Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JLBG (Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi) (Journal of Environment and Geological Hazards)

Pendugaan Struktur Geologi Bawah Permukaan Daerah Terdampak Lumpur Sidoarjo (Lusi) Berdasarkan Analisis Data Geomagnet Imam Setiadi; Arif Darmawan; Marjiyono Marjiyono
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 7, No 3 (2016)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2757.194 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v7i3.103

Abstract

ABSTRAKSemburan lumpur Sidoarjo (Lusi) sudah menjadi isu nasional yang berdampak pada berbagai aspek, yaitu teknis, politis, ekonomi, dan sosial. Penyebab terjadinya semburan lumpur tersebut hingga saat ini masih menjadi perdebatan, apakah oleh faktor alam yang dipicu oleh gempa Yogyakarta atau akibat kesalahan teknis proses pemboran. Dari aspek geologi, daerah Sidoarjo termasuk ke dalam Zona Kendeng yang banyak memunculkan bentukan gunung lumpur. Selain itu, daerah ini dilewati oleh sesar Watukosek yang diduga sebagai struktur keluarnya lumpur panas dari dalam bumi. Penelitian geofisika menggunakan metode geomagnet ini bertujuan untuk mengetahui struktur geologi bawah permukaan berdasarkan parameter fisis kerentanan magnetik (magnetic susceptibility). Analisis data yang dilakukan di antaranya dengan penerapan reduksi medan magnet ke kutub (reduced to the pole), pseudogravity, dan pemodelan 2D bawah permukaan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari peta reduced to the pole dan peta pseudogravity telihat adanya patahan yang memanjang dengan arah relatif utara - selatan. Hasil pemodelan struktur bawah permukaan daerah terdampak lumpur Sidoarjo menghasilkan beberapa lapisan dan menunjukkan adannya patahan. Lapisan pertama adalah top soil, lapisan kedua lempung dengan perselingan batupasir, serta lapisan ketiga batu pasir dan serpih.Kata kunci: geomagnetik, reduksi ke kutub, model 2D bawah permukaan, Lumpur SidoarjoABSTRACTSidoarjo mud flow (Lusi) has become a national issue that affects almost all aspects i.e. technical, political, economic, and social. The cause of the mud flow is still debatable up to now, whether due to a natural factor which was triggered by the Yogya earthquake or was caused by technical errors in the drilling process. In terms of the geological aspect, Sidoarjo area is included in the Kendeng zone which raises many mud volcano formations. Besides, the area is passed by Watukosek fault structure which is presumed as the source of mud flow from the earth. The geophysical research using geomagnetic method aims to determine the subsurface geological structure based on physical parameters of magnetic susceptibility. Geophysical data analysis such as a reduction to the pole, pseudogravity, and 2D subsurface modeling were applied to the geomagnetic data. The results obtained from geophysical data analysis show that reduced to the pole and pseudogravity map indicate the presence of the fault that extends relative to north - south direction. The results of the subsurface structure modeling using geomagnetic method in Sidoarjo mud flow area produce some layers and show some faults. The first layer is top soil, the second is interfingering clay and sandstone, and the last is sandstone and shale.Keywords : geomagnetic, reduction to the pole, 2D subsurface model, Sidoarjo mudflow
Potensi Penguatan Gelombang Gempabumi oleh Sedimen Permukaan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat Marjiyono Marjiyono
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 7, No 3 (2016)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3060.058 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v7i3.104

Abstract

ABSTRAKKerusakan bangunan dan infrastruktur oleh goncangan gempa bumi di suatu wilayah tidak hanya disebabkan oleh magnitudo atau kekuatan dan jarak ke pusat gempa bumi, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi permukaannya. Karakterisasi litologi permukaan perlu dilakukan dalam rangka untuk memperkirakan tingkat penguatan gelombang gempa bumi. Kombinasi pengukuran mikrotremor single station dan array telah dilakukan di Kota Mataram untuk memodelkan kondisi geologi bawah permukaan. Perhitungan nilai faktor penguatan gelombang dilakukan dengan menggunakan pendekatan fungsi alih gelombang geser horizontal 1D. Hasil perhitungan menunjukkan nilai faktor penguatan gelombang Kota Mataram berkisar antara 1,1 - 2,2. Potensi penguatan gelombang tinggi berada di bagian barat Kota Mataram.Kata kunci: fungsi alih gelombang geser horizontal, kecepatan gelombang geser,mikrotremor, penguatan gelombangABSTRACTDamage of infrastructure and building due to ground shaking within a region is not merely caused by the magnitude and distance from earthquake source, but it is also affected by surface geological condition. In order to find out site amplification level of Mataram City, the single station and array microtremor survey have been conducted to identify its soil properties. The site amplification is calculated using 1DSH transfer function approximation andthe result rangesin 1.1-2.2. The western part of Mataram shows higher amplification area.Keyword : SH transfer function, shear wave velocity,microtremor, site amplification
Studi sesar aktif Peterjajar daerah Bakauheni, Lampung Selatan Aditya Dwi Prasetio; Dicky Muslim; Marjiyono Marjiyono; Asdani Soehaimi
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3539.583 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v4i1.48

