Latar belakang: Kabupaten Purbalingga menempati peringkat keempat prevalensi stunting tertinggi di Jawa Tengah dengan rendahnya cakupan ASI eksklusif dan tingginya praktik pernikahan dini di Kecamatan Karangreja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pernikahan dini dan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita. Metode: Desain penelitian menggunakan pendekatan case-control melibatkan 54 balita berusia 12-24 bulan yang dipilih secara consecutive sampling dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:1. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan dianalisis secara univariat, bivariat, serta multivariat. Hasil: Pernikahan dini (p=0,008; OR=5,839) dan riwayat ASI eksklusif (p=0,045; OR=3,856) berhubungan signifikan dengan kejadian stunting setelah dikontrol variabel perancu. Pernikahan dini merupakan faktor paling dominan yang berhubungan dengan stunting. Simpulan: Pernikahan dini dan riwayat ASI eksklusif berhubungan signifikan dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Karangreja. Saran: Penguatan program Bina Keluarga Remaja (BKR) dan edukasi pemberian ASI eksklusif sebagai upaya pencegahan stunting berbasis komunitas.