Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Upaya Meningkatkan Critical Thinking Skills Peserta Didik Kelas XI-IPA 3 SMAN 2 Sampang Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Barisan Siti Wasilah
Wacana Didaktika Vol 7 No 01 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/wacanadidaktika.7.01.108-115

Abstract

The objectives of this study are: 1) to describe the critical thinking skills of students in class XI-IPA 3 SMAN 2 Sampang through the Problem Based Learning (PBL) model on the row material. 2) describe the completeness of student learning outcomes class XI-IPA 3 SMAN 2 Sampang through the Problem Based Learning (PBL) model on the row material. This research uses Classroom Action Research (CAR) with 2 cycles. Data collection and analysis techniques used the method of observation of students' activities and formative test methods. The results of the analysis of the data obtained are as follows: (1) Critical Thinking Skills of students in each cycle there is an increase, which is marked by increased student activity in cycle I by 1.3 (less active) increased in cycle II to 1.8 (enough active). (2) The percentage of mastery learning in cycle I was 63.64%, increasing in cycle II to 86.36%. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the application of Problem Based Learning (PBL) can improve the Critical Thinking Skills of class XI-IPA 3 students in Sampang on row material. Keywords: Critical Thinking Skills, Higher Order Thinking Skills (HOTS), Problem Based Learning (PBL) Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan critical thinking skills peserta didik kelas XI-IPA 3 SMAN 2 sampang melalui model Problem Based Learning (PBL) pada materi barisan. 2) mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar peserta didik kelas XI-IPA 3 SMAN 2 Sampang melalui model Problem Based Learning (PBL) pada materi barisan. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus. Teknik pengumpulan dan analisis data menggunakan metode observasi aktivitas peserta didik dan metode tes formatif. Hasil analisis data yang diperoleh sebagai berikut: (1) Critical Thinking Skills peserta didik pada tiap siklus terjadi peningkatan, yaitu dengan ditandai meningkatnya keaktifan peserta didik pada siklus I sebesar 1,3 (kurang aktif) meningkat pada siklus II menjadi 1,8 (cukup aktif). (2) Persentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 63,64% meningkat pada siklus II menjadi 86,36%. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa penerapan Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan Critical Thinking Skills peserta didik kelas XI-IPA 3 SMAN 2 sampang pada materi barisan
Hubungan Penggunaan Helm dengan Beratnya Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat di RSUD Ulin Bulan Mei - Juli 2013 Inas Tsurayya Fadilla Lahdimawan; Agus Suhendar; Siti Wasilah
Berkala Kedokteran Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v10i12.958

Abstract

ABSTRACT: Head injury is one of the leading cause of morbidity and mortality in the world and the seventh cause of mortality in Indonesia . Head injury is one of the most top 10 diseases in Ulin General Hospital. The increasing number of motorcycle leading head injury to occur more often, considering that road traffic accidents are the most frequent cause of head injury. Lack of public awareness in helmet use leads it to be the primary factor of head injury. The objective of the research is to identify the relationship between helmet use and head injury severity caused by road traffic accidents. The method of the research is descriptive analytical with cross-sectional approach and it took place at Ulin General Hospital from May – July 2013. Total samples of 73 people taken based on inclusion criteria. The most frequently age group was between the age 15-24 (41,1%). Males frequently injured than female with male to female ratio was 1,9:1. Most of them were non-helmeted motorcyclist (53,4%). The most frequent head injury severity was mild head injury (64,4%). The data were statistically analyzed by Chi-square test showed p = 0.041 (α = 0.05). Based on the research there is a significant relationship between helmet usage and the severity of head injury caused by road traffic accidents. Keywords: head injury, helmet, road traffic accidents ABSTRAK: Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian di dunia dan ke-7 di Indonesia. Cedera kepala termasuk 10 penyakit terbesar di RSUD Ulin Banjarmasin. Meningkatnya angka kendaraan bermotor menyebabkan cedera kepala semakin sering terjadi, mengingat salah satu penyebab tersering cedera kepala adalah kecelakaan lalu lintas. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan helm menjadi faktor utama terjadinya cedera kepala. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan helm dengan beratnya cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional bertempat di RSUD Ulin bulan Mei – Juli 2013. Jumlah sampel sebanyak 73 orang  diambil berdasarkan kriteria inklusi. Kelompok usia terbanyak yaitu 15-24 tahun (41,1%). Jenis kelamin laki-laki banyak mengalami cedera kepala daripada perempuan dengan perbandingan 1,9:1. Status penggunaan helm terbanyak adalah tidak menggunakan helm (53,4%). Beratnya cedera kepala terbanyak adalah cedera kepala ringan (64,4%). Data dianalisis statistik dengan uji Chi-square menunjukkan p = 0,041 (α = 0,05). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan bermakna antara penggunaan helm dengan beratnya cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat. Kata-kata kunci: cedera kepala, helm, kecelakaan lalu lintas darat
Profil Perdarahan Intrakranial Pada Bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Tahun 2010-2012 Rina Purnama Sari; Nurul Hidayah; Siti Wasilah
Berkala Kedokteran Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v10i1.934

