Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Edukasi Manfaat Vaksinasi Covid-19 dan Menangkal Hoax Martina Pakpahan; Deborah Siregar; Lina Berliana Togatorop; Marisa Junianti Manik; Masrida Adolina Panjaitan; Novita Susilawati Barus
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5354

Abstract

ABSTRAK Vaksianasi Covid-19 menjadi program nasional yang dicanangkan Pemerintah bagi seluruh rakyat Indonesa di ke 34 Provinsi, dimulai sejak 13 Januari 2021 dan ditargetkan rampung pada Desember 2021. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilakukan pada tanggal 4 Juni 2021 dalam bentuk webinar kesehatan diselenggarakan oleh Fakultas Keperawatan UPH bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Tujuan kegiatan ini untuk mendukung pemerintah dalam capaian vaksinasi Covid-19 melalui peningkatan pengetahuan dan sikap positif masyarakat untuk mengikuti vaksinasi. Kegiatan ditujukan bagi masyarakat umum dan diikuti oleh 227 peserta. Hasil kegiatan menunjukkan hal-hal sebagai berikut: 1) Karakteristik Peserta: berasal dari berbagai Provinsi (mayoritas dari Banten yaitu sebanyak 22%), beragam profesi (mayoritas adalah mahasiswa sebanyak 62,6%), beragam jenjang pendidikan (mayoritas adalah S1 yaitu sebanyak 67,4%) dan berbagai usia (mayoritas adalah 17-25 tahun yaitu sebanyak 66,5%); 2) Gambaran pengetahuan peserta terkait vaksin COVID-19 sudah baik. Hal ini terlihat dari rerata nilai pre-test sebesar 7.28 dan Nilai Median 7 yang kemudian meningkat pada post-test dengan rerata nilai 8.29 dan Nilai Median 9; 3) Sebanyak 207 (91,2%) peserta belum pernah terinfeksi COVID-19, sebanyak 220 (96,9%) peserta memiliki sikap positif (menilai penting) pemberian vaksin COVID-19, sebanyak 106 (46,7%) peserta mendapatkan informasi terkait vaksin COVID-19 dari media sosial, dan sebanyak 122 (53,7%) peserta belum pernah mendapatkan vaksin COVID-19; 4) Peserta antusias mengikuti webinar dari awal sampai akhir dan menilai kegiatan baik (memuaskan). Saran untuk lembaga mitra, agar dapat memanfaatkan media sosial secara maksimal untuk sosialisasi dan edukasi terkait vaksinasi COVID-19. Kata Kunci: COVID-19, Imunitas, Masyarakat, Pemerintah, Vaksin  ABSTRACT The Covid-19 vaccination is a national program launched by the government for all Indonesians in 34 provinces beginning January 13, 2021 and expected to be completed in December 2021. A Community Service Activity (PkM) was held on June 4, 2021 in the form of a health webinar organized by The UPH Faculty of Nursing in collaboration with the Tangerang District Health Office and the Bali Provincial Health Office. The purpose of this activity is to support the government in achieving Covid-19 vaccination by increasing public awareness and positive attitudes toward vaccination. The activity was intended for the general public and had 227 participants. The results of the activity showed the following: 1) Characteristics of Participants: came from various provinces (the majority were from Banten, which was 22%), various professions (the majority were students, as many as 62.6%), various levels of education (the majority were Bachelors, namely 67.4%) and various ages (the majority are 17-25 years, which is 66.5%); 2) The description of participants' knowledge regarding the COVID-19 vaccine is good. This can be seen from the average pre-test score of 7.28 and a median value of 7 which then increased in the post-test with an average value of 8.29 and a median value of 9; 3) A total of 207 (91.2%) participants had never been infected with COVID-19, as many as 220 (96.9%) participants had a positive attitude (judged it was important) to administer the COVID-19 vaccine, as many as 106 (46.7%) participants received information related to the COVID-19 vaccine from social media, and as many as 122 (53.7%) participants had never received the COVID-19 vaccine; 4) Participants participated enthusiastically in the webinar from start to finish and rated the activity as good (satisfactory). Suggestions for partner institutions to make the best use of social media for COVID-19 vaccination socialization and education. Keywords: COVID-19, Immunity, Society, Government, Vaccines
Menggalakkan Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus Deborah Siregar; Ni Gusti Ayu Eka Sulistiyaningtyas; Yenni Ferawati Sitanggang; Peggy Sara Tahulending
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.5130

