Penelitian ini bertujuan untuk menguji implikasi gender dalam karakter kepemimpinan dan MCS (Management Control System) pada bisnis fashion. Penelitian ini dilakukan terhadap distributor brand fashion AB asal luar negri, yaitu PT XYZ dan satu outlet fashion AB di mall dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya bias gender yang berkembang dalam masyarakat. Penelitian terdahulu banyak membahas hubungan langsung antara gender dan leadership, tetapi hubungan langsung antara gender, leadership, dan MCS (Management Control System) itu sendiri masih belum dibahas secara spesifik. Oleh karena itu, penulis akan menganalisis implikasi gender dalam karakter kepemimpinan, dan MCS (Management Control System) berdasarkan pemaknaan gender karyawan dalam perusahaan dan outlet fashion. Temuan penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh bias gender dalam pemaknaan dan penggunaan wacana gender oleh general manager dan seluruh karyawan PT XYZ sehingga menimbulkan batasan untuk para karyawan yang bekerja dalam perusahaan, yaitu stereotype bahwa pria itu harus maskulin dan wanita itu harus feminim serta adanya keterbatasan pemahaman yaitu faktor pendidikan terkait pemaknaan gender dalam perusahaan. Adanya stereo type gender juga mempengaruhi karakter kepemimpinan dan pengendalian dalam hal MCS (Management Control System) yaitu result, action, dan cultural control. Hasil analisis ini bertentangan dengan penelitian yang menyatakan bahwa jika seorang pemimpin wanita memiliki karakter maskulin akan direspon negatif oleh bawahannya dan kesulitan untuk duduk dalam level kepemimpinan tertinggi karena faktor keluarga tetapi sesuai dengan penelitian terkait kepemimpinan transformasional yaitu kombinasi karakter maskulin dan feminim pada seorang wanita.