Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA

Islam, kolonial dan tradisi lisan: Tinjauan kritis terhadap babad Tempurejo Mochammad Nginwanun Likullil Mahamid
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v12i2.11165

Abstract

Babad Tempurejo adalah salah satu jenis karya sastra dalam bentuk historiografi tradisional Jawa, yang mengisahkan berbagai peristiwa sejarah di suatu daerah kecil di Pulau Jawa, yang diberi nama Dusun Tempurejo, seiring berjalannya waktu dusun tersebut kini telah tumbuh menjadi daerah yang berkembang, khususnya pada bidang pendidikan Islam, hal itu tidak terlepas dari kontribusi para tokoh ulama yang membuka lahan baru supaya nantinya dapat dijadikan tempat tinggal banyak orang, kemudian mendakwahkan ajaran Islam di sana. Penelitian ini dimaksudkan untuk meninjau secara kritis teks Babad Tempurejo, yang di dalamnya memuat peristiwa penting seputar Dusun Tempurejo, serta diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada pembaca tentang pentingnya melestarikan sejarah lokal. Adapun metode yang dipakai adalah metode deskriptif-analisis dan pendekatan sejarah, yang tahapannya meliputi heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi, penelitian ini menghasilkan tiga temuan, sebagai berikut: 1) Perkembangan Islam melalui peran ulama yang menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada masyarakat, 2) Upaya menjaga kedaulatan wilayah dari pengaruh bangsa kolonial Belanda, dan 3) Adanya tradisi lisan yang digunakan dalam penulisan Babad Tempurejo, sebagai sarana untuk melestarikan sejarah lokal.
Politik ekonomi pemerintah Hindia Belanda perspektif kebijakan cultuurstesel di Madiun Mochammad Nginwanun Likullil Mahamid
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 13, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v13i2.13882

Abstract

Artikel bertujuan mengkaji kebijakan cultuurstesel yang mempengaruhi perubahan struktur pemerintahan di Madiun tahun 1800-an. Penguasaan Belanda atas wilayah Madiun di mulai setelah berakhirnya peristiwa perang Jawa pada 1830, sekaligus mengawali perubahan berbagai bidang politik dan ekonomi. Sebagai satu kesatuan yang melengkapi dengan tujuan utama pemerintah Belanda yang menginginkan efisiensi birokrasi untuk kelancaran perekonomian Hindia Belanda, serta mengambil keuntungan besar setiap tanah jajahan. Penelitian menggunakan metode sejarah, melalui pengumpulan sumber arsip kolonial dan foto sezaman, serta buku dan artikel jurnal. Sumber tersebut dipilih relevan lewat kritik sumber, lalu diinterpretasi dengan pendekatan politik dan politik ekonomi guna menganalisis usaha pemerintah Belanda terkait kebijakan cultuurstesel di Madiun, serta diperkuat teori kebijakan pemerintahan dari Roderick Arthur William Rhodes (1944). Lalu dilakukan historiografi, menghadirkan temuan berupa sistem tanam paksa yang memberatkan rakyat pribumi. Kemudian dalam pelaksanaannya ikut mengubah sistem pemerintahan di Madiun dari kerajaan ke kolonial, dan terbentuknya administrasi baru bernama Karesidenan Madiun beserta pejabat pemerintahan yang terdiri atas pejabat kolonial dan pejabat lokal atau pribumi.