Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

ASSERTVENESS TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI NARAPIDANA REMAJA Putri Saeza Ramadhini; Meilanny Budiarti Santoso
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.837 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v6i2.21905

Abstract

AbstrakBerbagai perubahan yang dialami remajapada penampilan fisik akibat bekerjanya hormone dan perubahan dalam lingkungan sosialnya sangat mempengaruhi perkembangan remaja. Upaya remaja untuk dapat diterima dalam kelompok pertemanannya akan sangat berpengaruh terhadap perilaku remaja. Dalam situasi demikian, banyak remaja tidak dapat menghadapi berbagai perubahan tersebut dengan baik, sehingga mengakibatkan remaja harus berhadapan dengan kasus hokum kemudian membuat remaja menjadi narapidana dan ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA). Dalam situasi demikian, remaja membutuhkan pendampingan untuk membantu mereka agar dapat tetap percaya diri dan dapat berkomunikasi dengan baik terutama di hadapan umum. Metode yang digunakan dalam melakukan kegiatan assertiveness training ini adalah dengan menggunakan metodologi pelatihan andragogi. Hasil yang diperoleh dengan dilakukannya assertiveness training dan proses pendampingan terhadap klien adalah bahwa klien telah mampu untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, dan kebutuhan dirinya, baik secara verbal maupun non verbal secara bebas, tanpa perasaan takut, cemas, dan khawatir. Klien juga mampu untuk berkomunikasi secara terbuka, langsung, jujur, terus terang sebagaimana mestinya. Kata kunci: assertiveness training, kepercayaan diri, narapidana, remaja
EDUKASI SANITASI LINGKUNGAN DENGAN MENERAPKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA KELOMPOK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN ASUH ANAK MUSLIM AR-RIDHO TASIKMALAYA Intania Ihsani; Meilanny Budiarti Santoso
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i3.22987

Abstract

Tahun 2015 kondisi sanitasi di Indonesia masih dalam kondisi buruk. Masih banyak kegiatan yang mengakibatkan tercemarnya sanitasi, salah satunya yaitu BABs. Perilaku BAB di area terbuka seperti sungai telah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan oleh kebanyakan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Aktivitas tersebut mengakibatkan terkontaminasinya sumber air. Pada umumnya masyarakat menengah kebawah masih menganggap bahwa masalah hidup bersih dan sehat merupakan urusan pribadi yang tidak terlalu penting. Berdasarkan kondisi tersebut, edukasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bagian dari peningkatan kesadaran terhadap sanitasi lingkungan sangat diperlukan tidak hanya untuk kelompok usia dewasa, tapi juga kelompok usia prasekolah. Karena pada kisaran umur pada kelompok tersebut, manusia belajar melalui pengamatan terhadap lingkungan sekitar termasuk kegiatan yang dilakukan oleh orang tua dan gurunya. Maka dari itu peran orang tua di rumah dan guru di sekolah sangatlah penting dalam memberikan edukasi mengenai sanitasi lingkungan. Edukasi dapat disampaikan tidak hanya dalam bentuk formal, namun pemberian contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti mencuci tangan sebelum beraktivitas dan menggunakan toilet dengan baik dan benar dinilai penting untuk meningkatkan kesadaran sanitasi lingkungan. Dengan dimulainya kebiasaan yang dilakukan sejak dini, anak akan mulai terbiasa dan mempraktekkannya di kemudian hari. Diharapkan, kelompok usia prasekolah dapat menjadi agen perubahan dalam menerapkan hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur yang berfokus pada edukasi sanitasi lingkungan untuk kelompok usia prasekolah dengan menerapkan program Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).  In 2015 sanitation conditions in Indonesia are still in poor condition. There are still many activities that cause pollution to sanitation, one of which is Open Defecation. Defecation behavior in open areas such as rivers has become a habit that is often done by most people who live on the banks of the river. These activities resulted in contamination of water sources. In general, the middle class and below still consider that the problem of clean and healthy living is a personal matter that isn't too important. Based on these conditions, education about The pattern of clean and healthy life (PHBS) as part of increasing awareness of environmental sanitation is needed not only for the adult age group, but also the preschool age group. Because in the age range of the group, humans learn through observation of the surrounding environment, including activities carried out by parents and teachers. Therefore the role of parents at home and teachers at school is very important in providing education about environmental sanitation. Education can be delivered from giving examples in daily life such as washing hands before doing activities and using the toilet properly. With the start of the habit that is done early, the child will start to get used to it. It’s hoped that preschool age groups can be agents of change in implementing clean and healthy living in everyday life. This study uses a literature study method that focuses on environmental sanitation education for preschool age groups by implementing The pattern of clean and healthy life (PHBS) program.
PENTINGNYA PEMBENTUKAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA BAGI KABUPATEN BANDUNG BARAT Muhammad Husaini Ansori; Meilanny Budiarti Santoso
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i3.22975

Abstract

Kabupaten Bandung Barat (KBB) merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki kerawanan bencana yang tinggi. Kontur wilayah yang didominasi dataran tinggi, perbukitan, gunung, dan tebing, membuat daerah pecahan dari Kabupaten Bandung ini setiap tahun dilanda Bencana Alam, selain itu Kabupaten Bandung Barat juga dilalui oleh sebuah Sesar Lembang yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan gempa yang cukup besar. Upaya kesiapsiagaan ditengah-tengah masyarakat terlebih anak-anak dan remaja masih perlu ditingkatkan, karena anak-anak dan remaja termasuk dalam golongkan rentan terhadap dampak bencana oleh karenanya membutuhkan upaya khusus untuk menambah pengetahuan tentang mitigasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana urgensi dari Sekolah Siaga Bencana bagi Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, Sekolah Siaga Bencana merupakan sebuah program mitigasi bencana yang sangat dibutuhkan bagi kawasan-kawasan yang rawan akan bencana alam dalam hal ini Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu diantara kawasan dengan potensi bencana yang cukup tinggi tersebut. Melalui Sekolah Siaga Bencana, diharapkan anak-anak dan remaja menjadi lebih mengerti tentang kebencanaan dan bisa menjadi jembatan penghubung sosialisasi kepada masyarakat terutama kepada keluarga terdekat. Sekolah Siaga Bencana ini menjadi alternative terbaik dalam mengurangi dampak bencana karena sekolah merupakan wahana yang efektif dalam memberikan efek tular informasi, pengetahuan dan keterampilan kepada Masyarakat teruma anak-anak dan remaja.