Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Laot Ilmu Kelautan

IDENTIFIKASI PENYAKIT DAN GANGGUAN KESEHATAN TERUMBU KARANG DI PERAIRAN DESA LANGGAPULU KONAWE SELATAN SULAWESI TENGGARA Riska Riska; Lalang Lalang; Sudarwin Kamur; Iswandi Wahab; Maharani Maharani
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v1i2.2320

Abstract

Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu organisme laut yang rentan terhadap perubahan lingkungan perairan. Salah satu dampak akibat perubahan lingkungan tersebut adalah munculnya berbagai penyakit dan gangguankesehatan karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang dan mengindetifikasi jenis-jenis penyakit dan gangguan kesehatan yang mengancam ekosistem terumbu karang di perairan Desa Langgapulu. Metodetransek garis (line intercept transect) sepanjang 50 m digunakan untuk menggambarkan kondisi terumbu karang dengan melihat persentase penutupan karang hidup, karang mati, alga, dan keberadaan biota lainnya. Metode belt transek dengan ukuran 5 m x 50 m digunakan untuk mengidentifikasi penyakit dan gangguan kesehatan karang, pada 4 stasiun pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang di perairan tersebut dalam kategorisedang hingga buruk/rusak. Jenis penyakit karang yang ditemukan pada perairan ini yaitu Black Band Disease (BBD), Brown Band Disease (BRBD), Dark Spots Disease (DSD), Pink Boctch (PB), Skeletal Eroding Band (SEB), dan White Syndromes (WS). Gangguan kesehatan karang umumnya disebabkan karenapemutihan karang (Bleaching), Crown of Thorns Starfish, Growth Anomalies, Pigmentation Response, Sediment Damage, dan Tube Former. Penurunan kualitas lingkungan perairan sangat berperan terhadap munculnya berbagai penyakit dan gangguan terhadap kesehatan karang, yang berdampak pada gangguan secara fisiologis bagi biota karang. 
KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN BIVALVIA DI EKOSISTEM LAMUN PERAIRAN JUANGA KABUPATEN PULAU MOROTAI PROVINSI MALUKU UTARA Djainudin Alwi; Iswandi Wahab; Ilham Bisi
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v2i1.2363

Abstract

Secara ekologi bivalvia berperan dalam menjaga poduktifitas lingkungan. Kurangnya informasi mengenai keberadaan dan komposisi spesies dari Bivalvia tersebut, mendorong untuk dilakukan penelitian ini. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis komposisi dan kelimpahan spesies Bivalvia di ekosistem Lamun Desa Juanga Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai. Pengambilan sampel menggunakan metode kuadrant ukuran 1 x 1 meter untuk Bivalvia Epifauna, dan pipa paralon dengan diameter 10 cm untuk Bivalvia yang terdapat dalam dasar perairan (infauna). Analisis data menggunakan rumus komposisi, dan kelimpahan menggunakan rumus kelimmpahan dengan menggunakan pendekatan Excel. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 7 spesies bivalvia yang tersebar di empat stasiun penelitian yaitu Anadara gubernculum, Donax trunculus, Dosinia dilecta, Frogum unedo, Latona cuenata, Atrina pectinata dan Ostrea lurida dengan jumlah total sebanyak 112 individu. Jumlah individu spesies bivalvia berkisar 47- 96 dengan nilai tertinggi pada adalah Anadara gubernculum pada stasiun II (96%), dan terendah di stasiun I (47%). Kesimpulan diperoleh (1) Komposisi spesies Bivalvia memiliki presentasi (absolut) yaitu Anadara gubernculum 0,74 sedangkan untuk spesies lain secara keseluruhan memiliki komposisi kategori (rendah) dengan nilai dibawah 0,23. (2) Kelimpahan individu dan kelimpahan relatif di semua stasiun yang memiliki nilai tertinggi yaitu jenis Anadara gubernculum. 
ANALISIS EKOLOGI LAMUN DI PULAU RAO, KECAMATAN MOROTAI SELATAN BARAT, KABUPATEN PULAU MOROTAI Sandra Hi Muhammad; Iswandi Wahab; Ismawati Alican
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v2i2.3066

Abstract

Salah satu sumberdaya alam yang berperan sebagai produsen primer yaitu ekosistem lamun. Lamun adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang mampu beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air. Tujuan penelitian menganalisis Komposisi jenis, dan persentase tutupan lamun. Metode penelitian mengunakan transek kuadran 1x1 m. Analisis data yang dilakukan secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk diagram dan tabel. Hasil pengambilan data komposisi jenis lamun di 3 stasiun pengamatan menunjukan bahwa ada perbedaan di mana yang tertinggi di temukan pada stasiun III sebanyak 5 jenis dengan jumlah 5 individu jenis, kemudian yang tertinggi ke dua pada stasiun II ditemukan 3 jenis dengan jumlah 3 individu, sedangkan yang paling terendah yaitu pada stasiun I sebanyak 2 jenis dengan total 5 individu. Hasil yang di temukan persen penutupan lamun tertinggi berada pada stasiun I sebesar 36 % dan terendah pada stasiun II sebesar 31%.
Karakteristik Morfometrik Keong Bakau (Telescopium Telescopium) di Ekosistem Mangrove Desa Daruba Pantai Kabupaten Pulau Morotai Julfikar Sibua; Nurafni Nurafni; Iswandi Wahab; Kismanto Koroy
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v3i2.3761

Abstract

Mangrove memiliki peranan sebagai siklus hidup biota moluska karena lingkungan mangrove menyediakan bahan makanan bagi organisme asosiasi salah satunya Gastropoda. Salah satu jenis  Gastropoda yang berada diperairan desa Daruba Pantai adalah jenis Telescopium telescopium atau lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan (Bia papaco). Terjadinya pertambahan luasan mangrove akan berdampak pada kehidupan ataupun keberadaan Telescopium telescopium dari bentuk maupun panjang berat dari Telescopium telescopium sehingga perlu dilakukan penelitian morfometrik keong bakau (Telescopium telescopium). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2021 sampai Maret 2021 bertempat didesa Daruba Pantai, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai. Metode yang digunakan adalah transek kuadrat dimana biota Telescopium telescopium diambil 5 kuadrat pada masing masing transek kuadrat secara acak. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik Telescopium telescopium berbentuk kerucut pada ujung berbentuk melingkar, bagian luar cangkang dilengkapi garis spiral dan berwarna hitam kecoklatan sedangkan morfometrik Telescopium telecopium pada stasiun I sampai III memiliki panjang cangkang 4,51-5,95 cm, lebar cangkang dari stasiun I sampai III 2,11-2,54 cm dan berat cangkang 11,64-20,89 g sesuai dengan klasifikasi ukuran termasuk dalam kategori kecil.Kata kunci: karakteristik, morfometrik, Telescopium telescopium, mangrove