Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Buletin Anatomi dan Fisiologi (Bulletin of Anatomy and Physiology)

EFEK NAUNGAN DAN UMUR TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PROFIL METABOLIT BUNGA KRISAN (CHRYSANTHEMUM SP.) Hana, Puji Nur; Nurchayati, Yulita; Budihastuti, Rini
Buletin Anatomi dan Fisiologi (Bulletin of Anatomy and Physiology) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.1.2020.%p

Abstract

Pertumbuhan dan profil metabolit tanaman krisan (Chrysathemum sp.) dipengaruhi umur fisiologi dan cahaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perlakuan kombinasi naungan dan umur fisiologi tanaman terhadap pertumbuhan dan profil metabolit bunga krisan, serta mengetahui senyawa spesifik dari profil metabolit bunga krisan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Krisan Bandungan Jawa Tengah pada bulan Maret hingga Oktober 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal 4 perlakuan dengan 10 kali ulangan, yaitu kombinasi perlakuan naungan 0% umur fisiologi tanaman 80 HST (P0 U80) dan 125 HST (P0 U125), naungan 75% umur fisiologi tanaman 80 HST (P1 U80) dan 125 HST (P1 U125). Perlakuan P0 U125 menghasilkan pertumbuhan tanaman paling tinggi yaitu 131,40 cm, dan diameter bunga yang lebih besar yaitu 6,38 cm. Perlakuan P1 U125 menghasilkan jumlah bunga terbanyak yaitu 21,40 bunga. Perlakuan naungan 0% menyebabkan waktu inisiasi bunga lebih cepat 104,1 HST dibanding naungan 75% 112,8 HST. Kesimpulkan penelitian ini adalah perlakuan kombinasi berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah bunga pada krisan. Pertumbuhan tanaman krisan tertinggi terdapat pada perlakuan P0 U125, jumlah bunga tertinggi pada perlakuan P1 U125. Terdapat senyawa spesifik etil linoleat pada perlakuan P1 U125, merupakan kelompok senyawa asam lemak pembentuk pyrethrin yang berpotensi sebagai insektisida nabati. Kata kunci: bioinsektisda, metabolit sekunder, intensitas cahaya, umur tanaman
Hubungan Kualitas Air dengan Pertumbuhan Semai Rhizophora mucronata Lamk. Pada Periode Pengamatan yang Berbeda Solikhah Solikhah; Endah Dwi Hastuti; Rini Budihastuti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.749 KB) | DOI: 10.14710/baf.3.2.2018.215-222

Abstract

Pengelolaan kawasan tambak dapat dilihat dari peran mangrove dalam pengendalian kualitas lingkungan tambak. Pengelolaan ekosistem mangrove dapat dilakukan dengan polikultur atau wanamina (silvofishery). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas air (suhu, kekeruhan, salinitas, pH, dan DO) terhadap pertumbuhan semai Rhizophora mucronata Lamk. pada periode pengamatan yang berbeda di saluran tambak wanamina Semai mangrove sangat rentan terhadap perubahan lingkungan, sehingga kemampuan adaptasi terhadap lingkungan tumbuhnya menentukan keberhasilan pertumbuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan periode pengamatan. Analisis data yang digunakan berupa analisis varians (ANOVA) satu faktor (periode pengamatan) dengan 6 perlakuan yaitu periode pengamatan I, II, III, IV, V , dan VI serta analisis regresi linear berganda untuk mengetahui hubungan kualitas lingkungan dengan pertumbuhan semai. Analisis data menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan daun rendah, pertumbuhan jumlah cabang belum ditemukan, diameter batang dan tinggi tanaman mengalami pertumbuhan. Periode pengamatan berpengaruh terhadap kualitas air. Kualitas air yg berpengaruh nyata yaitu suhu, kekeruhan dan salinitas. Kekeruhan dan suhu merupakan parameter kualitas air yang memiliki hubungan paling erat dengan pertumbuhan  semai  Rhizophora mucronata.
Indikasi Cekaman Gulma Bidens Pilosa L. Akibat Perlakuan Perasan Pilea Microphylla L. Elisabeth Sabitini Siagian; Sri Darmanti; Rini Budihastuti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 2, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.2.2.2017.198-204

