Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Albacore : Jurnal Penelitian Perikanan Laut

MODEL PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN TANGKAP PROSPEKTIF DI WILAYAH PERAIRAN ACEH Mustaruddin Mustaruddin; Julia Eka Astarini
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 3 No. 2 (2019): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.399 KB) | DOI: 10.29244/core.3.2.125-134

Abstract

Sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi penggerak utama pembangunan di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong pengembangan usaha perikanan tangkap prospektif yang menopang keberlanjutan usaha dan sumberdaya ikan di masa datang. Penelitian ini bertujuan menentukan jenis usaha perikanan tangkap yang prospektif dan menyusun model pengembangannya di perairan Aceh. Penelitin menggunakan metode analisis prospek investasi dan pemodelan numerik kalkulatif. Usaha jaring insang hanyut (JIH), pancing tonda, jaring insang tetap (JIT), bubu, bagan perahu, dan trammel net propspektif untuk dikembangkan di perairan Aceh, karena mempunyai nilai NPV, IRR, ROI, dan B/C ratio di atas standar, sedangkan perangkap lainnya tidak prospektif. Bila potensi sumberdaya ikan yang belum termanfaatkan di peraran Aceh dikelola 100 % (model III), maka usaha jaring insang hanyut (JIH), pancing tonda, jaring insang tetap (JIT), bubu, bagan perahu, dan trammel net masing-masing dapat ditambah 27 unit, 7 unit, 34 unit, 933 unit, 18 unit, dan 73 unit. Sedangkan jika dikelola 30 % (model I) dan 60 % (model II), maka keenam usaha perikanan tangkap tersebut masing-masing dapat ditambah 8 unit dan 16 unit, 2 unit dan 4 unit, 10 unit dan 21 unit, 280 unit dan 560 unit, 5 unit dan 11 unit , serta 22 unit dan 44 unit. Kata kunci: model numerik kalkulatif, perairan Aceh, prospek investasi, dan usaha perikanan tangkap
KEBUTUHAN PERBEKALAN MELAUT PADA KAPAL BOUKE AMI DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA Julia Eka Astarini; Domu Simbolon; Agustin Indrayanto
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 4 No. 3 (2020): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.4.3.315-330

Abstract

Kegiatan penangkapan ikan pada kapal bouke ami yang berbasis di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta membutuhkan berbagai komponen perbekalan. Akan tetapi, perbekalan yang dibawa selama ini sering tidak mencukupi karena trip operasinya cukup lama, yaitu hingga 3 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis perbekalan, menghitung kebutuhan perbekalan, dan mendeskripsikan penanganan perbekalan pada kapal bouke ami. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui pengamatan langsung terhadap aktivitas sampel kapal. Sampel kapal ditetapkan melalui stratified random sampling dengan memilih 13 kapal berukuran <30 GT, 5 kapal berukuran 31-50 GT dan 19 kapal berukuran 51-100 GT. Analisis data dilakukan secara deskriptif, baik secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis perbekalan yang dibutuhkan terdiri dari perbekalan operasional kapal (solar, air bersih, dan pelumas) dan perbekalan konsumsi (bahan konsumsi, obat-obatan, dan lain-lain). Kebutuhan perbekalan yang paling besar terdapat pada armada ukuran 51-100 GT yaitu Rp798.765.000/unit/tahun, yang dialokasikan untuk solar 78,87%, air bersih 0,38%, pelumas 2,93%, perbekalan konsumsi 17,82%. Penanganan perbekalan pada kapal bouke ami sudah berjalan dengan baik dengan cara menyimpan perbekalan operasional kapal di bagian belakang kapal sedangkan perbekalan konsumsi disimpan pada palkah pendingin, dapur, dan kamar nakhoda. Tindakan yang dilakukan jika perbekalan tidak mencukupi selama kegiatan penangkapan yaitu pengiriman perbekalan dari fishing base ke fishing ground oleh pemilik kapal. Adapun tindakan saat perbekalan berlebih dibagikan kepada rombongan tim lain saat menuju fishing base. Kata kunci: bouke ami, konsumsi, penanganan, perbekalan, PPSNZJ
PENGEMBANGAN PRODUK TERI OLAHAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN, PROVINSI SUMATERA BARAT Julia Eka Astarini; Darmawan; Rahmavinda Aulia Putri; Risti Endriani Arhatin
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 4 No. 2 (2020): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.4.2.191-203

