Sektor healthcare memiliki peran strategis dalam stabilisasi sistem kesehatan nasional, namun tidak kebal terhadap risiko financial distress. Peneliti bertujuan untuk menilai bagaimana pengaruhnya dari ukuran perusahaan, aktivitas, profitabilitas, maupun likuiditas pada status financial distress pada perusahaan manufaktur sektor kesehatan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2021 - 2023. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif dengan pendekatan regresi linear ganda. Peneliti mengadopsi metode purposive sampling dalam mengambil sampel dan dikumpulkan dari 12 perusahaan dengan jumlah 36 observasi. SPSS digunakan untuk menganalisis data dengan menggunakan berbagai asumsi klasik untuk memastikan validitas model. Temuan ini mengungkapkan bahwasanya ukuran bisnis tidak mempunyai dampaknya yang nyata terhadap kesulitan keuangan, sedangkan profitabilitas, likuiditas, dan aktivitas memiliki dampak positif yang signifikan. Secara simultan, variabel independen yang dimaksud memiliki dampak yang signifikan terhadap kesulitan keuangan. Temuan ini menekankan pentingnya pengelolaan rasio keuangan yang sehat dan efisiensi penggunaan aset dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan healthcare. Selain itu, hasil temuan ini relevan dengan teori signalling yang menegaskan bahwasanya informasi keuangan mungkin sangat krusial bagi investor maupun kreditor ketika mengevaluasi kualitas kerja dan operasi bisnis.