Abstract

Bidens pilosa L. merupakan salah satu tanaman gulma yang biasa ditemukan di daerah perkebunan yang mengganggu tanaman budidaya. Pilea microphylla L merupakan tanaman yang memiliki potensi sebagai herbisida alami untuk pengendali gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian alelokimia perasan Pilea microphylla L. terhadap akumulasi superoksida dan pertumbuhan vegetatif Bidens pilosa L. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu konsentrasi perasan alelokimia Pilea microphylla L yaitu 0%; 12,5%; 25%; 37,5% dan 50%. Data dianalisis dengan Analisys of Variance (ANOVA) dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi perasan alelokimia Pilea microphylla L. semakin meningkatkan akumulasi superoksida dan menurunkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar dan bobot kering tanaman, bobot segar dan bobot kering akar, bobot segar dan bobot kering batang, bobot segar dan bobot kering daun serta rasio tajuk akar. Kata kunci : Bidens pilosa L.; alelokimia; Pilea microphylla,L.; superoksida; pertumbuhan vegetatif
Pengaruh Wadah dan Suhu Penyimpanan yang Berbeda terhadap Kematangan Buah Sawo (Manilkara zapota L.) Rafif Zuhair Muhammad; Erma Prihastanti; Rini Budihastuti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 6, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.6.1.2021.42-48

Abstract

Buah sawo merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai sifat mudah rusak. Buah sawo memerlukan penanganan pascapanen yang baik untuk mengurangi kerusakan pascapanen. Penelitian ini menggunakan 24 buah sawo terdiri atas 4 perlakuan dan 6 kali ulangan. Setiap ulangan terdiri atas 3 buah sawo yang ditempatkan dalam 2 wadah. Penelitian ini menggunakan perlakuan yaitu A1: Wadah plastik yang disimpan pada suhu 15oC, B1: Wadah kardus yang disimpan pada suhu 15oC, A2: Wadah plastik yang disimpan pada suhu 27oC, B2: Wadah kardus yang disimpan pada suhu 27oC. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah warna buah, susut bobot buah, total padatan terlarut buah, dan lama penyimpanan buah. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% dan dilanjut uji Duncan dengan α = 0,005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wadah dan suhu berpengaruh terhadap lama penyimpanan dan kualitas buah sawo. Kombinasi wadah plastik dan suhu 15oC dapat meningkatkan masa simpan  hingga 12 hari, sedangkan kombinasi wadah kardus dan suhu 27oC hanya dapat meningkatkan masa simpan selama 3 hari.
Potensi Autoalelopati Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) Diah Ziadaturrif’ah; Sri Darmanti; Rini Budihastuti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.64 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.2.2019.129-136

Abstract

Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) merupakan salah satu gulma yang memiliki senyawa alelokimia yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman yang ada disekitarya, baik yang sejenis maupun yang berbeda sejenis. Karena kemapuan yang dimiliki tersebut, diduga kirinyuh  berpotensi digunakan sebagai herbisida alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak air daun kirinyuh pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan gulma yang sama, yaitu kirinyuh dan menentukan konsentrasi ekstrak air daun kirinyuh yang menyebabkan penghambatan pertumbuhan terbesar pada gulma kirinyuh. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktor tunggal berupa  konsentrasi ekstrak air daun  kirinyuh yaitu  0%, 10%, 20%, 30% dan 40%. Masing-masing perlakuan dengan lima ulangan. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan vegetative meliputi : tinggi tanaman, panjang akar, bobot basah akar dan tajuk, bobot kering akar dan tajuk, luas daun, jumlah daun, kandungan klorofil a, klorofil b, klorofil total, karotenoid serta lebar mulut  stomata. Data dianalisis dengan Analisys of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa  ekstrak daun kirinyuh bersifat autoalelopati yaitu menghambat semua parameter  pertumbuhan vegetatif yang diukur, semakin tinggi kosentrasi ekstrak dari 10% sampai 40% penghambatan pertumbuhan semakin kuat. Kata kunci:  autoalelokimia, bioherbisida, gulma, kirinyuh, Chromolaena odorata L.
Efek Naungan dan Umur Tanaman Terhadap Pertumbuhan dan Profil Metabolit Bunga Krisan (Chrysanthemum sp.) Puji Nur Hana; Yulita Nurchayati; Rini Budihastuti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.1.2020.8-17

