Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan

PERAN ORANG TUA DALAM STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK BALITA Royhanaty, Isy; Sonhaji, Sonhaji; Widyaningsih, Tri
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.215 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v10i2.226

Abstract

ABSTRAK  Latar Belakang : Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara serta sosialisasi dan kemandirian. Kegagalan dalam perkembangan anak berakibat pada terhambatnya perkembangan diusia selanjutnya seperti timbulnya autise sebagai masalah perkembangan yang menyangkut semua aspek perkembangan, termasuk kemampuan motorik anak serta dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Dari hasil survey pendahuluan di PAUD IT Tamrinul Aulad Desa Manyargading Jepara didapatkan 21% anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan. Untuk dapat berkembang dengan baik, anak perlu mendapatkan stimulasi sedini mungkin secara rutin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi paling baik dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan orang terdekat dengan anak. Tujuan : Menganalisa hubungan peran orangtua dalam stimulasi dengan perkembangan anak usia 24-48 bulan. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan analitik korelasional dengan pendekatan crossectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 44 responden dengan teknik sampling purposive sampling. Analisa menggunakan chi square. Hasil : Ada  hubungan antara peran ayah dalam stimulasi dengan perkembangan didapatkan (p value=0,000, OR=2,0). Ada hubungan antara peran ibu dalam stimulasi dengan perkembangan (p value=0,000, OR=4,3). Kesimpulan : Ibu yang berperan baik dalam stimulasi mempunyai peluang yang lebih besar daripada ayah untuk mendapatkan perkembanagan anak yang optimal. Kata Kunci : Peran,Ayah, Ibu, Stimulasi, Perkembangan  ABSTRACT Background : Development is a more complex increase in body structure and function in the ability of gross motion, smooth motion, speech and socialization and independence. Failure in child development results in obstruction of development in the next age such as the emergence of autism as a developmental problem involving all aspects of development, including the motoric abilities of children and can affect the level of intelligence of children. From the results of a preliminary survey at the PAUD IT Tamrinul Aulad Manyargading Village, Jepara, 21% of children experienced delays in development. To be able to develop properly, children need to get stimulation as early as possible regularly and continuously at every opportunity. Stimulation is best done by the mother and father who are the closest people to the child. Objective : To analyze the relationship of the role of parents in stimulating the development of children aged 24-48 months. Method : This study used a correlational analytic design with crossectional approach. The sample in this study was 44 respondents with purposive sampling sampling technique. Analyze using chi square. Results : There is a relationship between father's role in stimulation with development obtained (p value = 0,000, OR = 2.0). There is a relationship between the role of mothers in stimulation with development (p value = 0,000, OR = 4.3). Conclusion : Mothers who play a good role in stimulation have a greater chance than fathers to get optimal child development. Keywords: Role, Father, Mother, Stimulation, Development
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS AIR REBUSAN REBUSAN DAUN SIRSAK DAN MAHKOTA DEWA DALAM MENURUNKAN KADAR ASAM URAT WANITA PADA MASA KLIMAKTERIUM Royhanaty, Isy; Sari, Novita; Salamah, Umu
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33666/jitk.v11i2.276

Abstract

ABSTRAK  Latar belakang: Wanita premenopause (klimakterium) akan mengalami penurunan fungsi ovarium secara alamaiah, yang menyebabkan menurunnya hormone esterogen. Produksi hormon estrogen berkurang dan memperburuk fungsi pengeluaran urin sehingga meningkatkan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Air rebusan daun sirsak dan air rebusan mahkota dewa merupakan alternatif pengobatan hiperurisemia. Tujuan : Mengetahui efektivitas air rebusan daun sirsak dan air rebusan mahkota dewa dalam menurunkan kadar asam urat wanita pada masa klimakterium di Desa Lambur, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan. Metode: Jenis penelitian quasi experiment dengan two group pretest and posttest design. Sampel adalah 30 wanita usia 40-50 tahun yang dipilih sesuai kriteria, berjumlah 30 orang, yang terbagi menjadi 2 kelompok. Analisa data menggunakan paried t test, wilcoxon dan independent t test. Hasil : Pemberian air rebusan daun sirsak dapat menurunkan secara signifikan kadar asam urat wanita pada masa klimakterium (p value = 0,001). pemberian air rebusan mahkota dewa dapat menurunkan secara signifikan kadar asam urat wanita pada masa klimakterium (p value = 0,000). Pemberian air rebusan daun sirsak lebih efektif menurunkan kadar asam urat wanita pada masa klimakterium dibanding pemberian air rebusan mahkota dewa (p value = 0,001). Kesimpulan : Pemberian air rebusan daun sirsak lebih efektif menurunkan kadar asam urat wanita pada masa klimakterium dibanding pemberian air rebusan mahkota dewa. Wanita pada masa klimakterium yang menderita hiperurisemia disarankan untuk mengkonsumsi air rebusan dau sirsak 200 ml yang terbuat dari 5 mg daun sirsak kering, sehari 2 kali (pagi dan sore) selama 7 hari, untuk mendapatkan penurunan kadar asam urat yang signifikan.  Kata Kunci : Asam Urat, Daun Sirsak, Mahkota Dewa  ABSTRACT  Background : Premenopausal (climacteric period) women will naturally experience decreased ovarian function, which causes a decrease in the hormone estrogen. The production of the hormone estrogen decreases and worsens the function of urine output thereby increasing levels of uric acid in the blood (hyperuricemia). Boiled water of Annona muricata L leaves and boiled water of Phaleria macocarpa are alternative treatments for hyperuricemia. Objective : To determine the effectiveness of Boiled water Annona muricata L leaves and boiled water of Phaleria macocarpa in reducing levels of female uric acid during climacteria in Lambur Village, Kandangserang District, Pekalongan Regency. Method : A quasi-experimental study with two groups pretest and posttest design. The sample was 30 women aged 40-50 years who were selected according to criteria, totaling 30 people, who were divided into 2 groups. Data analysis uses paried t test, Wilcoxon and independent t test. Results : Boiled water of Annona muricata L leaves can significantly reduce a woman's uric acid levels during the climacteric period (p value = 0.001). Boiled water of Phaleria macocarpa can significantly reduce the level of uric acid in women during climacteric period (p value = 0,000). Giving boiled water of Annona muricata L leaves is more effective in reducing the level of uric acid in women during climacteria compared to giving boiled water of Phaleria macocarpa (p value = 0.001). Conclusion : Giving Boiled water of leaf of Annona muricata L is more effective in reducing the level of uric acid in women during climacteria compared to giving boiled water of Phaleria macocarpa. Climacteric women suffering from hyperuricemia are advised to consume 200 ml of water of leaf of Annona muricata L made from 5 mg of dried Annona muricata L leaves, 2 times a day (morning and evening) for 7 days, to get a significant decrease in uric acid levels. Keywords: Uric Acid, Annona muricata L leaves, Phaleria macocarpa