Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap keaktifan siswa pada mata pelajaran IPAS di kelas V SDN Pajeleran 01 Cibinong Tahun Ajaran 2024/2025. Alasan adanya penelitian ini adalah rendahnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, khususnya di kelas V D menunjukkan dari rendahnya keaktifan ini berdampak pada hasil belajar yang rendah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi keaktifan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model TSTS memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keaktifan siswa dimana pada kelas eksperimen siswa sangat aktif sebanyak 41,47%, siswa yang aktif sebanyak 29,26%, siswa yang cukup aktif sebanyak 24,39% dan siswa yang kurang aktif sebanyak 4,88%. Sedangkan hasil temuan pada kelas kontrol menunjukkan bahwa siswa yang sangat aktif sebanyak 7,14%, siswa yang aktif sebanyak 16,67%, siswa yang cukup aktif sebanyak 40,48% dan siswa yang kurang aktif sebanyak 35,71%. Temuan ini menunjukkan bahwa model TSTS efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPAS. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan agar guru-guru sekolah dasar mempertimbangkan penerapan model TSTS sebagai strategi pembelajaran aktif yang mampu meningkatkan partisipasi siswa dan membangun interaksi belajar yang lebih bermakna.