Abstract

ABSTRACT: Intracranial hemorrhage in infants is a condition that cause permanent morbidity and mortality rate was 41%. In developing country like Indonesia, intracranial hemorrhage in infants often have relation with vitamin K deficiency. That happens because vitamin K prophylaxis is not routinely administered in newborns. There is no data about intracranial hemorrhage in South Borneo. This research was a descriptive study using secondary data from medical record, to describe the profile of intracranial hemorrhage in infants at Ulin General Hospital Banjarmasin in 2010-2012. There were 15 data of infants with intracranial hemorrhage. The commonest age group was 1-6 month-old (73,33%), the mean age of patients was 2,2 month-old. Most of infants with intacranial hemorrhage were male (73,33%) and ratio between male and female was 2,7:1. The main symptom of infants in this research was seizure (60%). The most common bleeding type was subdural hemorrhage (46,67%). Among them required conventional and operative therapy when hospitalization (60%). There were 60% of infants with intracranial hemorrhage did not receive vitamin K prophylaxis at birth. Patient’s outcomes were normal (86,67%) and no infant died after hospitalization. Socialization about the importance vitamin K prophylaxis for all newborns is really important to prevent the intracranial hemorrhage in infants. Keywords: infants, intracranial hemorrhage, Ulin General Hospital Banjarmasin ABSTRAK: Perdarahan intrakranial pada bayi merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan morbiditas yang menetap ataupun mortalitas sebesar 41%. Perdarahan intrakranial pada bayi di negara berkembang seperti Indonesia sering dihubungkan dengan defisiensi vitamin K. Hal tersebut dikarenakan pemberian profilaksis vitamin K pada bayi baru lahir belum rutin dilakukan. Data mengenai perdarahan intrakranial pada bayi di Kalimantan Selatan masih terbatas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien, bertujuan untuk mengetahui profil perdarahan intrakranial pada bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin tahun 2010-2012. Data yang diperoleh sebanyak 15 data pasien yang didiagnosis perdarahan intrakranial. Kelompok umur yang terbanyak yaitu kelompok umur 1-6 bulan (73,33%), dengan rata-rata umur 2,2 bulan. Sebagian besar bayi berjenis kelamin laki-laki (73,33%) dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan 2,7:1. Keluhan utama yang paling sering ditemukan pada penelitian ini adalah kejang (60%). Jenis perdarahan terbanyak adalah perdarahan subdural (46,67%). Sebagian besar jenis intervensi yang diberikan adalah terapi konvensional dan operatif (60%). Sebanyak 60% bayi yang mengalami perdarahan intrakranial tidak mendapatkan profilaksis vitamin K sebelumnya. Status pasien ketika pulang 86,67% membaik dan tidak ada pasien yang meninggal. Sosialisasi mengenai pentingnya pemberian vitamin K pada seluruh bayi baru lahir sangat penting dilakukan untuk mencegah perdarahan intrakranial pada bayi. Kata-kata Kunci: bayi, perdarahan intrakranial, RSUD Ulin Banjarmasin.
Gambaran Kejadian Kecemasan Pada Ibu Penderita Retardasi Mental Sindromik Di Slb-C Banjarmasin: Tinjauan Terhadap Usia Anak, Paritas Dan Tingkat Pendidikan Ibu Norhidayah Norhidayah; Siti Wasilah; Achyar Nawi Husein
Berkala Kedokteran Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.325 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v9i1.917