Abstract

Masyarakat yang tinggal di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan mengolah ikan teri menjadi teri asin yang disebut ikan bada cuci. Ikan bada cuci yang dijual di Padang, Bukittinggi, dan Pekanbaru saat ini harganya kalah bersaing dengan produk serupa dari daerah lain. Apabila hal ini berlanjut maka masyarakat akan menderita kerugian dan bahkan kehilangan mata pencaharian. Penelitian ini bertujuan: 1) mengidentifikasi akar penyebab permasalahan harga ikan bada cuci dari Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan kalah bersaing dengan produk serupa dari daerah lain, 2) memberikan rekomendasi agar harga ikan bada cuci dari Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan dapat lebih bersaing. Metode penelitian menggunakan metode survei dan teknik pengumpulan data berupa sensus. Tujuan pertama penelitian dicapai dengan menggunakan Diagram Ishikawa. Adapun tujuan kedua dicapai dengan mengidentifikasi proses produksi ikan bada cuci dan peluang penurunan biaya produksinya secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar penyebab permasalahan harga ikan bada cuci dari Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan kalah bersaing dengan produk serupa dari daerah lain adalah kurangnya pengetahuan manajemen usaha dan modal usaha dari pengolah. Rekomendasi yang dapat diberikan agar harga ikan bada cuci dari Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan dapat bersaing antara lain adalah: 1) dari segi biaya produksi, terdapat biaya yang berpeluang untuk dikurangi yaitu harga bahan baku dan harga bahan bantu pengolahan, 2) dari segi teknis, diperlukan modernisasi peralatan pengolah dan pengering, serta 3) dari segi manajemen, diperlukan pelatihan manajemen usaha dan pengembangan pemasaran untuk pengolah. Kata kunci: Carocok Tarusan, ikan bada cuci, ikan teri, persaingan harga, proses produksi
PENGEMBANGAN PRODUK TERI OLAHAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI CAROCOK TARUSAN, PROVINSI SUMATERA BARAT Julia Eka Astarini; Darmawan; Rahmavinda Aulia Putri; Risti Endriani Arhatin
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 4 No. 2 (2020): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.4.2.191-203

Abstract

Masyarakat yang tinggal di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan mengolah ikan teri menjadi teri asin yang disebut ikan bada cuci. Ikan bada cuci yang dijual di Padang, Bukittinggi, dan Pekanbaru saat ini harganya kalah bersaing dengan produk serupa dari daerah lain. Apabila hal ini berlanjut maka masyarakat akan menderita kerugian dan bahkan kehilangan mata pencaharian. Penelitian ini bertujuan: 1) mengidentifikasi akar penyebab permasalahan harga ikan bada cuci dari Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan kalah bersaing dengan produk serupa dari daerah lain, 2) memberikan rekomendasi agar harga ikan bada cuci dari Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan dapat lebih bersaing. Metode penelitian menggunakan metode survei dan teknik pengumpulan data berupa sensus. Tujuan pertama penelitian dicapai dengan menggunakan Diagram Ishikawa. Adapun tujuan kedua dicapai dengan mengidentifikasi proses produksi ikan bada cuci dan peluang penurunan biaya produksinya secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar penyebab permasalahan harga ikan bada cuci dari Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan kalah bersaing dengan produk serupa dari daerah lain adalah kurangnya pengetahuan manajemen usaha dan modal usaha dari pengolah. Rekomendasi yang dapat diberikan agar harga ikan bada cuci dari Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan dapat bersaing antara lain adalah: 1) dari segi biaya produksi, terdapat biaya yang berpeluang untuk dikurangi yaitu harga bahan baku dan harga bahan bantu pengolahan, 2) dari segi teknis, diperlukan modernisasi peralatan pengolah dan pengering, serta 3) dari segi manajemen, diperlukan pelatihan manajemen usaha dan pengembangan pemasaran untuk pengolah. Kata kunci: Carocok Tarusan, ikan bada cuci, ikan teri, persaingan harga, proses produksi
STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR PRODUK PERIKANAN (STUDI KASUS PT STARFOOD INTERNATIONAL) Cindy Septiany Huda; Julia Eka Astarini; Tri Wiji Nurani; Muhammad Fedi Alfiadi Sondita; Retno Muninggar
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 1 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.1.047-062

