Diaz Restu Darmawan, Diaz Restu
Program Studi Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial

Workout sebagai gaya hidup sehat wanita modern Rossa Fitriana; Diaz Restu Darmawan
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 5 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v5i2.17571

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai fenomena gaya hidup yang baru muncul pada wanita modern di perkotaan. Gaya hidup yang muncul ini adalah usaha untuk meningkatkan kualitas tubuh yang sehat dengan aktivitas workout. Faktor kehidupan masyarakat modern, khususnya wanita modern di perkotaan yang sudah sangat tergantung pada media sosial dan beragam aplikasi mobile, membuat perilaku kesehatan workout semakin melekat dalam kehidupan modernitas. Hal ini menunjukkan peran media sosial tidak sebatas sebagai komunikasi melainkan juga sebagai media kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dalam menganalisis bagaimana kemunculan gaya hidup workout terutama pada kalangan wanita perkotaan. Dalam pengumpulan data digunakan metode etnografi dengan mewawancarai informan melalui jaringan media sosial. Melalui teori self efficacy, tulisan ini menjelaskan aktivitas workout merupakan hasil meniru dari postingan-postingan media sosial. Dalam poses peniruannya mempertimbangkan aspek compliance, identification, dan internalization. Tulisan ini memunculkan narasi gaya hidup workout sebagai konsep kesehatan baru di kehidupan manusia yang telah terdigitalkan. Terjadi perubahan konsep sehat yang tidak sebatas terhindar penyakit dari tubuh, tetapi dapat sebagai bentuk pemenuhan gaya hidup yang menjadi prioritas masyarakat modern. Ditambah faktor pandemi, kegiatan workout menjadi pilihan utama untuk meningkatkan kualitas kesehatan disaat kebijakan untuk mengurangi kegiatan di luar rumah.      This research will discuss the new lifestyle phenomenon that has just emerged in the urban area around the modern women, the lifestyle itself emerged from the notion in attempt to improve the quality of the healthy body with workout activities, The factor of living in modern society, especially around the modern women in urban areas who are already highly dependent on social media and various mobile applications, make a healthy behavior such as “workout” increasingly embedded in modern life. This suggests that the role of social media is not limited to just media for communication but also health media. This research will be conducted in the qualitative method in analyzing how the emergence of the so-called workout lifestyle happened, more specifically around urban women. The ethnography method will be used in the process of collecting the data with the interview of the informant through social media networks. Through self-efficacy theory, this research will explain how the activity such as workout is an output of a replicate from the social media posts. The process of replicating will be based on aspects such as compliance, identification, and internalization. This article will show the narration of the workout lifestyle as a new health concept in human life that has been digitalized. There’s a change in health concept that’s not limited avoid disease from the body, but also could be a form of fulfilling the lifestyle that has become a priority in modern society. The factor of pandemic also makes the workout activities become the primary choice to improving the quality of health when the policy is to reduce activities outside the home.
Akseptasi modernitas beragama Orang Dayak di Kampung Nyarumkop Donatianus BSE Praptantya; Diaz Restu Darmawan; Jagad Aditya Dewantara; Efriani Efriani; Agus Yuliono
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 6 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v6i2.22165