Abstract

ABSTRACT: Mental retardation is one of the things that can cause anxiety in a mother. There are several factors that influence the anxiety that age, education level, gender and socio-cultural. This research aims to determine the incidence of anxiety in mothers with mental retardation in terms of age, parity and maternal education level. This research uses observational methods. The Results have 59.26% of women who experience anxiety. Mothers who experience anxiety in terms of the child's age was 22.22% in children aged ≤ 12 years and 37.04% at age >12 years. Mothers who experience anxiety in terms of parity was 33.33% of the mothers in the low parity and 25.93% in high parity. Mothers who experience anxiety in terms of education level shows 40.74% at low levels of education, and 18.52% higher educational level. The conclusion of this research is mostly mothers with mental retardation children experience anxiety at  age >12 years, low parity and low education levels. Keywords: anxiety, syndromic mental retardation. ABSTRAK: Retardasi mental merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan kecemasan pada seorang ibu. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kecemasan yaitu usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan sosial budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian kecemasan pada ibu penderita retardasi mental ditinjau dari usia anak, paritas dan tingkat pendidikan ibu. Penelitian ini menggunakan metode observasional.. Hasil penelitian menunjukkan 59,26% ibu  penderita retardasi mental mengalami kecemasan. Ibu yang mengalami kecemasan ditinjau dari usia anak adalah 22,22% pada usia anak ≤12 tahun dan 37,04% pada usia anak >12 tahun. Ibu yang mengalami kecemasan ditinjau dari paritas adalah 33,33% ibu pada paritas rendah dan 25,93% paritas tinggi. Ibu yang mengalami kecemasan ditinjau dari tingkat pendidikan menunjukkan 40,74% pada tingkat pendidikan rendah dan 18,52% tingkat pendidikan tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar ibu penderita retardasi mental mengalami kecemasan pada usia anak >12 tahun, paritas rendah dan tingkat pendidikan rendah. Kata-kata kunci :kecemasan, retardasi mental sindromik
GAMBARAN KEJADIAN IBU HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DENGAN COVID-19 DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE MEI 2020-JUNI 2021 Rahayu Arumningtyas; Ferry Armanza; Siti Wasilah; Hariadi Yuseran; Lena Rosida
Homeostasis Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension in pregnancy is one of the most common causes of maternal death in Indonesia as well as in other developed countries such as the United States. The cause of preeclampsia is currently uncertain, but there are several risk factors that can increase the occurrence of preeclampsia. Coronavirus disease 19 (COVID-19) is caused by the Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS CoV-2). Pregnant women and hypertension are factors that can increase the risk of COVID-19. If not treated properly, hypertension in pregnancy can cause maternal and fetal morbidity and mortality. The purpose of this study was to describe the incidence of maternal hypertension in pregnancy with COVID-19 based on age, parity, gravida, history of preeclampsia, and education at Ulin Hospital Banjarmasin for the period May 2020-June 2021. This research method was descriptive with data collection through medical records. patient. The sampling technique used is total sampling. The subjects of this study amounted to 88 patients. This study shows preeclampsia is the type of hypertension in pregnancy with COVID-19 being the most common, which was 57 patients (64.7%). Most of the patients were in the age range of 20-35 years, as many as 52 patients (59.3%). Based on parity, most of the cases occurred in mothers with multilipara as many as 39 patients (44.3 %). Gravida was found mostly in mothers with multigravida as many as 63 patients (71.6%). Based on a history of preeclampsia, patients who did not have a history of preeclampsia were found to be more than patients who had a history of preeclampsia, namely as many as 52 patients (59.1%) and the majority of patients' education at the high school level, which was 29 patients (32.9%).
HUBUNGAN ANTARA KADAR HbA1c DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN DIABETES MELITUS Merdayana Merdayana; Nanang Miftah Fajari; Mohammad Bakhriansyah; Nanik Tri Wulandari; Siti Wasilah
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.9987

