Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis

Potensi Hijauan Pakan Pada Perkebunan Kelapa Sawit Milik Rakyat Di Kecamatan Samarida Utara, Kota Samarinda Kalimantan Timur Rika Asriana; Taufan Purwokusumaning Daru; Fikri Ardhani
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v4i1.5513

Abstract

Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia untuk memenuhi kebutuhan sumber protein hewani akan sangat sulit dicapai jika ketersediaan hijauan belum mencukupi kebutuhan ternak. Oleh karena itu perlu adanya penambahan sumber pakan hijauan dan salah satunya yang berpotensi adalah lahan perkebunan kelapa sawit. Dengan menggunakan hijauan sebagai pakan ternak di perkebunan kelapa sawit, selain dapat menekan biaya pakan bagi peternak, juga dapat menekan biaya pengendalian hijauan yang merugikan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis hijauan, produksi hijauan dan kapasitas tamping pada umur pertanaman sawit yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2020 yang berlokasi di lahan perkebunan kelapa sawit milik rakyat kecamatan Samarinda Utara. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif. Hasil penelitian menunjukkan hijauan yang terdapat pada perkebunan kelapa sawit milik rakyat di kecamatan Samarinda Utara kota Samarinda berjumlah 29 jenis dan 11 famili dengan jenis yang mendominasi adalah tanaman Poaceae. Hijauan pakan ternak yang bersumber dari perkebunan kelapa sawit umur 6 tahun memiliki berat kering = 1.165.4 kg1 dan umur 15 tahun memiliki berat kering 2.903.7 kg1. Kapasitas tampung pada umur 6 tahun 0,71 ST ha-1 dan umur tanaman 15 tahun adalah 0,76 ST ha-1. Kata kunci: Hijauan, produksi berat kering, Kapasitas Tampung, 
Tingkat Pengetahuan Peternak Sapi terhadap Pengolahan Jerami Jagung sebagai Pakan Ternak dii Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Muhammad Hirjan; Taufan Purwokusumaning Daru; Suria Darma
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v3i1.5414

Abstract

Pengetahuan tentang pengelolaan limbah merupakan salah satu bagianterpenting dari bisnis peternakan sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibagaimana tingkat pengetahuan peternak terhadap pengelolaan Jerami Jagung diKelurahan Lempake. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - Oktober 2018 diKelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara. Penelitian ini menggunakan metodeproportional random sampling. Responden dipilih berdasarkan kriteria jumlah ternakterbanyak. Jumlah responden adalah 42 yang terdiri dari peternak sapi. Data yangdiambil meliputi data primer dan data sekunder, kemudian skala pengetahuan dianalisisdengan menggunakan metode skala likert. Hasil penelitian menunjukkan tingkatpengetahuan peternak terhadap pengelolaan Jerami Jagung masuk kategori Sedangdengan skor 1.348 dan skor rata-rata 32.11. Tingkat pengetahuan peternak kategorisedang terhadap pengelolaan Jerami Jagung, perlu ditingkatkan. Pengetahuan tentangpengelolaan limbah jagung kategori sedang, berdampak terhadap peternak dalammelakukan pengelolaan limbah jagung. Tingkat pengetahuan peternak akan lebih baikjika ada penyuluhan dan pelatihan tentang pengelolaan limbah jagung
PRODUKSI RUMPUT MEKSIKO (Euchlaena mexicana) PADA MEDIA TANAM TOP SOIL DAN OVERBURDEN DENGAN PERLAKUAN PUPUK KOMPOS Dida Alimin; Taufan Purwokusumaning Daru; Penny Pujowati
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v1i1.2441

