Banjir, kesulitan pasokan air bersih dan hilangnya spesies tertentu merupakan akibat yang timbul dari perubahan iklim. Semarang sebagai salah satu kota pesisir di Pulau Jawa juga memiliki kerentanan terhadap perubahan iklim. Terjadinya “rob” atau intrusi air laut ke daratan dan kekeringan berkepanjangan hingga menyebabkan pasokan air tanah berkurang merupakan isu pokok. Adaptasi perubahan iklim lambat laun perlu dilakukan agar isu-isu tersebut teratasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pendampingan adaptasi perubahan iklim yang berbalut kearifan lokal, bagi peserta didik di tingkat pendidikan dasar. Tujuan kegiatan pendampingan melalui program IPB Mengabdi adalah tercapainya tingkat kepahaman peserta didik terhadap kearifan lokal sebagai bentuk adaptasi iklim. Metode pendampingan dilakukan satu sesi, pelaksanaannya mulai dari tahap identifikasi media dan peserta didik, tahap implementasi dengan platform daring, dan tahap evaluasi untuk mengukur kepuasan guru terhadap materi pendampingan. Selama pelaksanaan, peserta didik dapat menjawab pertanyaan dan antusias mengerjakan penugasan mandiri. Hasil survei kepuasan guru menunjukkan nilai likert sebesar 2 yang berarti puas terhadap materi yang disampaikan, guru dapat mengaplikasikan materi di kelas dan dapat berpartisipasi langsung dalam menilai tugas mandiri peserta didik. Kegiatan ini dapat dilaksanakan kembali pada periode berikutnya, dengan metode penyampaian yang lebih menarik.