Abstract

ABSTRAKSesar Peterjajar merupakan sesar oblique dengan pergerakan sinistral dan komponen vertikal naik yang dapat dijumpai di daerah Bakauheni, Lampung Selatan. Keaktifan sesar ini telah dikaji dengan menerapkan dua metodologi yaitu geologi (morfotektonik) dan geofisika (resistivitas dan seismik refraksi). Penelitian morfotektonik yang telah diterapkan adalah analisis kerapatan sungai (Dd) dan rasio lebar lembah dengan tinggi lembah (Vf ratio). Uji statistik juga dilakukan untuk membuktikan adanya perbedaan Vf Ratio antara blok barat dan blok timur sesar ini. Penelitian geofisika resistivitas dan seismik refraksi dilakukan untuk mengetahui keberadaan struktur geologi sesar dibawah permukaan sebagai kelanjutan sesar yang tersingkap di permukaan. Hubungan antara struktur geologi sesar ini dan kegempaan yang berdasarkan data NEIC tahun 1970 – 2012. Kajian, evaluasi dan analisis keempat metode tersebut diatas, menunjukkan bahwa sesar Peterjajar merupakan satu salah sesar aktif di daerah Bakauheni dan sekitarnya.Kata kunci: geolistrik resistivitas, seismik refraksi, sesar aktif Peterjajar, Bakauheni, kerapatan pengaliransungai (Dd), Vf RatioABSTRACTPeterjajar Oblique Sinistral Thrust Fault can be found at Bakauheni, South Lampung. The activity of this fault have has been studied with two methods those are namely geology (morphotectonic) and geophysics (resistivity, seismic refraction, and seismicity). Morphotectonic used in this study is drainage density (Dd), and valley width and valley floor ratio (Vf ratio). Vf ratio of West and East blocks was tested with statistic t-test to perform the difference. Geophysical resistivity and seismic refraction studies had done to have been carried out to identified identify subsurface geological structure as the continuity continuation of geological structure from the surface outcrop. The correlation between this fault and the epicentre distribution has been analized based on the NEIC (1970-2012) data. The study, evaluation and analize analysis of the four methods mentioned above base on those method shown show that the Peterjajar Fault is an active fault in Bakauheni and the surrounding area.Keywords: resistivity, seismic refraction, Peterjajar active fault, Bakauheni, drainage density (Dd), Vf Ratio
KERENTANAN WILAYAH RENCANA TAPAK RDE SERPONG BERDASARKAN NILAI MEAN AMPLIFICATION MIKROTREMOR Marjiyono Marjiyono; Satianegara R.; Setiawan J. H.; Sopyan Y.; Yuliastuti Yuliastuti
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.042 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v7i1.92

Abstract

ABSTRAKLapisan permukaan pada umumnya merupakan lapisan sedimen termuda dan belum terkonsolidasi. Secara fisis, lapisan ini berpotensi memperkuat goncangan gelombang bila terjadi gempa bumi. Karakterisasi geologi permukaan dalam rangka pengembangan wilayah untuk pemukiman, perkantoran, dan sarana vital lainnya sangat diperlukan dalam rangka mengurangi dampak bencana di kemudian hari. Pemetaan nilai faktor penguatan gelombang berdasarkan perhitungan fungsi alih gelombang geser horizontal (SH transfer function) mikrotremor telah dilakukan di sekitar rencana pembangunan tapak RDE (Reaktor Daya Eksperimental), Serpong. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai faktor penguatan gelombang berkisar antara 1,21 - 1,77. Daerah rencana lokasi tapak sendiri berada pada nilai faktor penguatan antara 1,4-1,5.Kata kunci: penguatan gelombang, gelombang geser, mikrotremor, tapak RDEABSTRACTSite amplification is generally caused by youngest and unconsolidated sediment surface layers. Physically, these layers potentially strengthen the wave amplification if an earthquake takes place.The surface geology characterization for the purpose of spatial development for settlement, office, and other vital facilities is needed to mitigate the impact of disasters in the future. An amplification factor mapping based on microtremor SH transfer function was perfomed around the experimental power reactor (EPR) site plan, Serpong. The result of data processing shows the amplification factor values ranged from 1.21 to 1.77. The site plan location itself is in the values of between 1.4 to 1.5.Keywords: site amplification, shear wave, microtremor, EPR site