Abstract

PT Starfood International (PT SI) di Lamongan mengekspor produk olahan ikan ke beberapa negara Asia. Pada lima tahun terakhir, termasuk masa pandemi Covid-19, perusahaan mengalami penurunan omset tahunan. Pengelola perusahaan ini perlu strategi yang adaptif dengan perkembangan terkini baik di dalam negeri maupun luar negeri. Penurunan omset terjadi akibat turunnya permintaan dari importir di negara tujuan ekspor, turunnya jumlah bahan baku, serta persaingan bisnis yang meningkat. Secara keseluruhan permasalahan yang terjadi berkaitan dengan faktor internal dan eksternal perusahaan yang berpengaruh terhadap kinerja ekspor perusahaan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor internal-eksternal yang berpengaruh tersebut dan merumuskan alternatif strategi untuk menjaga dan memperbaiki kinerja ekspor PT SI. Penelitian dilakukan selama 5 bulan dengan menerapkan pendekatan studi kasus yang memanfaatkan data dan informasi kualitatif dan kuantitatif yang dapat diakses dalam situasi pandemi. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara dan penyampaian kuesioner; data sekunder diperoleh dari dokumentasi internal perusahaan. Proses pengolahan dan analisis data diawali dengan identifikasi dan evaluasi faktor internal dan eksternal (IFE-EFE), kemudian penyusunan matriks IE dan SWOT, yang diakhiri dengan penyusunan matriks QSP untuk menentukan prioritas strategi utama. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan terdapat 9 faktor internal dan 11 faktor eksternal, masing-masing dengan total skor berturut-turut 3,327 dan 2,632. Matriks SWOT menghasilkan 8 alternatif strategi yang digolongkan berdasarkan empat tipe strategi. Berdasarkan matriks QSP, perusahaan ini sebaiknya menerapkan strategi yang berfokus pada pengembangan produk (product development). Kata kunci: ekspor, matriks IE, matriks SWOT, strategi, QSPM
KELAYAKAN USAHA PERIKANAN KAKAP MERAH (Lutjanus sp.): STUDI KASUS DI DESA KANDANGSEMANGKON, LAMONGAN Indriani, Lina; Astarini, Julia Eka; Taurusman, Am Azbas; Wisudo, Sugeng Hari; Imron, Mohammad
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 6 No. 2 (2022): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.6.2.145-154