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Komplikasi DM timbul karena kadar glukosa tidak terkendali dan tidak tertangani dengan baik sehingga menyebabkan timbulnya komplikasi stroke. Semakin tinggi kadar HbA1c maka risiko komplikasi stroke akan mudah terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1c dengan kejadian stroke pada pasien DM. Penelitian observasional analitik ini merupakan penelitian potong lintang dengan menggunakan data pasien yang tercatat di pangkalan data Borneo Wetland Study on Diabetes 2 (BEST-DIAB 2) milik Poliklinik Endokrin RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2019-April 2022. Pasien stroke dipilih sebanyak 49 orang dengan menggunakan metode total sampling dan 49 data pasien tidak stroke dipilih menggunakan metode simple random sampling (rasio 1:1). Data dianalisis menggunakan uji Chi square dengan perangkat lunak SPSS versi 26 pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kadar HbA1c dengan kejadian stroke pada pasien DM di RSUD Ulin Banjarmasin (p=0,110).
HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA PSKPS FK ULM TINGKAT AKHIR DALAM PENGERJAAN TUGAS AKHIR Firdha Assyifa; Syaiful Fadilah; Siti Wasilah; Yanti Fitria; Noor Muthmainah
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.9980

Abstract

Kecemasan ialah kondisi yang dialami seseorang jika merasakan ada ancaman. Kecemasan dapat berkembang seiring berjalannya waktu dan bisa berakhir pada kecemasan tingkat tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan ialah jenis kelamin. Kadar hormon esterogen pada wanita lebih banyak dibandingkan laki-laki. Hormon esterogen diketahui meningkatkan 5-HT yang terlibat dalam gangguan mood dan menghambat reseptor GABA yang merupakan sistem inhibisi utama di otak untuk menekan stimulus aversif. Tujuan riset ini untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa PSKPS FK ULM tingkat akhir dalam pengerjaan tugas akhir. Desain riset yang digunakan yaitu cross sectional dengan jumlah populasi 153 orang, sampel yang diambil 62 responden yang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner SAS. Hasil analisa data menunjukkan bahwa tingkat kecemasan laki laki 96,77 % cemas ringan dan 3,23 % cemas sedang, pada wanita tingkat kecemasan menunjukkan cemas ringan 93,55 % dan cemas sedang 6,45 % . Hasil uji statistik menggunakan Fisher Test dengan α= 0,05 didapatkan nilai p value= 1,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa PSKPS FK ULM tingkat akhir dalam pengerjaan tugas akhir
Islamic Education Thought According to KH. Hasim Asy'ari and KH. Ahmad Dahlan Siti Wasilah; Muhtadi Abdul Mun’im
LECTURES: Journal of Islamic and Education Studies Vol. 4 No. 1 (2025): Progressive Islamic and Education Studies
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58355/lectures.v4i1.129

Abstract

This study examines the thought of Islamic education according to KH. Hasyim Asy'ari and KH. Ahmad Dahlan, focusing on the analysis of the similarities and differences in the educational concepts of the two figures and their relevance in the context of contemporary Islamic education. Using qualitative research methods with a content analysis and comparative approach, this study analyzes the primary works of the two figures as well as various relevant contemporary research. The results of the study show that although they have different approaches, the two figures have the same goal in the formation of a complete Muslim personality. KH. Hasyim Asy'ari emphasized strengthening the traditional values of Islamic boarding schools while remaining open to modernity, while KH. Ahmad Dahlan took a more progressive approach by integrating Islamic and modern education. The thinking of the two figures has significant relevance in facing the challenges of contemporary Islamic education, especially in terms of the balance between the.