Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Dinamika Sosial Budaya

BUDAYA DAN PERNIKAHAN DINI DI INDONESIA Yudho Bawono; Setyaningsih Setyaningsih; Lailatul Muarofah Hanim; Masrifah Masrifah; Jayaning Sila Astuti
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol 24, No 1 (2022): Juni (2022)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v24i1.3508

Abstract

Kajian Pernikahan dini cukup banyak terjadi di Indonesia. Hal ini salah satunya disebabkan karena faktor budaya yang sangat kuat di beberapa wilayah di Indonesia yang masih memegang tradisi pernikahan dini. Beberapa wilayah di Indonesia itu misalnya di Tana Toraja, di mana masyarakatnya memiliki budaya yang mengharuskan anak perempuan yang sudah menstruasi dan laki-laki yang sudah bekerja untuk menikah karena dianggap sudah dewasa. Jika orang tua tidak segera menikahkan anaknya maka dianggap sebagai aib keluarga. Di Madura bahkan masyarakatnya menganggap jika pernikahan pada usia muda (nikah ngodheh) adalah tradisi yang harus dijaga dan dilestarikan karena merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang. Tulisan ini akan menguraikan tentang faktor budaya sebagai salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mengambil kebijakan terkait masih terjadinya pernikahan dini di Indonesia.
Pengambilan Keputusan Melajang pada Perempuan Etnis Madura: Sebuah Studi Fenomenologis Alfarisi, M Salman; Bawono, Yudho
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol. 26 No. 1 (2024): Juni (2024)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v26i1.8874

Abstract

There are many people who do the Madura tradition of early marriages but over time social changes they also affect in deciding about life to delaying marriage. The delay marriage or people often call people unmarried as single. Single is a condition in which a man/woman has not yet and does not have a marriage. This research was intended to find out how the decision was to postpone marriage on women in Madurese. This study uses qualitative methods performed on two participants with data collection done by purposive sampling means mature female participants who are not married aged 40-60 years. Research using semi-structured interviews with the Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). IPA helps the researcher in interpreting the subjective meaning of the participant in relation to her experience in decision making. This study found that the reason not to marry because of having trauma with the past, knowing the divorced parents, have had a romantic relationship but failed to marry, and have not found a suitable partner.