Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis)

Analisis Nilai Tambah Produk Kerajinan Bambu di Kabupaten Kebumen Mesiyani Mesiyani; Suprehatin Suprehatin
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2020.004.02.21

Abstract

Sebagai tanaman hutan non kayu, pemanfaatan bambu untuk produk keperluan rumah tangga sehari-hari dan kerajinan tangan semakin meningkat. Pengembangan dan inovasi produk tersebut memberikan nilai tambah produk yang berasal dari bambu sehingga dapat meningkatkan harga jual. Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai tambah dan keuntungan produk kerajinan bambu di Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakan data primer dari dua usaha pengolahan bambu dengan jenis output berbeda. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan nilai tambah dengan pendekatan metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima produk kerajinan bambu memiliki nilai tambah dan keuntungan per unit yang berbeda. Produk anyaman vas bunga dari bambu memiliki nilai tambah dan keuntungan per unit tertinggi.
Apakah Usahatani Padi Organik Lebih Menguntungkan? Bukti dari Desa Pringkasap Kabupaten Subang Asfiatika Hayuning Anggita; Suprehatin Suprehatin
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2020.004.03.12

Abstract

Pertanian organik sebagai salah satu pertanian alternatif terus berkembang di Indonesia, termasuk pertanian padi organik. Meskipun demikian, pengembangan usahatani padi organik tersebut masih menghadapi banyak tantangan seperti minat berusahatani organik yang rendah karena mempertimbangkan apakah usahatani organik lebih menguntungkan dibandingkan usahatani padi non organik. Penelitian ini bertujuan menganalisis pendapatan usahatani padi organik dan non organik. Penelitian ini menggunakan data primer dari 30 petani organik dan non organik di Desa Pringkasap Subang yang diperoleh dengan menggunakan metode sensus untuk petani organik dan purposive sampling untuk petani non organik. Metode analisis yang digunakan adalah analisis struktur biaya, penerimaan, pendapatan, R/C rasio, sedangkan untuk analisis perbandingan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa usahatani padi organik di Desa Pringkasap lebih menguntungkan dengan total pendapatan lebih tinggi daripada usahatani padi non organik. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa usahatani padi organik di Desa Pringkasap lebih efisien biayanya dilihat dari nilai R/C yang lebih tinggi dari usahatani padi non organik.
Posisi Pasar Lada Indonesia di Pasar Global Naufal Nur Mahdi; Suprehatin Suprehatin
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.02.26

Abstract

Penurunan ekspor lada Indonesia sebagai akibat adanya permasalahan dari sisi produksi telah menyebabkan berkurangnya pangsa pasarlada Indonesia di pasar dunia dibandingkan negara eksportir utama lada seperti Vietnam, India, China dan Brazil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis posisi permintaan impor lada Indonesia di pasar lada dunia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk time seriesbulanan pada periode 2009-2018 yang bersumber dari UN Comtrade dan ITC. Komoditas lada yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lada dengan kode HS 0904 dalam perdagangan internasional. Data dianalisis dengan model AIDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan impor lada putih dunia yang bersumber dari Indonesia memiliki elastisitas harga sendiri yang bersifat elastis atau sensitif terhadap perubahan harga. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa permintaan impor lada Indonesia memiliki elastistas peengeluaran yang positif menandakan bahwa lada Indonesia termasuk barang normal dan elastisitas silang yang negatif yang berarti bahwa komoditas lada Indonesia merupakan merupakan komoditas komplemen bagi negara eksportir utama lada lainnya yaitu India, China, Brazil dan Vietnam di pasar lada dunia.