Abstract

Desa Kandangsemangkon merupakan salah satu tempat pendaratan ikan kakap merah di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Fasilitas yang ada di wilayah tersebut masih sangat minim dan terbatas sehingga perlu untuk dikembangkan. Namun, sumber dana yang dimiliki masih sangat terbatas sehingga membutuhkan investor untuk mendukung pembangunan fasilitas. Pemilik dana (investor) memerlukan studi kelayakan usaha sebagai bahan pertimbangan untuk mengoptimalkan investasinya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi terkini dan menganalisis kelayakan usaha perikanan kakap merah yang berbasis di Desa Kandangsemangkon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria responden yaitu pemilik kapal pancing ulur di Desa Kandangsemangkon yang menangkap ikan kakap merah. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan kondisi perikanan kakap merah. Kelayakan usaha dihitung menggunakan kriteria-kriteria penilaian investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha perikanan kakap merah dengan menggunakan pancing ulur di Desa Kandangsemangkon menggunakan kapal berukuran 10-20 GT, lama trip berkisar 10-12 hari per trip, dengan hasil tangkapan sekitar 786,2 kg per trip. Analisis kelayakan finansial diperoleh nilai NPV sebesar Rp842.664.286, nilai net B/C sebesar 4,04, IRR sebesar 76%, dan nilai PP sebesar 2,75. Usaha perikanan kakap merah yang berbasis di Desa Kandangsemangkon layak untuk diusahakan. Kata kunci: investasi, kakap merah, Kandangsemangkong, kelayakan usaha, Lamongan, pancing ulur
TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PELAYANAN BONGKAR MUAT HASIL TANGKAPAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA Astarini, Julia Eka; Wiyono, Eko Sri; Laksono, Arief Bayu; Bangun, Tri Nanda Citra
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 6 No. 3 (2022): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.6.3.333-342

Abstract

Salah satu fungsi pelabuhan perikanan adalah memberikan pelayanan bongkar muat hasil tangkapan. Sangat penting untuk mengetahui kepuasan pelanggan sebagai feedback jasa yang telah diberikan. Dalam penelitian ini belum diketahui kepuasan pelanggan terhadap pelayanan bongkar muat hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menentukan tingkat kepuasan pelanggan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam kepuasan pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Responden terdiri dari 20 orang pemilik kapal dan 20 orang pengurus kapal dari jumlah populasi kapal yang mendaratkan hasil tangkapan sebanyak kurang lebih 300 kapal per bulan. Data dianalisis menggunakan analisis Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Dari analisis CSI diperoleh tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan bongkar muat hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta sebesar 81,78 % yang berada pada kategori “Sangat Memuaskan”. Faktor-faktor yang berperan dalam kepuasan pelanggan yaitu kehadiran petugas di lapangan, kemampuan petugas dalam melayani, ketersediaan petugas saat dibutuhkan, kelancaran kegiatan bongkar muat hasil tangkapan, terjaminnya kerahasiaan dokumen, dan sikap petugas dalam pelayanan. Namun demikian masih ada faktor-faktor yang membuat pelanggan tidak puas terhadap pelayanannya. Kata kunci: bongkar muat, kepuasan pelanggan, pelabuhan perikanan, pelayanan pelabuhan
DESAIN KONSEPTUAL SISTEM BASIS DATA UNTUK PENDATAAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN SKALA KECIL BERBASIS ANDROID Yuwandana, Dwi Putra; Arifianto, Eko; Wisudo, Sugeng Hari; Astarini, Julia Eka; Komarudin, Didin
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 6 No. 1 (2022): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.6.1.101-113

