Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial

The Responses of the Community to Gunung Padang as a Location for Religious Tourism M. Yusuf Wibisono; Nanang Rustandi
TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial Vol 4, No 2 (2021): TEMALI Vol. 4 No. 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jt.v4i2.12794

Abstract

Penelitian ini berawal dari munculnya sebuah masyarakat lokal dalam menjalankan keagamaan dan kebudayaannya disandingkan dengan beradaan situs. Keberadaan situs Gunung Padang yang semakin dikenal luas, berdampak pada masyarakat seputar situs. Masyarakat yang memegang teguh pada agama dan adat istiadat mengalami perubahan, seiring dengan munculnya berbagai persepsi atas keberadaan situs, hingga muncul berbagai cerita mitos. Fokus penelitian mengungkap bagaimana keagamaan masyarakat yang berada di seputar situs Gunung Padang. Bagaimana persepsi masyarakat seputar Gunung Padang terhadap keberadaan situs Gunung Padang, serta bagaimana persepsi keagamaan masyarakat Gunung Padang terhadap keberadaan situs setelah dilakukan pemugaran situs Gunung Padang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan dua sumber data. Pertama, data primer yang diperoleh dari studi dokumen, observasi lapangan, in depth interview sebagai sampel penelitian, berupa wawancara langsung. Kedua, data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari buku, jurnal, dan dokumen hasil penelitian lainnya. Untuk menganalisa hubungan persepsi keagamaan masyarakat dan kebudayaan terhadap situs purbakala digunakan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi keagamaan terhadap situs sangat dipengaruhi oleh proses perpaduan dari paham keagamaan dan kebudayaan setempat yang sudah turun temurun. Bentuknya melalui ungkapan keagamaan yaitu keyakinan, ritual dan komunitas. Bahwa persepsi masyarakat terhadap situs dan simbol yang ada di seputar situs ditanggapi beragam. Berdasarkan kemunculannya, persepsi dipahami masyarakat karena persamaan struktur, nama dan fungsi. Dari temuan penelitian di atas juga muncul konfigurasi persepsi keagamaan masyarakat seputar situs purbakala Gunung Padang yaitu adanya proses perpaduan antara keagamaan, kebudayaan dan kepercayaan yang bercirikan kearifan lokal.
Fortifying from Radicalism: Campuses' and Students' Efforts in Indonesia and Malaysia Mochamad Ziaul Haq; Gerardette Philips; R.F. Bhanu Viktorahadi; M. Yusuf Wibisono
TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial Vol 6, No 1 (2023): TEMALI Vol. 6 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jt.v6i1.24446

Abstract

The development of radicalism has reached all corners of the world, including the Southeast Asian region. The main target for recruiting radicalism movements is young people, especially students. This paper examines the efforts of campus institutions and students in anticipating the influence of radicalism, especially in the campus environment. The study was conducted on students in Indonesia and Malaysia. The method used in this paper is qualitative, through in-depth interviews, focus group discussion (FGD), and document review. This paper finds that students in Indonesia and Malaysia have become aware of the rise of radicalism in their countries, so various responses have been followed to protect themselves from the dangers of this ideology. Efforts undertaken by the campus include a policy of disseminating an understanding of religious or Islamic moderation wasatiyah. Meanwhile, the efforts made by students to fortify themselves include independent efforts through an independent search for knowledge and learning in class, friendship relations, student discussions, and access to social media. All efforts made by campuses and students are part of instrumental actions using campus institutions as bureaucracy. This paper argues that radicalism as a collective action can be anticipated through collective social action, such as by utilizing available instruments.