Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Hubungan antara Psychological Distress dengan Hipertensi pada Masyarakat di Kabupaten Manggarai Claudia fariday dewi; Fransiska Yuniati Demang; Yuliana Suryati; David Djerubu; Maria Sriana Banul
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i1.7129

Abstract

ABSTRACT Hypertension has become a cardiovascular disease and the leading cause of death globally. Approximately 80% of deaths from hypertension are recorded in low-income countries. Forms of chronic morbidity, including mental disorders and hypertension, play a central role in shaping the burden of disease in developing countries. The purpose of this study was to determine the relationship between psychological stress and hypertension. The type of research used is an analytical observational study with a cross sectional approach, where data concerning the independent and dependent variables will be collected at the same time. This research was conducted in Langke Rembong District, Manggarai Regency with a total of 200 respondents. Data was collected by measuring blood pressure in hypertensive patients and distributing Psychological Distress Scale questionnaires. The results showed that 30% of respondents with hypertension had psychological problems, with the results of bivariate analysis showing a p value of 0.000. This shows that there is a significant relationship between the problem of hypertension and the psychological pressure experienced by someone with hypertension. The results of this study indicate that psychological stress can be a risk factor for hypertension or vice versa. It is hoped that patients with hypertension can pay attention to their psychological condition so as not to aggravate the increase in blood pressure and the physical effects caused by it.   Keywords: Hypertension, Psychological Distress, Manggarai  ABSTRAK Hipertensi telah menjadi penyakit kardiovaskular dan penyebab utama kematian global. Sekitar 80% dari kematian akibat hipertensi tercatat di negara berpenghasilan rendah. Bentuk morbiditas kronis, termasuk gangguan mental dan hipertensi, memainkan peran sentral dalam membentuk beban penyakit di negara berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara stres psikologis dengan hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas dan terikat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai dengan jumlah responden sebanyak 200 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran tekanan darah pada pasien hipertensi dan membagikan kuesioner Psychological Distress Scale. Hasil penelitian menunjukkan 30% responden dengan hipertensi memiliki masalah psikologis, dengan hasil analisis bivariat menunjukkan nilai p value 0,000. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara masalah hipertensi dengan tekanan psikologis yang dialami seseorang dengan hipertensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stress psikologis dapat menjadi faktor resiko hipertensi atau sebaliknya. Diharapkan pasien dengan hipertensi dapat memperhatikan kondisi psikologis mereka agar tidak memperparah peningkatan tekanan darah dan efek fisik yang ditimbulkan karenanya. Kata Kunci: Hipertensi, Psychological Distress, Manggarai
Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Kejadian Depresi pada Lansia di Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur Dewi, Claudia Fariday; Iwa, Kornelia Romana; Eka, Angelina Roida; Dafiq, Nur; Halu, Silfia Angela Norce
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 12 (2025): Volume 7 Nomor 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i12.11207

Abstract

ABSTRACT Physical activity includes exercise, sports and physical activity performed as part of daily life, work or active transportation. Physical activity is associated with improving mental health, slowing the onset of dementia, and improving quality of life and well-being. However, lack of awareness of the importance of physical activity among the elderly has resulted in an increasing number of elderly people experiencing depression. The purpose of this study was to determine the relationship between physical activity and the incidence of depression in the elderly. The research method uses an analytic survey with a cross sectional approach. This research was conducted from March to April 2023 in Manggarai Regency. The population in this study were residents of Manggarai Regency aged ≥60 years. The research sample was selected using a non-probability sampling technique, namely purposive sampling with a total sample of 195 elderly people. The instrument used in this study was the Physical Activity Scale for Elderly (PASE) by Washburn and the elderly depression questionnaire was measured using the Geriatric Depression Scale (GDS). The data analysis used was the Spearman Correlation test using the SPSS application. The results showed that most of the respondents had moderate physical activity, 147 elderly people (74.2%), and most of the elderly who experienced depression were in the mild depression category, 98 people (50.3%). The results of the bivariate analysis showed a p value of 0.002. This shows that there is a significant relationship between physical activity in the elderly and the incidence of depression. It is hoped that the elderly can still carry out physical activities in the form of gymnastics and daily physical activities carried out independently.   Keywords: Physical activity, depression, elderly   ABSTRAK Aktifitas fisik meliputi latihan, olahraga, dan aktivitas fisik yang dilakukan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, pekerjaan atau transportasi aktif.  Aktifitas fisik dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental , memberlambat timbulnya demensia , dan meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan. Namun kesadaran akan pentingnya aktifitas fisik yang kurang dikalangan lansia berakibat pada makin banyaknya jumlah lansia yang mengalami depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian depresi pada lansia. Metode penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tahun bulan Maret sampai dengan April 2023 di Kabupaten Manggarai. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Kabupaten Manggarai dengan usia ≥60 tahun. Sampel penelitian ini dipilih menggunakan teknik non probability sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 195 lansia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Physical Activity Scale for Elderly (PASE) oleh Washburn dan kuesioner depresi lansia diukur menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS). Analisis data yang digunakan adalah uji Korelasi Spearman menggunakan bantuan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menujukkan sebagian besar responden memiliki aktivitas fisik dengan katagori cukup sebanyak 147 lansia (74,2%), dan lansia yang mengalami depresi sebagian besar berada pada katagori depresi ringan sebanyak 98 orang(50,3%). Hasil analisis bivariat menunjukkan p value 0,002. Hal ini menujukkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik pada lansia dengan kejadian depresi. Diharapkan lansia tetap dapat melakukan aktivitas fisik baik berupa senam maupun aktivitas fisik harian yang dilakukan secara mandiri. Kata Kunci : Aktivitas fisik, depresi, lansia