Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Majalah Kesehatan Pharmamedika

Angka Kejadian Depresi Pada Pasien Hemodialisis Menggunakan Metode Pengukuran Back Depression Inventory Musthafa, Sarah; Armelia, Linda
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 11, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v11i2.1325

Abstract

Latar Belakang: Depresi adalah masalah kejiwaan yang umum terjadi pada pasien penyakit ginjal kronis terutama yang sudah menjalani hemodialysis maupun belum. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian depresi pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis mengunakan metode pengukuran Beck Depression Inventory di RS Anna Medika, Bekasi. Metode: Penelitian ini dilakukan secara deskripsi cross sectional. Penelitian dilakukan pada pasien penyakit ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis di RS Anna Medika Bekasi. Hasil: Dari 156 pasien yang ikut penelitian didapatkan 82 (52,6%) depresi minimal, 37 (23,7%) depresi sedang, 24 (15,4%) depresi berat dan 13 (8,3%) depresi sangat berat. Simpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa depresi yang paling banyak dialami adalah tipe depresi minimal, walaupun tidak mengabaikan depresi sangat berat yang juga dialami. Saran: Bagi para tenaga kesehatan diharapkan dapat membantu pasien terutama dalam menangani masalah psikologis khususnya depresi. Selain itu, keluarga pasien dianjurkan agar dapat memberikan perhatian lebih dan menjadi life support system untuk kemajuan dan kelangsungan hidup pasien.
Hubungan Lama Hemodialisis dengan Fungsi Kognitif yang Diukur Menggunakan Metode Trail Making Test A dan B Rafika, Naziratur; Armelia, Linda
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 12, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v12i2.1750

Abstract

Latar Belakang: Penyakit ginjal kronik (PGK) telah menjadi masalah kesehatan  masyarakat global di seluruh dunia, sehingga perlu dilakukan hemodialisis (HD) yang merupakan terapi paling banyak dilakukan. Angka kejadian yang tinggi dari gangguan kognitif dan demensia telah banyak dilaporkan pada berbagai penelitian. Prevalensi terjadinya penurunan fungsi kognitif meningkat yaitu sebesar 30% sampai 70% pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lamanya hemodialisis dengan fungsi kognitif yang diukur menggunakan metode Trail Making Test A and B di RS. Anna Medika Bekasi.  Metode: Merupakan penelitian cross sectional, dengan sampel penelitian adalah 156 penderita PGK yang sedang menjalani HD di Rumah Sakit Anna Medika Bekasi, namun hanya 73 subjek yang memenuhi kriteria inklusi. Subjek diwawancarai dan mengisi kuisioner Trail Making Test A and B. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: Dari tes Trail Making Test A (TMT-A) diperoleh hasil yang mengalami penurunan fungsi kognitif sebanyak 40 orang (54.8%) dan sebanyak 33 orang (45.2%) normal. Sedangkan pada TMT-B, hanya 9 orang (12.3%) yang mengalami penurunan dan 64 orang (87.7%) normal. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama hemodialisis dengan fungsi kognitif pada pasien yang menjalani hemodialisis, dengan nilai p 0,297 pada TMT-A dan nilai p sebesar 0,220 pada TMT-B. Simpulan: Tidak  terdapat  hubungan  yang  signifikan antara  lama hemodialisis dengan fungsi kognitif pada pasien yang menjalani hemodialisis menggunakan metode Trail Making Test A and B.
Angka Kejadian Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Menggunakan Metode Pengukuran Geriatric Depression Scale Octafiani, Monica; Armelia, Linda
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 12, No 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v12i1.1602

Abstract

Latar Belakang: Penyakit ginjal kronik mengakibatkan penurunan fungsi ginjal progresif dan irreversible sehingga memerlukan terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal bertujuan membuang limbah metabolik dan kelebihan cairan tubuh melalui darah. Keadaan ini dapat mengganggu psikis pasien berupa depresi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian depresi pada pasien geriatric yang menjalani hemodialisis dengan menggunakan metode pengukuran geriatric depression scale. Metode: Penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis di RS Anna Medika Bekasi dari tanggal 20-29 Agustus 2018. Analisis menggunakan Chi-Square. Hasil: Ada 51 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan 33 (64,7%) laki-laki dan sisanya perempuan. Pengukuran tingkat depresi sebagai berikut 25 (49%) tidak depresi; 20 (39.2%) depresi ringan; 5 (9.8%) depresi sedang dan 1 (2%) depresi berat. Kejadian depresi pada periode HD 12 bulan sebanyaj 24 (47%): 11 (45.7%) normal; 10 (41.7%) depresi ringan; 2 (8.4%) depresi sedang dan 1 (4.2%) depresi berat. Pada HD 12-24 bulan sebanyaj 15 (29.4%): 7 (46.6%) normal; 6 (40%) depresi ringan; 2 (13.4%) depresi sedang dan tidak ada depresi berat. Pada HD 25-36 bulan sebanyak 5 (25.5%): 4(80%) normal dan 1 (20%) depresi ringan. Sementara pada HD 36 bulan sebanyak 7 (35.7%): 3 (42.8%) normal; 3 (42.8%) depresi ringan dan 1 (14.2%) depresi sedang”. Tidak adanya hubungan antara ketaatan agama dengan angka kejadian depresi pada pasien PGK yang menjalani HD (p0,05). Simpulan: Angka kejadian depresi terbanyak terjadi ketika pasien yang menjalani hemodialisis kurang dari 12 bulan dan untuk pasien yang sudah menjalani hemodialisis lebih dari 12 bulan sudah dapat beradaptasi dan bergantung pada dukungan keluarga. Saran: Diperlukan perhatian dan dukungan keluarga pada pasien penyakit ginjal kronik sebagai dukungan moral yang sangat penting dalam mencegah depresi pada pasien disamping kekuatan amal ibadah pasien juga.