Abstract

Logbook penangkapan ikan sangat diperlukan sebagai pencatatan data hasil tangkapan, yang umumnya berisi tentang jumlah dan jenis tangkapan, lokasi penangkapan ikan, dan waktu operasi penangkapan ikan. Namun, hingga kini data pencatatan dari aktivitas operasi penangkapan ikan tersebut, utamanya pada kelompok perikanan skala kecil, masih belum dapat berjalan baik. Hal ini karena belum ada mekanisme dan teknis pencatatan data yang sederhana dan handal untuk aktivitas penangkapan ikan skala kecil, utamanya untuk perahu ikan yang berukuran 5 GT kebawah. Kewajiban pengisian logbook penangkapan ikan hanya berlaku pada perahu ikan diatas 5 GT. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur data utama yang diperlukan dalam pencatatan data hasil tangkapan untuk perikanan skala kecil, dan menyusun desain konseptual sistem basis data pendataan hasil tangkapan ikan perikanan skala kecil dibawah 10 GT berbasis aplikasi digital/android. Analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan pengembangan sistem informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan struktur data utama dalam sistem basis data aplikasi yang dibuat, diantaranya adalah user id, nama kapal, nama pengguna, jenis alat tangkap, jenis ikan hasil tangkapan, harga ikan, daerah penangkapan ikan, lokasi pendaratan ikan, dan bobot ikan. Aplikasi sistem basis data untuk pendataan hasil tangkapan Nelayan Skala Kecil Berbasis Aplikasi Android yang telah dirancang ini diberi nama Buku Nelayanku. Kata kunci: aplikasi android, perikanan skala kecil, sistem basis data
DISTRIBUSI MUATAN KAPAL PURSE SEINE KABUPATEN PAMEKASAN, JAWA TIMUR Bangun, Tri Nanda Citra; Astarini, Julia Eka; Wahyuningrum, Prihatin Ika; Puspito, Gondo
Jurnal Penelitian Perikanan Laut (Albacore) Vol 5 No 3 (2021): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.5.3.325-333

Abstract

Kapal purse seine memiliki ukuran yang sangat beragam dan beroperasi untuk menangkap ikan secara bergerombol. Dalam pengoperasiannya juga dibutuhkan kebutuhan ruang muat dan distribusi muatan yang baik sehingga stabilitas kapal tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi distribusi muatan sehingga dapat menghasilikan stabilitas kapal purse seine. Metode penelitian ini menggunakan metode simulasi model kapal. Hasil penelitian ini diperoleh nilai KG terendah pada kapal model B2 yaitu sebesar 1,423 dan nilai KG tertinggi pada kapal model A1 dan A2 yaitu sebear 1,459. Adapun kapal model B2 dan C2 yang menghasilkan nilai yang telah memenuhi standar International Maritime Organization (IMO). Berdasarkan hasil penelitian kapal model B2 cenderung memiliki stabilitas yang lebih unggul dibandingkan kapal model lainnya.
ESTIMASI SUPLAI AIR BERSIH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA Muninggar, Retno; Sitimarwah Ibrahim, Nawan; Solihin, Akhmad; Eka Astarini, Julia
Jurnal Penelitian Perikanan Laut (Albacore) Vol 8 No 3 (2024): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.8.3.331-342

Abstract

Kebutuhan air bersih merupakan salah satu kebutuhan primer bagi pengguna yang beraktivitas di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Jakarta. Besarnya kebutuhan air yang harus terpenuhi di pelabuhan menjadikan pengelola lebih memperhatikan kuantitas dan kualitas air bersih yang disediakan. Permasalahan terkait air bersih yang dihadapi PPSNZJ adalah belum adanya informasi yang menjelaskan ketersediaan dan kualitas air bersih di PPSNZJ dikaitkan dengan kekritisan air. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kebutuhan, ketersediaan dan indeks kekritisan air bersih untuk menunjang kegiatan operasional di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta; dan menghitung kualitas air bersih yang digunakan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan penentuan responden dilakukan secara purposive. Analisis data menggunakan indeks kekritisan air, dan analisis STORET. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan air bersih di PPSNZJ adalah 861478.1278 m3, ketersediaan air bersih adalah 885766.9 m3 serta persentase kekritisan air bersih di PPSNZJ sebesar 103% yakni air bersih yang berada di kawasan PPSNZJ tersebut tidak mengalami krisis air dan air bersih mencukupi untuk kebutuhan pengguna kawasan. Kualitas air bersih yang berada di PPSNZJ berdasarkan perhitungan STORET menunjukkan kualitas yang baik yaitu skor bernilai 0 atau sesuai baku mutu air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang air bersih. Kata kunci: indeks kekritisan air, kebutuhan, ketersediaan, kuantitas, kualitas