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) dosis pupuk kompos yang dapatmenghasilkan rumput meksiko tertinggi pada tanah top soil dan overburden, 2) produksi rumput yang ditanam pada tanah top soil dan overburden. Penelitian dilaksanakan mulai September 2016 sampai dengan Januari 2017. Penelitian dilakukan di Jalan Mugirejo RT. 14 Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sei Pinang Samarinda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan dua media tanam, dimana masing-masing media tanam diberi dosis pupuk kompos yang berbeda dan diulangan sebanyak 5 kali. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, berat segar, dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemupukan kompos dengan dosis 300 g polybag-1 menghasilkan hijaun rumput meksiko lebih tinggi dibandingkan dengan hasil hijauan rumput meksiko pada perlakuan dosis yang lainnya pada media tanam top soil dan overburden. Produksi rumput meksiko yang ditanam pada media tanam top soil menghasilkan rata-rata hijauan sebesar 1.390 g polybag-1 dan pada media tanam tanah overburden menghasilkan hijauan 1.320 g polybag-1. Perlakuan pemberian dosis pupuk kompos yang berbeda menunnjukkan adanya perbedaan yang nyata pada parameter tinggi tanaman, berat segar, dan berat kering.Kata kunci : Rumput meksiko, top soil, tanah overburden, pupuk kompos ABSTRACTThe purpose of this research is to know 1) the dosage of compost fertilizer that can produce the highest grass of mexico on ta top soil and overburden media, 2) grass production planted on top soil and overburden soil. The study was conducted from September 2016 to January 2017. The study was conducted at Jalan Mugirejo RT. 14 Mugirejo Sub-district, Sei Pinang District of Samarinda. The experiment using Randomized Block Design. These treatments use two media planting with each planting medium given the dose of composted fertilizer. All Treatments were replicated by 5 times. The results showed that compost fertilizer treatment with dosage 300 g polybag-1 gave highest fresh weight compared with other treatments (0, 100, and 200 g polybag-1). The average yield of fresh weight of mexican grass planted on top soil was 1.390 gpolybag-1 and planted on overburden soil was 1.320 g polybag-1. Treatment of different doses of compost fertilizer showed a significant effect on the parameters of plant height, fresh weight, and dry weight.Keywords: Mexican grass, top soil, over burden soil, compost fertilizer
Produksi Rumput Meksiko (Euchlaena Mexicana) pada Perlakuan Pupuk NPK dan Jarak Tanam Iman Nur Rokhim; Taufan Purwokusumaning Daru; Ibrahim Ibrahim
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v3i2.6703

Abstract

Rumput Meksiko (Euclaena mexicana) merupakan rumput potong dari jenis rumput unggul yang memiliki zat gizi dan produktivitas cukup tinggi, serta disukai oleh ruminansia. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pemberian dosis pupuk NPK dan jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi rumput Meksiko. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor, faktor pertama yaitu pupuk NPK terdiri dari 4 perlakuan dan faktor kedua jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan, dan 3 ulangan.  Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pupuk NPK pada perlakuan 270 g petak1 total rata-rata jumlah anakan tertinngi yaitu 15,33 pols, total rata-rata berat segar tertinggi 1,79 kg, total rata-rata berat kering tertinggi 255,33 g dan total kandungan serat kasar paling baik sebesar 21,15%. Perlakuan dengan jarak tanam 50 x 50 cm pada jumlah anakan menghasilkan 13,83 pols, sedangkan pada kandungan serat kasar menghasilkan serat kasar paling baik sebesar 18,44%.  Pemberian pupuk NPK 270 g petak-1 memberikan hasil terbaik pada produksi jumlah anakan, berat segar, berat kering dan serat kasar. Jarak tanam 50 x 50 cm memberikan hasil terbaik pada produksi jumlah anakan, dan produksi serat kasar. Perlakuan pupuk NPK dan jarak tanam secara bersamaan menunjukan interkasi terhadap produksi serat kasar rumput meksiko, tetapi tidak terjadi interaksi pada jumlah anakan, berat segar dan berat kering rumput meksiko.Kata kunci: Rumput meksiko, pupuk npk, jarak tanam
Potensi Rumput Lapangdilahan Reklamasi Pasca TambangSebagai SumberHijauanPakanTernak Dwi Sinyin Andini; Taufan Purwokusumaning Daru; Apdila Safitri; Fikri Ardhani
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v2i2.3686

