Anggrek tanah (Spathoglottis plicata Blume) adalah salah satu spesies anggrek tanah yang bernilai ekonomi dan estetika tinggi dan eksistensi di habitat aslinya termasuk katagori rawan (vulnerable). Keberadaan anggrek tanah perlu dipertahankan untuk menjaga sumber plasmanutfah anggrek yang dapat ditanam pada media tanah. Anggrek tanah dapat diperbanyak dengan pemisahan rumpun dan kultur biji melalui kultur jaringan. Penelitian bertujuan mempelajari perkembangan protokorm menjadi seedlings in vitro sebagai respons terhadap berbagai konsentrasi garam mineral dalam media MS. Protokorm anggrek berumur 6 MSS (minggu setelah sebar biji) ditanam secara aseptik di media MS dengan 4 variasi konsentrasi garam mineral makro dan mikronya (¼ MS, ½ MS, MS0 dan MS1 dengan tambahan NAA dan BAP). Percobaan ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 10 ulangan. Setiap satuan percobaan terdiri dari satu botol kultur, yang masing-masing berisi 5 clump protokorm. Pertumbuhan seedlings anggrek terbaik pada umur 6 bulan setelah tanam diperoleh pada media MS0, yang ditunjukkan oleh seedling dengan jumlah daun dan tunas terbanyak. Aklimatisasi planlet anggrek tanah juga dilakukan dengan menggunakan media arang sekam di rumah plastik bernaungan. Kata kunci: BAP, NAA, Aklimatisasi, Protocorm