Desniar - -
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Jalan Agatis, Telepon. (0251) 8622909-8622906, Faks. (0251) 8622907, Bogor-Jawa Barat 16680.

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Synbiotic yogurt based on local Lactobacillus plantarum and hydrolysate of Kappaphycus alvarezii: Effect of different starters and fermentation time: Yogurt sinbiotik berbasis Lactobacillus plantarum lokal dan hidrolisat Kappaphycus alvarezii: Starter berbeda dan lama fermentasi Hidayati, Aulia; Desniar, Desniar; Santoso, Joko
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 9 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(9)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/wz4w4v64

Abstract

Yogurt sinbiotik adalah produk susu fermentasi yang diperkaya dengan probiotik dan prebiotik. Kombinasi ini meningkatkan viabilitas probiotik, merangsang produksi metabolit bioaktif, serta memperbaiki kesehatan usus melalui pembentukan asam lemak rantai pendek (SCFA). Pemilihan kultur starter dan lama fermentasi yang tepat sangat penting untuk memperoleh yogurt dengan karakteristik fungsional dan fisikokimia yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan starter dan waktu fermentasi terbaik yogurt synbiotik dengan prebiotik hidrolisat K. alvarezii berdasarkan total bakteri asam laktat, pH, total asam tertitrasi, dan gula reduksi. Perlakuan pembuatan yogurt meliputi lama fermentasi (0, 12, dan 24 jam) serta jenis starter (L. plantarum SK(5), NS(5), atau kombinasinya). Parameter yang dianalisis meliputi jumlah bakteri asam laktat (BAL), total asam tertitrasi (TAT), pH, dan gula reduksi. Komposisi proksimat K. alvarezii menunjukkan kadar air 21,18%, abu 28,91%, lemak <0,02%, protein 3,81%, karbohidrat 46,11%, dan serat pangan 49,11%. Proses hidrolisis menghasilkan gula reduksi sebesar 0,20 g/100 mL dengan rendemen 42,98%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis starter, lama fermentasi, serta interaksinya berpengaruh nyata terhadap BAL, TAT, pH, dan gula reduksi. Perlakuan terbaik diperoleh pada yogurt dengan starter tunggal L. plantarum SK(5) selama 24 jam, dengan karakteristik BAL 9,27 log10 CFU/mL, TAT 0,74%, pH 4,33, dan gula reduksi 0,25%. Yogurt sinbiotik yang diformulasi dengan L. plantarum SK(5) dan hidrolisat K. alvarezii memiliki potensi besar sebagai pangan fungsional inovatif dengan manfaat kesehatan yang lebih unggul dibandingkan yogurt konvensional.
Characterization and phytochemical compounds identification of yoghurt with the addition of carrageenan and Spirulina sp.: Karakterisasi dan identifikasi senyawa fitokimia yoghurt dengan penambahan karagenan dan Spirulina sp. Khairul, Fitriah; Desniar, Desniar; Nguyen, Tien-Thanh; Tarman, Kustiariyah
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 9 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(9)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/0nwq6422

Abstract

Yoghurt merupakan produk fermentasi susu dengan bakteri asam laktat misalnya Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Karagenan ditambahkan sebagai stabilizer yang dapat memperbaiki tekstur dan kestabilan yoghurt, sedangkan Spirulina sp. kaya akan senyawa bioaktif, yaitu protein, asam amino, dan antioksidan yang berpotensi meningkatkan nilai gizi dan aktivitas fungsional yoghurt. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi karaginan dan Spirulina sp. pada yoghurt berdasarkan karakteristik fisikokimia. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan (karagenan + Spirulina sp.)  yaitu P0 (0,00% + 0,00%); P1 (0,01% + 0,03%); P2 (0,03% + 0,05%); dan P3 (0,05% + 0,07%) dilakukan tiga kali ulangan. Hasil analisis menunjukkan perlakuan terbaik, yaitu yoghurt 0,05% karagenan + 0,07% Spirulina sp. dengan pH 4,0; TAT 0,9%; BAL 9,3 log CFU/mL; serta kandungan air tinggi (89,59%). Yoghurt mengandung abu (0,78%), lemak (0,94%), dan energi (43,22 Kcal/100 g) lebih rendah dibanding yoghurt komersial. Kandungan protein yoghurt ini 3,65%, sedangkan yoghurt komersial 3,63%. Yoghurt dengan penambahan karagenan dan Spirulina sp. memenuhi standar mutu yoghurt berdasarkan SNI 2981:2009. Identifikasi senyawa fitokimia menunjukkan adanya senyawa terpenoid, yang memiliki aktivitas antioksidan dan berperan dalam menangkal radikal bebas. Yoghurt ini berpotensi sebagai produk pangan fungsional rendah lemak dan energi untuk mendukung gaya hidup sehat.
Perubahan kimiawi dan mikrobiologis selama fermentasi bekasam ikan nila menggunakan starter tunggal dan campuran: Change of chemical and microbiological during the fermentation of bekasam nile tilapia fish using single and mixed starters Desniar, Desniar; Setyaningsih, Iriani; Fransiska, Ike Marta
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i3.50664