Abstract

ABSTRAK Demam Berdarah Dengue masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit endemik yang muncul sepanjang tahun terutama pada musim hujan di berbagai daerah tropis dan subtropis termasuk di Indonesia Penyakit ini berhubungan dengan keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat. Tidak ada pengobatan khusus untuk DBD. Pencegahan dan pengendalian dengue bergantung pada tindakan pengendalian vektor yang efektif. Strategi pencegahan dan pengendalian demam berdarah membutuhkan keterlibatan masyarakat. Oleh karena itu penting dilakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat mengenai pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan Menggalakkan Program Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M Plus. Metode yang dilakukan adalah webinar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai pencegahan dan penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue. Kegiatan ini dilakukan bulan September 2020 dan jumlah peserta webinar adalah 152 peserta. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah jumlah peserta yang pernah mengalami DBD sebanyak 27 orang dan yang tidak pernah mengalami DBD sebanyak 125 orang. Peserta juga diminta untuk mengikuti pretest dan postest saat webinar. Hasil pengetahuan peserta sebelum webinar adalah 6.8 dan sesudah webinar adalah 7.4. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan peserta meningkat setelah mengikuti webinar. Saran dari peserta webinar adalah agar kegiatan pendidikan kesehatan melalui webinar dapat dilakukan secara berkelanjutan. Kata kunci:Demam Berdarah Dengue, PSN 3M Plus, Webinar DBD.            ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever is still a public health problem in Indonesia. Dengue Hemorrhagic Fever is an endemic disease that appears throughout the year, especially during the rainy season in various tropical and subtropical regions, including Indonesia. Dengue Hemorrhagic Fever is related to environmental conditions and community behavior. There is no specific treatment for dengue. Dengue prevention and control depends on effective vector control measures. Dengue fever prevention and control strategies require community engagement. Therefore, it is important to provide health education to the public regarding the prevention of Dengue Hemorrhagic Fever by promoting the 3M Plus Campaign. The method used was a virtual seminar that aimed to increase the knowledge of the community regarding the prevention and control of Dengue Hemorrhagic Fever. This seminar was done in September 2020 with 152 participants. The results obtained were 27 participants who had experienced Dengue Hemorrhagic Fever and 125 people who had never experienced Dengue Hemorrhagic Fever. Participants were also asked to take a pretest and posttest during the virtual seminar. The result of participants' knowledge before the virtual seminar were 6.8 and after the virtual seminar was 7.4. So, it can be concluded that participants' knowledge increased after attending the virtual seminar.  Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, 3M Plus Campaign, Virtual Seminar DHF
Orang Tua Peduli Gizi Balita di Masa Pandemi Evanny Indah Manurung; Martina Pakpahan; Eva Chris Veronica Gultom; Deborah Siregar; Peggy S. Tahulending
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7273

