Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Journal of Innovation Research and Knowledge

TERAPI KOMPLEMENTER TERHADAP BENDUNGAN ASI: KOMPRES DINGIN DAUN KUBIS DAN PIJAT OKSITOSIN PADA IBU MENYUSUI Feti Kumala Dewi; Surtiningsih; Fauziah Hanum Nur Adriyani
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 3: Agustus 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendungan ASI merupakan komplikasi umum pada masa awal menyusui yang ditandai dengan nyeri, pembengkakan, dan rasa tidak nyaman pada payudara, sehingga dapat mengganggu keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Di Indonesia, cakupan ASI eksklusif masih di bawah target nasional, dan masalah payudara menjadi salah satu penyebab utama penghentian menyusui dini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas terapi komplementer berupa kompres dingin daun kubis dan pijat oksitosin terhadap penurunan nyeri dan peningkatan volume ASI pada ibu menyusui dengan bendungan ASI. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimen dengan pendekatan pre-test post-test pada satu kelompok. Sampel berjumlah 30 ibu menyusui hari ke-3 hingga ke-5 postpartum yang mengalami bendungan ASI. Data dikumpulkan menggunakan Visual Analog Scale untuk nyeri dan observasi volume ASI sebelum dan sesudah intervensi. Terapi kompres kubis dilakukan dua kali sehari selama 20–30 menit dan pijat oksitosin dilakukan dua kali sehari selama 3–5 menit selama tiga hari. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian Skor nyeri menurun secara signifikan dari rata-rata 7,77 menjadi 1,67 setelah intervensi (p = 0,000). Volume ASI meningkat secara signifikan dari rata-rata 13,37 ml menjadi 78,70 ml (p = 0,001). Hasil ini menunjukkan adanya perbaikan nyata dalam penurunan nyeri dan peningkatan produksi ASI.Kombinasi kompres dingin daun kubis dan pijat oksitosin efektif sebagai terapi non-farmakologis untuk mengurangi gejala bendungan ASI dan meningkatkan produksi ASI. Pendekatan ini layak diterapkan dalam praktik kebidanan untuk mendukung keberhasilan menyusui.