LatarbelakangKarsinoma musinosum ovarium (KMO) merupakan subtipe karsinoma ovarium, yang sering mempunyai prognosis buruk. Ada dua bentuk KMO yang sering ditemukan, yaitu bentuk primer (KMOP) dan sekunder atau metastasis (KMOS). Untuk membedakan terapi tumor primer (KMOP) dan sekunder/metastasis perlu dilakukan pemeriksaan menggunakan CK-7 dan CK-20. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis imunoekspresi CK-7 dan CK-20 pada KMO.MetodePenelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang dengan data deskriptif retrospektif pada kasus KMO yang secara klinis didiagnosis tumor primer ovarium di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2013 sampai dengan Juni 2016. Pada seluruh kasus dilakukan pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia CK-7 dan CK-20 dan dilihat parameter klinis yaitu ukuran dan lateralitas. KMOP didiagnosis bila ukuran lebih dari dari 10 cm dan unilateral, sedangkan KMOS bila ukuran kurang dari 10 cm dan bilateral.HasilHasil penelitian ini menunjukkan dari 49 kasus KMO, sebanyak 17 kasus (34,7%) adalah karsinoma musinosum ovarium sekunder (KMOS) {CK-7(-), CK-20(+)} dan 32 kasus (65,3%) adalah KMOP {CK-7(+), CK-20(-)}. Seluruh kasus KMOP (100%) dan sebagian besar kasus KMOS (88,2%) berukuran lebih besar dari 10 cm. Tidak terdapat hubungan antara ukuran tumor (p=0,29 ) dan lateralitas (p=0,94) yang signifikan dengan KMOP dan KMOS.KesimpulanPulasan imunohistokimia (IHK) CK-7 dan CK-20 dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis KMOP.