Abstract

Bekasam is a fermented fish product that tastes sour. Bekasams commonly employ freshwater fish, carbohydrate sources, and salt, which are left to ferment spontaneously for a period of 5-10 days. The quality of the bekasam produced was not uniform. This study aimed to investigate the microbiological and chemical properties of bekasam during the fermentation process using a single and mixed starter, and to identify the optimal treatment for the selected starter in terms of its chemical composition and sodium chloride content. The addition of 7.5% (weight-to-weight) salt and 25% (weight-to-weight) dry rice to the prepared Nile tilapia fish was followed by sterilization at 100 °C for 30 min.The sterilized fish mixture was subjected to treatments involving the incorporation of a single starter culture containing Lactobacillus plantarum SK (5) at a concentration of 10% (v/b), as well as a mixed starter culture consisting of L. plantarum SK (5) and Pediococcus pentosaceus BP (20) at a concentration of 10% (v/w). Undertaking the fermentation of Bekasam was fermented for an interval of 8 days every 2 days, encompassing the quantification of total Lactic Acid Bacteria (LAB), pH, and Total Acid Titratable (TAT). The incorporation of single and mixed starters during fermentation resulted in consistent microbiological and chemical characteristics, characterized by an increase in the overall count of LAB and TAT, accompanied by a decrease in pH. The incorporation of a mixed starter resulted in a higher overall concentration of LAB and TAT, as well as a more rapid decrease in pH, when compared with the use of a single starter. The chosen treatment method involved the incorporation of a mixed starter possessing certain characteristics, including a moisture content of 66.56%, ash content of 5.92%, protein content of 23.06%, fat content of 3.96%, and sodium chloride content of 2.57%. Both L. plantarum SK(5) and P. pentosaceus BP(20) were deemed suitable for use as starters in bekasam fermentation
Fermentasi daun mangrove Rhizophora mucronata sebagai teh herbal : Fermentation of mangrove leaves (Rhizophora mucronata) as herbal tea Lein, Marianus Ada; Desniar, Desniar; Hardiningtyas, Safrina Dyah
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i2.61684

Abstract

Rhizophora mucronata merupakan jenis mangrove yang banyak ditemukan di Indonesia. Daun tanaman ini mengandung berbagai metabolit sekunder, yaitu tanin, karotenoid, fenol, klorofil, dan alkaloid, yang berpotensi digunakan sebagai bahan teh herbal fermentasi. Senyawa tanin aman dikonsumsi dan memiliki berbagai fungsi, yaitu antioksidan, antibakteri, antikanker serta antialergi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lama waktu fermentasi daun mangrove terbaik sebagai bahan baku teh herbal dengan starter BAL Lactobacilus plantarum SK (5). Rancangan acak lengkap (RAL) digunakan dengan perlakuan lama fermentasi (0, 1, 2, 3, dan 4 hari) dan tiga kali ulangan. Karakteristik bahan baku dilakukan dengan uji logam berat, kadar air, abu, dan fitokimia. Penelitian pembuatan teh herbal, yaitu pencampuran daun mangrove (20 g) dan akuades (60 mL) serta ditambah starter (10% (v/b)) kemudian difermentasi selama empat hari pada suhu 37°C. Analisis meliputi pengukuran pH, total asam titrat (TAT), total bakteri, dan total BAL. Kandungan logam berat, kadar air, dan abu daun mangrove memenuhi persyaratan SNI. Senyawa golongan flavonoid, fenol, saponin, tanin, dan steroid terdeteksi pada daun mangrove R mucronata bahan baku dan produk fermentasi. Waktu fermentasi terbaik diperoleh pada hari ke-2 dengan nilai pH 4,9, TAT 2,4%, dan total BAL (1,7 log CFU/mL). Perlakuan lama fermentasi daun mangrove menunjukkan perubahan pada nilai pH, TAT, total bakteri dan total BAL selama proses fermentasi. Nilai pH, TAT, total bakteri dan total BAL selama proses fermentasi menunjukkan daun mangrove berpotensi sebagai teh herbal fermentasi.