Abstract

ABSTRAK Konsumsi makanan berdampak langsung pada status gizi. Konsumsi yang tidak memenuhi standar gizi dapat menimbulkan masalah gizi terutama pada bayi dan balita, seperti, stunting, underweight, dan gagal tumbuh. Pemenuhan gizi yang adekuat menunjang pertumbuhan bayi dan balita sesuai tumbuh dan kembangnya. Peningkatan pengetahuan terkait gizi balita menjadi hal penting yang dapat membantu pencegahan masalah gizi balita. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dalam bentuk webinar, dilaksanakan pada hari Jumat, 8 April 2022, pukul 10.00-12.00 WIB. Webinar menggunakan platform zoom dalam bentuk edukasi mengenai masalah gizi balita dan pemberian nutrisi yang baik untuk balita. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan orangtua mengenai kebutuh nutrisi balita dan gangguan nutrisi pada balita, yang kemudian diharapakan dapat mencegah resiko stunting. Peserta webinar sebanyak 66 orang, yaitu sebanyak 11 (16.7%) adalah laki-laki, 83.3% adalah perempuan, dan sebanyak 50 (75.8%) bekerja dan 16 (24.2%) tidak bekerja. Hasil pre-test (mean= 49) dan post-test (mean=64) menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebanyak 15 poin. Sesi ceramah dan diskusi berlangsung dengan baik. Peserta antusias megikuti edukasi dan aktif mengajukan pertanyaan aplikatif terkait pemenuhan gizi balita sehari-hari. Peningkatan pengetahuan terkait kebutuhan dan permasalah gizi pada Balita, diharapkan dapat berkontribusi dalam mencegah kejadian stunting. Kata Kunci: Balita, Gizi, Pandemi, Stunting  ABSTRACT Food consumption has a direct impact on nutritional status. Consumption that does not meet nutritional standards can cause nutritional problems, especially in infants and children under five, such as stunting, being underweight, and failure to thrive. Fulfillment of adequate nutrition supports the growth of children under five years according to their growth and development. Increasing knowledge related to toddler nutrition is an important thing that can help prevent nutritional problems for toddlers. Community Service Activities in the form of a webinar, held on Friday, April 8, 2022, 10:00-12:00 WIB. The webinar uses the zoom platform in the form of education about nutritional problems and the provision of good nutrition for children under five years. The activity aims to increase parents' knowledge about the nutritional needs and nutritional disorders in children under five years, which is then expected to prevent the risk of stunting. There were 66 participants in the webinar, of which 11 (16.7%) were male, 83.3% were female, 50 (75.8%) worked and 16 (24.2%) did not. The results of the pre-test (mean = 49) and post-test (mean = 64) showed an increase in knowledge by 15 points. The lecture and discussion sessions went well. Participants enthusiastically participated in the education and actively asked applicable questions related to the daily nutritional fulfillment of in children under five years, which is then expected to prevent the risk of stunting. There were 66 participants in the webinar, of which 11 (16.7%) were male, 83.3% were female, 50 (75.8%) worked and 16 (24.2%) did not. The results of the pre-test (mean = 49) and post-test (mean = 64) showed an increase in knowledge by 15 points. The lecture and discussion sessions went well. Participants enthusiastically participated in the education and actively asked applicable questions related to the daily nutritional fulfillment of Children Under Five Years. Increased knowledge related to nutritional needs and problems in children under five is expected to contribute to preventing stunting. Keywords: Children Under Five Years, Nutrition, Pandemic, Stunting
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (Hands-Only CPR) dan Edukasi Henti Jantung Deborah Siregar; Marisa Manik; Ineke Patrisia; Fiolenty Sitorus; Ester Silitonga; Heman Pailak; Chriska SInaga; Tirolyn Panjaitan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.10222

Abstract

ABSTRAK Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Data menunjukkan adanya tren peningkatan penyakit jantung. Henti jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat dan memiliki dampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan manusia. Sebagian besar henti jantung terjadi pada orang dewasa dan out-of-hospital cardiac arrests (OHCA) umum terjadi di masyarakat. Pada umumnya emergency response time di Indonesia adalah >15 menit sehingga diperlukan adanya Bantuan Hidup Dasar yang dapat diberikan oleh masyarakat untuk meningkatkan kelangsungan hidup korban. Pelatihan BHD dalam bentuk hands only CPR dan edukasi henti jantung pada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hands only CPR sehingga mampu memberikan pertolongan yang tepat bagi pasien yang mengalami henti jantung. Kegiatan PkM ini dilakukan pada Jumat, 18 November 2022. Metode kegiatan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan demonstrasi ulang. Media pembelajaran yang digunakan adalah presentasi PowerPoint dan alat peraga. Hasil yang didapatkan sebelum edukasi dan pelatihan adalah 40.71 dan setelah edukasi dan pelatihan adalah 70. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan memiliki peran dalam meningkatkan pengetahuan dan psikomotor seseorang. Kata Kunci: Bantuan Hidup Dasar, Edukasi Henti jantung, Pelatihan Henti Jantung  ABSTRACT Heart disease is the leading cause of death in Indonesia. The data shows an increasing trend of heart disease. Cardiac arrest is a public health issue that has a negative impact on people's health and well-being. Adults account for most cardiac arrests, and out-of-hospital cardiac arrests (OHCA) are common in the community. Basic Life Support is required to improve the victim's survival since most emergency response times in Indonesia exceed 15 minutes. The goal of Basic Life Support in the form of Hands-Only CPR training and cardiac arrest education for the community is to increase public awareness of hands-only CPR so they can properly assist victims who have had a cardiac arrest. This activity was carried out on Friday, November 18, 2022. The method was a lecture, discussion, demonstration, and return demonstration. Powerpoint presentations and teaching aids were used as learning media. The results obtained before and after education and training were 40.71 and 70, respectively. Based on the findings, it is possible to conclude that health education plays a role in increasing one's knowledge and psychomotor abilities. Keywords: Basic Life Support, Cardiac Arrest Education, Cardiac Arrest Training
Deteksi Dini dan Edukasi Penatalaksanaan Perawatan Diabetes Melitus Marisa Manik; Ineke Patrisia; Fiolenty Sitorus; Deborah Siregar; Ester Silitonga; Heman Pailak; Chriska Sinaga; Tirolyn Panjaitan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.12167