Abstract

Untuk mengetahui produksi hijauan, kapasitas tampung dan kandungan logam berat Pb, Cd, Cu, Zn di lahan reklamasi pasca tambang PT. Equalindo Makmur Alam Sejahtera. Pengumpulan data rumput lapang dilakukan dengan kuadran secara acak teratur sebanyak 16 cuplikan dengan luas lahan 50m x 50m. Rumput lapang yang di peroleh di hitung berat segar dan keringnya. Analisis logam berat dianalisis dengan menggunakan Anatomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil Penelitian menunjukan bahwa produksi rumput lapang sebanyak  73445,29 kg ha-1 sehingga dapat menampung sebanyak 0,52 ST ha-1 tahun-1. Kandungan Logam berat pada tanah dan tanaman pakan relatif aman karena berada di bawah ambang batas toleransi yang di perbolehkan untuk dikonsumsi. Produksi rumput lapangan relatif rendah yang berpengaruh terhadap kapasitas tampung sebanyak 0,52 ST ha-1 tahun-1. Kandungan logam berat yang berada di tanah dan tanaman di PT. Equalindo Makmur Alam Sejahtera aman karena kandunganya di bawah toleransi maksimal. Kata kunci : Lahan pasca tambang, Logam berat, Rumput lapang
Pengaruh Suhu dan Kelembaban Terhadap Produksi Sarang Burung Walet di Kampung Engkuni Pasek Kabupaten Kutai Barat Fernandus Koresi Yoshihara; Taufan Purwokusumaning Daru; Fikri Ardhani
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v4i2.6056

Abstract

ABSTRACT FERNANDUS KORESI YOSHI HARA. The Effect of Temperature and Humidity on the Production of Swallow's Nests in Engkuni Pasek Village, West Kutai Regency. Mulawarman University Faculty of Agriculture, 2021. (under guidanceTaufan Purwokusimaning Daru and Fikri Ardhani).             The research aims to determine the effect of temperature and humidity on the production of swallow's nest in Engkuni Pasek village, West Kutai regency, East Kalimantan. The research was conducted in March 2020, in Engkuni Pasek Village, the parameters measured included temperature and humidity measurements to determine the production of swallow's nest.The results showed that the temperature and humidity swallow's nest to the production of swallow's nest, namely in building A the temperature ranges from 25-32 are known oC, building B 25-31 oC, building C 25-34 oC, building D 25-34 oC, building E 25-32 oC and building F 27-30 oC. building A has humidity ranging from 72-78%, building B 88-25%, building C 91-99%, building D 76-86%, building E 77-99% and building F 82-99%. The average yields of swallow nest production per year in building A are 327.5; building B, namely 195; building C, namely 285; building D, namely 165; building E is 637.5 and building F is 187.5. where it can be seen that the highest swallow production results are in building E, namely 637.5 which has a high enough humidity of ± 95% and a temperature of ± 32 oC while the lowest production is in building D which is 165 which has good humidity ± 86% and a temperature of ± 34 oC.From the research it can be concluded that temperature and humidity have no effect on the production of swallow's nest. Keywords : temperature, humidity, swallow's nest production, Engkuni Pasek.  ABSTRAK FERNANDUS KORESI YOSHI HARA. Pengaruh Suhu dan Kelembaban Terhadap Produksi Sarang Burung Walet di Kampung Engkuni Pasek Kabupaten Kutai Barat. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2021. (dibawah bimbingan Taufan Purwokusimaning Daru dan Fikri Ardhani).             Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan kelembaban Terhadap Produksi Sarang Burung Walet di Kampung Engkuni Pasek Kabupaten Kutai Barat Kalimatan Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2020, di Kampung Engkuni Pasek, parameter yang diukur meliputi pengukuran suhu dan kelembaban untuk mengetahui produksi sarang burung walet.Hasil penelitian menujukan bahwa suhu dan kelembaban sarang burung walet terhadap produksi sarang walet yaitu pada gedung A diketahui suhu berkisar 25-32 oC, gedung B 25-31oC, gedung C 25-34oC, gedung D 25-34oC, gedung E 25-32oC dan gedg F 27-30oC.  gedung A memiliki kelembapan berkisar 72-78%, gedung B 88-25%, gedung C 91-99%, gedung D 76-86%, gedung E 77-99% dan gedung F 82-99%. Pada hasil rata-rata produksi sarang walet pertahun pada gedung A yaitu 327,5; gedung B yaitu 195; gedung C yaitu 285; gedung D yaitu 165; gedung E yaitu 637,5 dan gedung F 187,5. dimana terlihat hasil produksi walet yang tertinggi berada pada gedung E yaitu 637,5 yang memiliki kelembapan yang cukup tinggi ±95% dan suhu ±32 oC sedangkan hasil produksi terendah berada pada gedung D yaitu 165 yang memiliki kelembaban yang baik  ±86% dan suhu ±34 oC.Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa suhu dan kelembaban tidak berpengaruh terhadap produksi sarang burung walet. Kata Kunci : suhu, kelembaban, produksi sarang burung walet, Engkuni Pasek.
KADAR LOGAM BERAT PADA LEGUM Calopogonium mucunoides YANG DITANAM PADA LAHAN REKLAMASI PASCA TAMBANG BATU BARA PT. KITADIN EMBALUT KUTAI KERTANEGARA Ardiansyah, Ardiansyah; Daru, Taufan Purwokusumaning
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v5i2.7771

