SMP Muhammadiyah 2 Curup Selatan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang telah menerapkan pendidikan inklusif dimana tidak ada kelas khusus bagi anak inklusi sehingga anak berkebutuhan khusus dididik bersama anak normal untuk mengoptimalkan potensi yang dimilki di sekolah umum. Sekolah ini tidak ada guru lulusan dari pendidikan luar biasa (PLB) yang dijadikan sebagai guru pendamping siswa berkebutuhan khusus terutama untuk mengatasi ketrampilan dasar seperti dalam kesulitan belajar, sehingga guru PAI sebagai pengajar harus menentukan strategi yang digunakan dalam pembelajaran untuk mengkreasikan pembelajaran di dalam kelas agar dapat tercapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan guru PAI dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak inklusi (tunagrahita) dan apa saja faktor pendukung serta penghambat yang dihadapi dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islambagi anak inklusi (tunagrahita) di SMP Muhammadiyah 2 Curup Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research, dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini, menunjukan bahwa dalam proses pembelajarannya guru menggunakan strategi ekspositori atau pembelajaran langsung dimana strategi ini materi pembelajaran disampaikan langsung oleh guru yang merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dalam strategi ekspositori terdapat 5 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap penyajian, tahap korelasi (menghubungkan), tahap menyimpulkan dan tahap mengaplikasikan. Dalam melaksanakan strategi ekspositori ini juga tidak terlepas dari penggunaan beberapa metode pembelajaran, model pendekatan serta media pembelajaran.