan. Tradisi petawaren bermakna doa dan harapan agar senantiasa diberi keselamatan, keberkatan, dan kesejahteraan oleh Allah SWT.