Abstract

Penggunaan C. mucunoides di lahan reklamasi pasca tambang tambang PT. Kitadin Embalut terhampar di area reklamasi yang berusia 3 bulan dan 6 tahun yang mencakup lahan yang luas dan berdekatan dengan pemukiman maupun usaha peternakan sapi oleh masyarakat. Upaya  pemanfaatan lahan reklamasi pasca tambang batubara tersebut adalah sebagai tempat pengembalaan sapi potong, maka perlu memperhatikan keamanan pakan dari tanaman C. mucunoides sebagai pakan sapi potong, khususnya kandungan logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat legum pada C. mucunoides yang ditanam pada lahan reklamasi pasca tambang batubara lahan terbuka umur  3 bulan dan lahan naungan umur 6 tahun di PT. Kitadin Embalut Kutai Kartanegara.Penelitian ini telah dilaksanakan dilahan reklamasi tambang batubara PT. Kitadin Embalut Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur sejak bulan Novemver 2019 sampai dengan Maret 2020.Penelitian ini disusun secara deskriptif dengan cara membandingkan rata-rata kandungan logam berat pada legum C. muconoides yang ditanam pada lahan reklamasi tambang batu bara lahan terbuka umur 3 bulan dengan lahan naungan umur 6 tahun.Hasil penelitian menujukkan bahwa kadar logam berat Cd, Zn, Pb dan Cu pada legum C. mucunoides yang ditanam pada lahan reklamasi pasca tambang batubara lahan terbuka umur 3 bulan dan pada lahan naungan umur 6 tahun masih berada di bawah maksimum toleransi yang diijinkan, sehingga aman untuk dijadikan sebagai pakan hewan ternak.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Jarak Tanam yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Rumput Gajah Varietas Pakchong (Pennisetum purpureum cv. pakchong) Stefanus, Stefanus; Purwokusumaning Daru, Taufan; Ibrahim, Ibrahim
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v6i2.8976

