Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL

FORMULASI NANOKRIM EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus L.Merr.) SEBAGAI PELEMBAB KULIT Chandra, Devina; Rohana Sinaga, Taruli; Rudi Aman Manik, Tumpak; Kristiani Aruan, Tina
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) leaves have benefits for the human body to protect cell structure and work up vitamin C activity. Cream is a semi-solid preparation which contain one or more dissolved medicinal ingredients in a suitable base material and containing not less than 60% water. Nanocream has an easy, comfortable diffusion on the skin area and increases the absorption of active substances on the skin. This research aims to formulate 3% katuk leaf extract as a skin moisturizer in the form of nanocream preparations with a comparison using blanks (without extract) and Citra brand products. This research was conducted by using an experimental method. The research steps are plant identification, simplicity characterization, screening test, the sample was extracted by maceration for 5 × 24 hours using 80% ethanol solvent then the filtrate was evaporated by a vacuum rotary evaporator at approximately 500C for ±5 hours until a thick extract of katuk leaves was produced. The thick extracts of katuk leaves and blanks (without extract) were formulated in Nanocream preparation by using a high-shear emulsification method (high-shear stirring) using a mixer for 8 hours. Then the organoleptic test, homogeneity test, emulsion test, pH test, viscosity test, irritation test by using 6 volunteers with an age range of 20-30 years and humidity test by using 9 volunteers using a skin analyzer from before use to after use for 4 week. The results of the katuk leaf extract nanocream and blank nanocream (without extract) obtained were homogeneous, remained stable, the emulsion type was o/w, the irritation test did not cause skin irritation and the results of the moisture test were the preparation without extract (blank) from 21.3% to 40.1%, the preparation of katuk leaf extract 3% from 21.3% to 40.8% , and stock image products from 22.6% to 38.9%. The results of the analysis showed that the use of katuk leaf extract nanocream gave changes to dry skin conditions for the better and faster increase in water content in the skin so as to obtain a moisturizing effect on the skin.
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR RAKYAT TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG Johansen Hutajulu; Mido Ester J. Sitorus; Rohana Sinaga, Taruli; Mindo Tua Siagian; Evawani Martalena Silitonga; Kalgis Zebua
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/tekesnos.v7i1.6260

Abstract

Pasar rakyat atau yang dikenal dengan pasar tradisional adalah tempat usaha yang ditata, dibangun, dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik negara, dan/atau badan usaha milik daerah dapat berupa toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil dan menengah, swadaya masyarakat, atau koperasi serta UMK-M dengan proses jual beli barang melalui tawar-menawar. Pasar tradisional diklaim kumuh dan beraroma tidak sedap akibat sampah yang dihasilkan setiap harinya.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Sistem Pengelolaan Sampah di Pasar Rakyat Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 yang meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Rakyat Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang pada bulan Maret-Juni 2025. Informan dalam penelitian sebanyak 5 (lima) orang yaitu Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup, pengelola pasar, petugas kebersihan, pedagang, dan petugas pengangkut sampah. hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilahan sampah belum dilakukan dengan baik antara sampah organik maupun anorganik terbuat dari anyaman bambu, berdasarkan jenis tempat sampah yang digunakan masih sederhana seperti karung dan keranjang, Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) sampah masih berupa lahan kososong tanpa fasilitas kontainer, pengangkutan sampah menggunakan dump truck yang dilakukan dua sampai tiga kali dalam seminggu, pengolahan sampah tidak dilakukan di TPS dan langsung diangkut ke TPA, dan pemrosesan akhir sampah dilakukan di Desa Tandukan Raga, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan metode sanitary landfill. Disarankan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk melengkapi tempat sampah berdasarkan sampah organik, anorganik dan B3 untuk mendukung pemilahan sampah, dan menyediakan kontainer sebagai (TPS) sampah, dan pengangkutan sampah menjadi setiap hari. Disarankan kepada petugas kebersihan melakukan program pengolahan sampah, dan kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk mengadakan sosialisasi dan edukasi yang terjadwal kepada pedagang.