Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (The Public Health Science Journal)

Kultur Bifasik Agar Gold Standard Deteksi Kuman Mycobacterium Tuberculosis pada Pekerja Tambang Emas Tradisional (Studi di Lebong Tambang Bengkulu) darmawansyah darmawansyah; Wulandari Wulandari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 04 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v7i04.168

Abstract

TB paru merupakan penyakit paru akibat infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis, yang menyebabkan kematian hampir disebagian besar negara di seluruh dunia. Case Notification Rate BTA positif baru dan semua kasus dari tahun ke tahun di Indonesia mengalami peningkatan. Angka Kematian TB Paru di Provinsi Bengkulu sebesar 35 kasus selama pengobatan. Di Kabupaten Lebong kasus TB Paru terjadi peningkatan pada pekerja tambang emas tradisional dari 32% kasus meningkat menjadi 37% kasus. Di Kabupaten Lebong belum pernah dilakukan deteksi dini kuman Mycobacterium tuberculosis pada pekerja tambang emas tradisional, dimana kasus TB Paru di Kabupaten Lebong masih tinggi, maka perlu dilakukan deteksi kuman Mycobacterium tuberculosis untuk pemberatasan penyakit TB Paru dengan menggunakan metode kultur bifasik agar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya kuman Mycobacterium tuberculosis pada media kultur bifasik agar pada sputum pekerja tambang emas tradisional. Penelitian ini mengunakan pre experimental study untuk melakukan identifikasi kuman Mycobacterium tuberculosis dalam sputum dengan metode kultur bifasik agar. Sampel penelitian sebanyak 270 responden dengan kriteria inklusi sebagai penambang emas tradisional di Lebong tambang. Analisis yang digunakan adalah analisis distribusi frekuensi dan persentase variabel penelitian. Hasil penelitian didapatkan 270 sputum yang diperiksa menunjukan 49 (18,1%) responden yang positif teridentifikasi kuman mycobacterium, 99 (36,7%) responden berpendidikan SMP, dan 176 (65,2%) responden memiliki umur produktif. Diharapkan kepada instansi kesehatan melaksanakan deteksi dini TB Paru pada pekerja tambang emas tradisional secara rutin, selain itu melaksanakan upaya preventif, promotif, dan kuratif untuk eliminasi TB Paru.
Determinan Kejadian Malaria darmawansyah darmawansyah; Julius Habibi; Ravika Ramlis; Wulandari Wulandari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 03 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v8i03.370

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menyebabkan kematian dan menurunkan produktivitas kerja. WHO menyatakan angka kematian akibat malaria diseluruh dunia diperkirakan 1,5–2,7 juta pertahun. Indonesia merupakan salah satu negara berisiko malaria. Puskesmas padang ulak tanding Kabupaten Rejang Lebong pernah mengalami KLB Malaria. Kegiatan yang sudah dilakukan Puskesmas padang ulak tanding terkait KLB malaria hanya sebatas indentifikasi nyamuk, observasi lingkungan tempat tinggal, dan penyuluhan pada masyarakat. Suatu wilayah yang mengalami KLB tidak cukup dengan identifikasi dan observasi saja, melainkan perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi secara mendalam dengan pengkajian determinan kejadian malaria. Tujuan penelitian adalah diketahuinya determinan kejadian malaria didaerah wabah pada Puskesmas padang ulak tanding rejang lebong. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional study. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu semua populasi dijadikan sampel berjumlah 175 orang. Veriabel indenpenden (Breeding palce, Reppelant, PH air, kasa ventilasi, keberadaan kandang ternak, penggunaan kelambu) dan variabel depedenden (Kejadian Malaria). Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi dan analisis bivariat untuk membuktikan bahwa masing-masing variabel berisiko terhadap kejadian malaria, uji yang dilakukan adalah uji Chi Sguare (ᵡ2). Hasil Penelitian didapatkan adalah ada hubungan yang bermakna antara Breeding palce (p=0,001), Reppelant (p=0,001), PH air (p=0,001), kasa ventilasi (p=0,016), keberadaan kandang ternak (p=1,000), penggunaan kelambu (p=0,090) dengan kejadian malaria di daerah wabah. Diharapkan kepada masyarakat untuk selalu membersihkan genangan air disekitar rumah, menggunakan obat anti nyamuk pada saat beraktivitas diluar rumah malam hari dan menggunakan kasa pada pentilasi rumah sehingga dapat menghidari dari gigitan nyamuk anopheles.