Abstract

Rumput gajah pakchong (Pennisetum purpureum cv. pakchong) merupakan hijauan pakan ternak yang saat ini banyak diusahakan secara intensif dalam usaha peternakan sapi, penggemukan dan pembibitan sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan. Peningkatan produksi Rumput gajah pakchong dapat dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan perlakuan pemupukandan jarak tanam yang tepat. Penelitian dilaksanakanbulan Juli 2021 – September 2021di lahan sekolah SMKSPPNegeriSamarinda. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 4 Perlakuan dan 3 ulangan. Parameter yang diamati Tinggi Tanaman, Lebar Daun, Jumlah Daun, Panjang Daun, Imbangan Berat Kering Daun dan Batang. Pemberian pupuk kandang feses sapi dengan dosis72 kg petak1 memiliki pengaruh yang lebih baik, Jarak tanam yang lebih baik yaitu 80 x 150 cm/perlakuan Terjadi interaksi antara pemberian pupuk kandang feses sapi dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi Pennisetum purpureum cv. Pakchong. Pemberian pupuk 72 kg petak-1 dan jarak tanam 80 x 150 cm memberikan hasil terbaik.
PRODUKSI RUMPUT PAKCHONG DENGAN PERLAKUAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JARAK TANAM BERBEDA Sudirman, Sudirman; Daru, Taufan Purwokusumaning; Ibrahim, Ibrahim
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v5i2.7363

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemberian dosis pupuk kandang sapi dan jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi rumput pakchong. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2021. Penelitian dilakukan di lahan SMK-SPP Negeri Samarinda, Kota Samarinda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, faktor pertama yaitu pupuk kandang sapi terdiri dari 4 perlakuan dan faktor kedua jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan, dan dengan menggunakan 3 ulangan atau kelompok. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan perlakuan pupuk kandang sapi pada perlakuan 72 kg petak-1total rata-rata jumlah anakan tertinggi yaitu 13,17 pols, rata-rata berat segar tertinggi 1,33 kg, rata-rata berat kering tertinggi 308,78 g, dan kandungan protein kasar paling baik sebesar 14,85%. Perlakuan dengan jarak tanam 80 x 150 cm pada rata-rata jumlah anakan menghasilkan 11,64 pols, serat kasar menghasilkan 28,85%, dan menghasilkan protein kasar sebesar 14,63%. Hasil analisis (Anova) pada perlakuan pupuk kandang sapi menunjukan perbedaan nyata terhadap jumlah anakan, berat segar, berat kering dan serat kasar, namun tidak terjadi interaksi, sedangkan perlakuan jarak tanam tidak menunjukan perbedaan nyata dan tidak terjadi interaksi.
Potensi Pengembangan Ternak Sapi Potong Berdasarkan Ketersediaan Hijauan Pakan di Kabupaten Berau Nurhidayati, Nurhidayati; Daru, Taufan Purwokusumaning; Ibrahim, Ibrahim; Safitri, Apdila
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v6i1.10013

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi pengembangan sapi potong, berdasarkan sumber hijauan pakan ternak yang berasal dari limbah pertanian, lahan tanaman pangan, dan perkebunan di Kabupaten Berau. Data yang digunakan dalam analisis adalah data sekunder dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau tahun 2021. Analisis daya dukung hijauan makan ternak dengan menggunakan metode kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia (KPPTR) dan analisis Locotion Quotient (LQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hijauan pakan ternak yang bersumber dari limbah hasil pertanian berasal dari galengan sawah, galengan ladang, sawah bera, ladang bera, jerami jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, perkebunan karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, dan kakao berdasarkan bahan keringnya adalah 298.075,45 Mg BK ha¯¹th¯¹. Kabupaten Berau berpotensi untuk meningkatkan kapasitas tampungnya sebanyak 113.593,30 ST. Berdasarkan hasil perhitungan KPPTR memiliki potensi untuk dikembangkan yaitu sapi potong. Prioritas pengembangan diutamakan di Kecamatan Talisayan, Segah, Biatan, Sambaliung, Batu Putih, dan Tabalar. Analisis LQ menunjukkan bahwa wilayah yang menjadi basis dalam pengembangan sapi potong adalah Kecamatan Talisayan, Biatan, Batu Putih, Tabalar, Segah, dan Sambaliung.