Abstract

ABSTRAK Diabetes adalah penyebab utama komplikasi kesehatan yang serius dan termasuk dalam 10 penyebab kematian di dunia. Prevalensi dan kejadian Diabetes Melitus tipe 2 meningkat pesat di seluruh dunia. Beban komplikasi DM juga akan meningkat seiring dengan prevalensi penyakit yang terus meningkat. Untuk mengatasi beban ini maka diperlukan strategi pencegahan yang efektif seperti deteksi dini dan pendidikan kesehatan kepada individu maupun masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya deteksi dini dan penatalaksanaan perawatan Diabetes Melitus. Kegiatan PkM ini dilakukan pada 23 Maret 2023 dan 30 Maret 2023. Metode pembelajaran adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan return-demonstration. Media pembelajaran yang digunakan adalah PowerPoint dan alat peraga berupa kertas koran. Hasil dari kegiatan ini adalah bahwa pengetahuan peserta didik pada kegiatan pertama (23 Maret 2023) meningkat dengan skor rata-rata 60 dan pengetahuan peserta didik pada kegiatan kedua (30 Maret 2023) meningkat dengan skor rata-rata 53,33. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan seseorang. Mengingat komplikasi dari Diabetes Melitus yang serius dan dapat menurunkan kulitas hidup seseorang maka rekomendasi dari kegiatan ini adalah diperlukan deteksi dini dan pendidikan kesehatan kepada individu atau masyarakat secara berkelanjutan. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Deteksi Dini, Pendidikan Kesehatan  ABSTRACT Diabetes is the leading cause of serious health complications and one of the top ten causes of death worldwide. The prevalence and incidence of type 2 Diabetes Mellitus are rapidly increasing around the world. The burden of diabetes complications will increase in line with the disease's prevalence. Effective prevention strategies, such as early detection and health education for individuals and communities, are required to reduce this burden. This activity aims to raise awareness of the significance of early detection and management of diabetes Mellitus treatment. This activity was carried out on March 23, 2023, and March 30, 2023. The method was lectures, discussions, demonstrations, and return demonstrations. PowerPoint and newsprint teaching aids are used as learning media. The results obtained from this activity were that the knowledge of participants in the first activity (23 March 2023) increased with an average score of 60 and the knowledge of participants in the second activity (30 March 2023) increased with an average score of 53.33. Based on the findings, we can conclude that health education plays a role in increasing an individual's knowledge. Diabetes Mellitus can reduce a person's quality of life, therefore the recommendation from this activity is that early detection and ongoing health education are required for individuals or communities. Keywords: Diabetes Mellitus, Early Detection, Health Education
Pelatihan Hands-Only Cpr: Meningkatkan Kesiapan Komunitas Dalam Menolong Korban Henti Jantung Manik, Marisa; Siregar, Deborah; Gultom, Eva; Sibuea, Renova; Saputra, Bima Adi; Rumambi, Magda; Lumbantoruan, Septa; Pailak, Heman; Suntoro, Suntoro
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i8.20100