Abstract

Kampung Nyarumkop sebagai pusat persekolahan misi Gereja Katolik, telah merepresentasikan modernitas dalam kehidupan orang Dayak. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek akseptasi, bentuk, dan pola akseptasi orang dayak terhadap agama mondial. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi budaya dengan prosedur etnografis. Selama 6 bulan kami melakukan observasi, wawancara mendalam, dan studi literatur, terhadap fenomena akseptasi agama mondial yakni Agama Katolik di tengah orang Dayak. Penelitian ini mengungkap akseptasi terhadap Agama Katolik oleh orang Dayak, terjadi karena terdapatnya domain psikologi, domain sosial dan domain budaya yang memiliki aspek keterbukaan terhadap hal-hal baru di luar diri mereka. Keterbukaan tiga domain ini mendorong orang Dayak di Kampung pada modernitas yang tampak dalam gejala global village dan Detradisionalisasi.   Nyarumkop village as the center of the Catholic Church's mission schooling has represented modernity in the life of the Dayak people. Thus, this study aimed to describe the aspects of the acceptance, form, and pattern of acceptance of the Dayak people towards the mondial religion. This research has used a cultural anthropological approach with ethnographic procedures. For six months we have conducted observations, in-depth interviews, and literature studies, on the phenomenon of acceptance of the mondial religion, namely Catholicism among the Dayak people. This research has revealed that the acceptance of Catholicism by the Dayak people occurs because of the psychological domain, social domain and cultural domain which have an aspect of openness to new things outside of themselves. The openness of these three domains has pushed the Dayak people in Kampung to modernity which can be seen in the symptoms of global village and detraditionalization.
Hilangnya Bahuma Mototn: Modernisasi Pertanian terhadap Sistem Perladangan Orang Dayak Kanayatn Putri, Nadila; Hasanah; Darmawan, Diaz Restu; Purnomo, Taufik Agus
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 8 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v8i2.32776

Abstract

Tulisan ini merespon perubahan pola perladangan komunitas Dayak karena kebijakan pemerintah yang mengusung modernisasi pertanian. Tujuan tulisan ini menganalisis dampak modernisasi pertanian terhadap praktik perladangan orang Dayak Kanayatn Desa Samalantan, Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang di Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif dan merujuk pada teori modernisasi oleh Rostow, yang menggambarkan perubahan sosial dalam lima tahapan pembangunan. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan untuk mendeskripsikan pola perladangan Dayak Kanayatn, bentuk perubahan yang terjadi, dan dampak yang dihasilkan akibat modernisasi pertanian. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan informan yang merupakan peladang dan petani Dayak Kanayatn. Selain itu observasi lapangan dilakukan untuk memperoleh pemahaman langsung tentang praktik perladangan mereka. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur, dokumen resmi, dan catatan lapangan yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modernisasi pertanian memiliki dampak signifikan terhadap sistem perladangan orang Dayak Kanayatn di Desa Samalantan. Dampak positifnya meliputi peningkatan produktivitas melalui penggunaan teknologi pertanian dan praktik pertanian yang efisien, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta kontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Namun, dampak negatifnya mencakup perubahan nilai-nilai sosial budaya masyarakat Dayak Kanayatn, kehilangan kearifan lokal, dan terancamnya benih padi lokal Dayak Kanayatn. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang implikasi modernisasi pertanian, diharapkan langkah-langkah kebijakan dapat dirumuskan untuk melestarikan kearifan lokal, meminimalisir dampak negatif, dan memaksimalkan manfaat positif dari modernisasi pertanian dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan di wilayah ini.           This research aims to analyze the effect of agricultural modernization on the farming system of Dayak Kanayatn in Samalantan Village, Samalantan Subdistrict, Bengkayang Region. It used a qualitative approach using a descriptive design. A modernization theory expressed by W.W. Rostow was used as atheoretical basis, describing social changes in five-stage development. The datawere gathered through primary and secondary sources. The research illustrated the farming pattern of Dayak Kanayatn, the form of changes, and the effects caused by agricultural modernization. The primary data were obtained from in-depth interviews with a participant. He is a native of Dayak Kanayatn, working as a farmer. Observations were also conducted to better understand the farming practices in the area. Following that, secondary sources were traced through literature reviews, official documents, and field notes that were relevant to the research topic. Results indicated that agricultural modernization significantly affected the farming system of the Dayak Kanayatn people in Samalantan Village. The positive effect was a productivity increase with the use of agricultural technology and efficient farming practices. In addition, it contributed to the people's welfare improvement and sustainable economic and developmental growth. However, this modernization also brought some negative effects, such as sociocultural changes among people in Dayak Kanayatn. People might also be facing the threat of losing local wisdom and local rice seeds in Dayak Kanayatn. The results of this study are expected to provide a better understanding of social change and the impact of agricultural modernization on the Kanayatn Dayak community, as well as provide relevant recommendations for sustainable agricultural development in this region.