Orang tua kerap mengabaikan gerakan motorik halus pada balita untuk pertama kalinya yang disebut dengan tahapan coreng moreng. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kemampuan anak balita melalui kegiatan mewarnai. Metode yang dilakukan adalah metode partisipatory dengan pendekatan artistik. Tahapannya dibuat perencanaan bersama dengan orang tua, kemudian pelaksanaan dengan pendampingan orang tua dan pengabdi, evaluasi dengan pendekatan artistik. Ada 18 anak yang terlibat dalam kegiatan ini dengan rentang usia 1-5 tahun. Hasil nya objek visual yang diwarnai oleh anak 1-3 tahun memperlihatkan periode coreng moreng dengan warna yang kontras, sedangkan anak usia 4-5 tahun sudah dapat memperlihatkan kemampuannya dengan memberi warna pada bidang dengan warna yang merata. Kesimpulannya anak dapat dilatih secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan motorik halusnya, dan dibutuhkan pendampingan orang tua dalam hal ini.