Abstract

ABSTRAKHenti jantung mendadak merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan cepat dan tepat. Salah satu metode yang terbukti efektif adalah Resusitasi Jantung Paru (Cardiopulmonary Resuscitation, CPR), khususnya teknik hands-only CPR yang dapat dilakukan oleh masyarakat umum tanpa pelatihan formal. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam melakukan hands-only CPR, guna meningkatkan peluang bertahan hidup korban henti jantung mendadak. Kegiatan dilaksanakan di Gereja Katolik Santa Helena Lippo Karawaci pada 12 Januari 2025 dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan return demonstration. Sebanyak 57 peserta yang terdiri dari laki-laki (37%) dan perempuan (63%) mengikuti kegiatan ini. Evaluasi dilakukan menggunakan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Hasil menunjukkan peningkatan skor pengetahuan rata-rata dari 6.03 pada pre-test menjadi 9,.14 pada post-test, dengan peningkatan sebesar 3.11 poin. Pelatihan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan peserta mengenai henti jantung mendadak dan keterampilan melakukan hands-only CPR. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama pada korban henti jantung mendadak, yang pada akhirnya diharapkan dapat menurunkan angka kematian akibat kondisi tersebut. Kata Kunci: Henti Jantung Mendadak, Hands-Only CPR, Pendidikan Kesehatan, Pengabdian kepada Masyarakat.  ABSTRACT Sudden cardiac arrest is a medical emergency that requires prompt and appropriate treatment. One of the proven effective methods is Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), particularly the hands-only CPR technique, which can be performed by the general public without formal training. This Community Service Activity (PkM) aims to enhance the knowledge and skills of the community in performing hands-only CPR to increase the survival chances of sudden cardiac arrest victims. The activity was conducted at the Santa Helena Catholic Church in Lippo Karawaci on January 12, 2025, using methods such as lectures, discussions, demonstrations, and return demonstrations. A total of 57 participants, consisting of 37% males and 63% females, attended this event. Evaluation was conducted using pre-tests and post-tests to measure the increase in knowledge. The results showed an average increase in knowledge scores from 6.03 on the pre-test to 9.14 on the post-test, with an increase of 3.11 points. This training has proven effective in enhancing participants' knowledge about sudden cardiac arrest and their skills in performing hands-only CPR. This activity also demonstrates that health education can increase community awareness and ability to provide first aid to sudden cardiac arrest victims, ultimately aiming to reduce mortality rates due to this condition. Keywords: Community Service, Hands-Only CPR, Health Education, Sudden Cardiac Arrest
Pemberdayaan Masyarakat dalam Mencegah Faktor Risiko Diabetes Mellitus Manik, Marisa; Sitorus, Fiolenty; Florensa, Maria Veronika Ayu; Siregar, Deborah; Pailak, Herman; Sinaga, Chriska
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15006