Abstract

Pertumbuhan dan profil metabolit tanaman krisan (Chrysathemum sp.) dipengaruhi umur fisiologi dan cahaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perlakuan kombinasi naungan dan umur fisiologi tanaman terhadap pertumbuhan dan profil metabolit bunga krisan, serta mengetahui senyawa spesifik dari profil metabolit bunga krisan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Krisan Bandungan Jawa Tengah pada bulan Maret hingga Oktober 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal 4 perlakuan dengan 10 kali ulangan, yaitu kombinasi perlakuan naungan 0% umur fisiologi tanaman 80 HST (P0 U80) dan 125 HST (P0 U125), naungan 75% umur fisiologi tanaman 80 HST (P1 U80) dan 125 HST (P1 U125). Perlakuan P0 U125 menghasilkan pertumbuhan tanaman paling tinggi yaitu 131,40 cm, dan diameter bunga yang lebih besar yaitu 6,38 cm. Perlakuan P1 U125 menghasilkan jumlah bunga terbanyak yaitu 21,40 bunga. Perlakuan naungan 0% menyebabkan waktu inisiasi bunga lebih cepat 104,1 HST dibanding naungan 75% 112,8 HST. Kesimpulkan penelitian ini adalah perlakuan kombinasi berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah bunga pada krisan. Pertumbuhan tanaman krisan tertinggi terdapat pada perlakuan P0 U125, jumlah bunga tertinggi pada perlakuan P1 U125. Terdapat senyawa spesifik etil linoleat pada perlakuan P1 U125, merupakan kelompok senyawa asam lemak pembentuk pyrethrin yang berpotensi sebagai insektisida nabati. Kata kunci: bioinsektisda, metabolit sekunder, intensitas cahaya, umur tanaman
Pengaruh Pemberian Pupuk Nanosilika terhadap Tinggi Tanaman dan Jumlah Anakan Padi Beras Merah (Oryza sativa L.var. indica) Skolastika Dara Sabatini; Rini Budihastuti; Sri Widodo Agung Suedy
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 2, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.2.2.2017.128-133

Abstract

Padi beras merah (Oryza sativa L. var. indica) merupakan salah satu pangan fungsional. Selain kaya karbohidrat, beras merah juga mengandung antosianin sebagai antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan manusia. Kendala budidaya padi merah saat ini adalah pertumbuhan dan produksi yang masih rendah. Pertumbuhan dan produktivitas padi yang rendah, antara lain dapat disebabkan oleh ketersediaan Silika (Si) yang rendah. Lahan pertanian di Indonesia banyak mengalami leaching sehingga Si yang tersedia di tanah sawah tidak banding lurus dengan kandungan totalnya. Silika merupakan unsur yang memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman khususnya kelompok Gramineae seperti padi. Silika dibutuhkan tanaman monokotil akumulator yang dapat mendukung pertumbuhan karena dapat memperbaiki proses fotosintesis. Aplikasi penggunaan silika saat ini dikembangkan dalam bentuk nanosilika karena langsung mencapai target, dan dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pupuk nanosilika terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah anakan dan pola pertumbuhannya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan konsentrasi pupuk nanosilika yaitu: P0 (0ml/L), P1 (2,5ml/L), P2 (5ml/L), P3 (7,5ml/L), P4 (10ml/L). Parameter pertumbuhan yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan dan pola pertambahan tinggi tanaman serta jumlah anakan dari 10-40 HST. Data dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian yang didapat adalah perlakuan pupuk nanosilika P1-P4 memberikan hasil peningkatan tinggi tanaman dan jumlah anakan padi beras merah. Perlakuan P4 (10ml/L) memberikan pengaruh yang paling baik dan hasil tertinggi yaitu tinggi tanaman 106,40cm dan jumlah anakan 40,20 anakan. Pola pertumbuhan tinggi tanaman cenderung masih meningkat sampai 40 HST, namun pola pertumbuhan anakan vegetatif cenderung melambat pada 40 HST. Kata kunci : beras merah; pertumbuhan; nanosilika
Pengaruh Pemberian Pupuk Nanosilika terhadap Produksi dan Kandungan Antosianin pada Padi Beras Merah Skolastika Dara Sabatini; Rini Budihastuti; Sri Widodo Agung Suedy; Agus Subagio
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 6, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.6.1.2021.81-89

