Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik

JEMEK SUPARDI: BERPOLITIK MELALUI KARYA PANTOMIM indar sabri; Muhammad Jazuli; Totok Sumaryanto; Autar Abdillah
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Sendratasik FBS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v2n1.p46-54

Abstract

Keterlibatan seniman di dunia politik sebagai legislatif sejak era reformasi di Republik Indonesia kian marak. Keberadaan seniman dianggap representatif sebagai salah satu perwakilan dari masyarakat oleh partai politik, keterlibatan seniman dalam dunia politik peraktis terkadang menimbulkan berbagai pertanyaan tentang kesenimannya itu sendiri. œSeni yang terlibatdapat diartikan sebagai seni yang memiliki garis lurus yang tegas antara karya dan laku atau menciptakan  karya yang bertema politik, sedangkan kehidupan peraktis sehari-hari seniman justru apolitis. Jemek Supardi merupakan salah satu seniman yang banyak menciptakan karya-karya bertemakan politik namun tidak terjun dalam dunia politik praktis. Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka, dokumen dan wawancara yang dipaparkan secara diskriptif. hasil yang didapat adalah sejak Indonesia memasuki era reformasi 1997 hingga saat ini, Jemek Supardi banyak menciptakan karya-karya yang bertemakan politik.Kata kunci : Jemek Supardi, Pantomim, Politik
IMPROVISASI TEATER: MATERI KESIAPAN AKTOR indar sabri; autar abdillah; arif hidajad; Welly Suryandoko
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Vol 4 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Jurusan Sendratasik FBS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v4n2.p1-14

Abstract

Teater modern merupakan jenis teater yang tumbuh dan berkembang di tengah keramaian kota dengan adanya pengaruh dari teori Barat. Cerita yang dipentaskan bersumber dari sebuah karya sastra atau peristiwa sehari-hari. Dewasa ini teater modern sedang aktif berinovasi dalam pertunjukannya karena sadar akan adanya kekurangan dalam pertunjukannya. improvisasi dalam metode pelatihan keaktoran yang dilakukan pada proses pelatihan adalah salah satu kekurangan teate modern sehingga membutuhkannya dalam metode pealtihannya. Sejak awal kemunculannya, teater tradisional Indonesia menggunakan teknik improvisasi. Dalam berimprovisasi, pemain berpedoman pada cerita yang sederhana dan mengembangkan menjadi sebuah pertunjukan. Ludruk adalah salah satu bentuk pertunjukan teater tradisional yang meggunakan metode improvisasi didalamnya. Metode pelatihan Ludruk ada empat yaitu nyebeng, sepelam, tedean dan ngelmu. Metode-metode tersebutlah yang digunakan oleh seorang sutradara ludruk untuk berproses dan latihan dalam sebuah pertunjukan Ludruk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Studi fenomenologi adalah studi yang berupaya mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup mereka terkait dengan konsep atau fenomena. Sedangkan tujuan utama dari fenomenologi adalah untuk mereduksi pengalaman individu pada fenomena menjadi deskripsi tentang esensi atau makna universal. Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut. Ludruk dengan teknik bermain secara improvisasi merupakan teknik yang dipelajari melalui pengalaman ketika pementasan berlangsung dan ketika sedang berlatih dengan metodenya. Metode pelatihan ludruk ada empat kalsifikasinya nyebeng, sepelan, tedean dan ngelmu. Secara tidak langsung menggunakan improvisasi di dalamnya. Kata Kunci: Teater modern, Ludruk, Improvisasi, Pelatihan Ludruk
LUDRUK UNTUK KALANGAN MILENIAL: (STUDI KASUS LUDRUK MARSUDI LARAS SURABAYA) Aisyah Ramadhani Sisnia; autar abdillah
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Vol 4 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Jurusan Sendratasik FBS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v4n2.p15-30

Abstract

Ludruk Marsudi Laras merupakan salah satu kelompok ludruk yang tumbuh dan berkembang di Surabaya sejak tahun 1993. Ludruk ini memiliki keistimewaan tersendiri di mata para penikmatnya karena sajiannya yang berbeda dengan ludruk konvensional lainnya. Hal ini menjadi fenomena menarik untuk dikaji oleh peneliti. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: (1) struktur pertunjukan Ludruk untuk remaja Ludruk Marsudi Laras di era Milenial. (2) cara Ludruk Marsudi Laras dalam melakukan regenerasi anggota kalangan Milenial. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menjelaskan bentuk pertunjukan Ludruk untuk remaja Ludruk Marsudi Laras di era Milenial serta menjelaskan cara Ludruk Marsudi Laras dalam melakukan regenerasi anggota kalangan Milenial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk dapat mendeskripsikan informasi yang ada. Peneliti juga menggunakan triangulasi sumber dan teknik unruk menguji keabsahan data yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ludruk Marsudi Laras memiliki struktur pertunjukan yang sama dengan pakem pada pertunjukan Ludruk konvensional lainnya, yang membedakan Ludruk Marsudi Laras dengan Ludruk konvensional lainnya ialah Ludruk Marsudi Laras memiliki kemasan baru yang mengangkat peristiwa aktual dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti sehingga dapat menarik perhatian Generasi Milenial. Ludruk Marsudi Laras memiliki dua cara dalam meregenerasi anggotanya yakni melalui perekrutan kelompok dan perekrutan pribadi.                                                                                   Kata Kunci: Ludruk, Marsudi Laras, Milenial.