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus adalah gangguan metabolik kronis dan saat ini menjadi beban dalam sistem layanan kesehatan. Pendekatan multifaset diperlukan dalam pencegahan dan penanganan diabetes. Pemberdayaan masyarakat merupakan proses yang memungkinkan masyarakat untuk meningkatkan kontrol atas kehidupan mereka. Adanya pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu mengatasi faktor risiko diabetes terutama faktor yang dapat dimodifikasi seperti diet, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol. Kegiatan ini bertujuan untuk menggambarkan status kesehatan peserta didik meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT), tekanan darah, dan kadar glukosa darah sewaktu, asam urat, dan kolesterol, serta memberdayakan komunitas dengan meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan mengenai faktor risiko dan pencegahan diabetes. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan pada 10 Maret 2024. Metode pembelajaran adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan return-demonstration. Media pembelajaran yang digunakan adalah PowerPoint dan alat peraga berupa kertas koran. Hasil dari kegiatan ini adalah mayoritas peserta memiliki IMT normal (41,71%) dan 35,58% mengalami overweight serta obesitas sebanyak 17,17%. Mayoritas peserta memiliki tekanan darah normal (60,73%), namun terdapat kasus pra-hipertensi dan hipertensi. Selain itu, mayoritas peserta memiliki kadar glukosa darah (52,14%) dan kadar kolesterol (69,32%) yang tidak normal. Intervensi kesehatan diperlukan untuk mengelola faktor risiko ini dengan pemberdayaan masyarakat dalam memodifikasi gaya hidup, melakukan pendidikan kesehatan secara berkelanjutan kepada masyarakat dan pemantauan rutin. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Pendidikan Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat  ABSTRACT Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder and currently imposes a burden on the healthcare system. A multifaceted approach is needed to prevent and treat diabetes. Community empowerment is a process that enables people to increase control over their lives. Empowering the community is expected to help overcome diabetes risk factors, especially modifiable factors such as diet, physical activity, smoking habits, and alcohol consumption. This activity aimed to describe the health status, including BMI, blood pressure, blood glucose levels, uric acid, and cholesterol, and empowering the community by increasing knowledge through health education regarding risk factors and prevention of diabetes. This activity was conducted on March 10, 2024. The learning methods included lectures, discussions, demonstrations, and return-demonstrations. The learning media used were PowerPoint presentations and teaching aids in the form of newspapers. The results of this activity showed that the majority had a normal BMI (41.71%), while others were overweight (35.58%) or obese (17.17%). Most had normal blood pressure (60.73%), but some cases of pre-hypertension and hypertension were observed. Most had abnormal blood glucose levels (52.14%) and cholesterol levels (69.32%). Health interventions are needed to manage these risk factors through community empowerment, ongoing health education, regular monitoring, and lifestyle modifications. Keywords: Diabetes Mellitus, Community Empowerment, Health Education
Co-Authors Adellia Adellia Aji Perdana, Agung Alfrida Siringoringo Alserina Hideni Harefa Ansar Antonius Nugraha Ariputra Patintingan Batunanggar, Vevia Revana Chriska Sinaga Chriska SInaga Christi Adriana Cucunawangsih Cucunawangsih, Cucunawangsih deboorah Siregar Debora, Novita Stefani Diannita, Catharina Guinda Dina Valentina Dora Samaria Dwi Astuti, Ikes Elfrida Silalahi Elfrida Silalahi Elissa Hutasoit Erivita Sakti Ester Silitonga Ester Silitonga Eva Berthy Eva Chris Veronica Gultom Evanny Indah Evi Valona Fahrul Islam Ferawati, Yenni Florensa, Maria Veronika Ayu Fransiska Oppusunggu Gultom, Eva Haeranah Ahmad Hamonangan Pasaribu, Asrul Harefa, Lenny Hasibuan, Shinta Yuliana Heman Pailak Heman Pailak Ian Rudy Mambu Ineke Patrisia Juhdeliena, Juhdeliena Julian Panogar Pasaribu Julyano Zevarano Baitanu Kadar Ramadhan Kadijah Hamid, St. Kasenda, Edson Ledidea Masihin Lenny Harefa Lilian Daniela Rustan Lina Berliana Togatorop Lorenza Fransisca Lubis, Mestika Natalia Lydia Putri Septiandani Manik, Marisa Maria Nespita Sirait Marisa Manik Masnaeni Ahmad Mega Sampepadang Mestika Natalia Lubis Muhammad Syukri Ni Gusti Ayu Eka Ningsih, Nining Ade Novita Barus Novita Stefani Debora Novita Susilawati Barus Novita Susilawati Barus Nurbaya Pailak, Herman Pakpahan, Martina Panjaitan, Masrida Adolina Pasaribu, Desty Monica Patrisia, Ineke Paula, Veronica Peggy S. Tahulending Peggy Sara Tahulending Riama Marlyn Rumambi, Magda Sampepadang, Mega Saputra, Bima Adi septa lumbantoruan Septiandani, Lydia Putri Sibuea, Renova Sihombing, Riama Marlyn Simamora, Sry Rezeky Sinaga, Chriska Sirait , Maria Nespita Sitorus, Fiolenty B Marulianna Situmorang, Windy Putriani Sumiaty Aiba Suntoro Suntoro Syafran Arrazy Thassya Yolanda, Ignatia Theresia Theresia Tirolyn Panjaitan Tirolyn Panjaitan Uma, Milka Rambu Andu Windy Putriani Situmorang Yolanda, Ignatia Thassya Yonavia Oriza