Abstract

Silika (Si) merupakan unsur penting yang dibutuhkan terutama pada tumbuhan kelompok Poaceae (Gramineae) dalam mendukung pertumbuhan dan produksinya, termasuk tanaman padi (Oryza sativa L.). Padi beras merah merupakan salah satu sumber pangan fungsional karena mengandung antosianin sebagai antioksidan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia. Kendala budidaya padi beras merah saat ini adalah produksi yang rendah, salah satunya disebabkan ketersediaan Silika (Si) yang terbatas dan cenderung menurun pada tanah sawah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk Nanosilika pada produksi dan kandungan antosianin padi beras merah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yaitu konsentrasi pupuk Nanosilika yang diberikan  (P0:0ml/L, P1:2,5 ml/L, P2: 5 ml/L, P3: 7,5 ml/L, P4: 10 ml/L). Paramater yang diukur: panjang malai, jumlah gabah per malai, persentase gabah berisi, persentase gabah hampa, berat gabah per rumpun, jumlah gabah per 1g, serta kandungan antosianin. Analisis data menggunakan Analysis of Variance dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan Nanosilika (P1 sampai P4) berpengaruh pada peningkatan produksi dan kandungan antosianin padi beras merah. Perlakuan P4 (10ml/L) memberikan pengaruh yang tertinggi pada produksi dan kandungan antosianin tanaman padi beras merah.
Kualitas Air dan Pertumbuhan Semai Avicennia marina (Forsk.) Vierh pada Lebar Saluran Tambak Wanamina yang Berbeda Nimas Ayu Suryani; Endah Dwi Hastuti; Rini Budihastuti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.817 KB) | DOI: 10.14710/baf.3.2.2018.207-214

Abstract

Avicennia marina merupakan jenis mangrove yang sifatnya rentan terhadap perubahan lingkungan, sehingga secara langsung dapat mempengaruhi pertumbuhannya. Lebar saluran yang berbeda akan menentukan distribusi air dan nutrient sehingga dapat mempengaruhi kualitas air yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan vegetasi mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas air dan pertumbuhan semai Avicennia marina berdasarkan lebar saluran tambak yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK). Analisis data yang digunakan berupa analisis varians (ANOVA) satu faktor dengan uji lanjut Duncan dan analisis deskriptif. Faktor yang digunakan yaitu lebar saluran. Saluran dengan lebar 1m, 2m, 3m dengan 6 ulangan. Hasil analisis sidik ragam terhadap kualitas air dan pertumbuhan semai Avicennia marina selama empat bulan pengamatan pada lebar saluran yang berbeda menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lebar saluran tambak yang berbeda berpengaruh terhadap kualitas lingkungan terutama suhu. Perlakuan lebar saluran tambak wanamina yang berbeda belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan diameter batang dan kelulushidupan semai Avicennia marina.
Variasi Kandungan Nutrien dalam Tambak Wanamina dengan Komposisi Jenis dan Jumlah Tegakan Mangrove yang Berbeda di Pesisir Kota Semarang Endah Dwi Hastuti; Rini Budihastuti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 1, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.1.1.2016.36-42

Abstract

Keberadaan vegetasi mangrove dalam tambak wanamina berfungsi sebagai penyedia jasa lingkungan, diantaranya dalam pengendalian suplai nutrien ke dalam kolam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variasi kandungan nutrien dalam tambak wanamina dan menguji pengaruh jenis serta jumlah tegakan terhadap perubahan kandungan nutrien tambak wanamina. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dengan perlakuan jenis vegetasi (A. marina; R. mucronata; Campuran) dan jumlah tegakan mangrove (5 tegakan; 10 tegakan; 15 tegakan). Kandungan nutrien yang diamati meliputi bahan organik, nitrat, nitrogen dan fosfat terlarut. Pengamatan dilakukan sebanyak 2 kali dengan jeda waktu 1 bulan. Pengujian dilakukan dengan uji-t dan ANOVA. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat variasi kandungan nutrien dalam tambak wanamina baik pada pengamatan pertama maupun kedua. Pola perubahan kandungan nutrien bervariasi antar jenis nutrien dimana pada beberapa perlakuan ditemukan penurunan kandungan semua jenis nutrien. Hasil uji-t menunjukkan bahwa antar periode pengamatan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kandungan bahan organik, nitrat, nitrogen dan fosfat terlarut. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kandungan nutrien dalam tambak wanamina baik pada pengamatan pertama maupun kedua. Perbedaan kandungan nutrien yang signifikan hanya diperoleh pada kandungan bahan organik pada pengamatan pertama. Kata  kunci: jenis; jumlah tegakan; mangrove; nutrien; wanamina