Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pariwisata

DAMPAK MEDIA SOSIAL DAN WORD OF MOUTH TERHADAP OVERTOURISM Meitolo Hulu; Fenisa Putri; Stephanie Natasya; Michelle -
Jurnal Pariwisata Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2611.375 KB) | DOI: 10.31294/par.v8i2.10968

Abstract

ABSTRAKEra digital telah mengubah gaya hidup masyarakat menjadi pengguna media sosial. Penggunaan media sosial menjadi meningkat dalam menyebarkan berita maupun dalam mencari berita. Informasi pariwisata dan berbagi pengalaman berwisata sering dilakukan oleh wisatawan melalui media sosial yang memicu ketertarikan calon wisatawan untuk berkunjung di suatu destinasi. Penelitian ini menganalisis dampak media sosial dan word of mouth terhadap over-tourism dengan pendekatan kuantitatif menggunakan alat analisis Smart PLS 3. Metode survey digunakan untuk menyebarkan kuesioner kepada 106 mahasiswa yang menggunakan media sosial dalam mencari informasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial dan word of mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap over-tourism. Artinya semakin banyak pengguna media sosial serta pelaku word of mouth memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah wisatawan yang mengakibatkan terjadinya over-tourism. Pemangku kepentingan pariwisata harus mengelola media sosial dengan baik supaya tidak terjadi kesalah-pahaman baik dari pemberi informasi maupun penerima informasi, karena media sosial merupakan salah satu cara dalam membangun hubungan dengan wisatawan dan calon wisatawan.Kata Kunci: media sosial, word of mouth, over-tourism, pariwisata, wisatawanABSTRACTThe digital era has changed people's lifestyles into social media users. The use of social media is increasing in spreading the news as well as in searching for news. Tourism information and sharing of travel experiences are often done by tourists through social media which triggers the interest of potential tourists to visit a destination. This study analyzes the impact of social media and word of mouth on over-tourism with a quantitative approach using the Smart PLS 3 analysis tool. The survey method was used to distribute questionnaires to 106 students who used social media to find information. The results of this study indicate that social media and word of mouth have a positive and significant effect on over-tourism. This means that more and more social media users and word of mouth actors contribute to the increase in the number of tourists which results in over-tourism. Tourism stakeholders must manage social media well so that there are no misunderstandings from both information givers and recipients of information, because social media is one way to build relationships with tourists and potential tourists.Key words: Social media, word of mouth, over-tourism, tourism, tourists
PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT: BENTUK PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN DESA WISATA GEDEPANGRANGO, SUKABUMI Hulu, Meitolo; Kristanto, Eko
Jurnal Pariwisata Vol 11, No 2 (2024): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v11i2.24310

Abstract

Abstrak Pembangunan desa wisata tidak hanya bermodalkan pemandangan alam saja, tetapi kontribusi masyarakat dalam mendukung kegiatan pariwisata sangat diperlukan. Keunikan sebuah desa wisata adalah indikator penting dalam mengembangkan dan sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan. Penelitian ini sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Kreativitas dari masyarakat lokal dalam mengemas potensi yang ada membutuhkan dukungan dari pemerintah. Tradisi lokal, kreativitas dan inovasi merupakan indikator yang harus di dukung oleh pemangku kepentingan di desa wisata. Partisipasi aktif masyarakat di suatu destinasi dapat menentukan keberlangsungan kegiatan wisata yang berkualitas. Kegiatan wisata yang berkualitas yang dimaksud adalah pelestarian nilai-nilai lokal dan budaya yang berbasis pada masyarakat dan di dukung penuh oleh pemangku kepentingan terkait untuk menciptakan kepuasan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk keterlibatan masyarakat, pengembangan desa wisata Gedepangrango, dan rencana keberlanjutan desa wisata melalui partisipasi masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data primer dan sekunder. pengumpulan data primer dilakukan melalui focus group discussion dan wawancara kepada pemerintah daerah dan masyarakat pelaku wisata, serta observasi lapangan di desa wisata Gedepangrango. Sementara data sekunder dilakukan melalui pengumpulan dokumen terkait fokus penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) masyarakat lokal telah berpartisipasi dalam kegiatan wisata, namun menemui keterbatasan dalam menciptakan kreativitas seperti pembuatan paket-paket wisata ayang menarik, (2) pengembangan prosuk-produk lokal sudah yang menajadi ciri khas lokal sudah berjalan, namun mengalami keterbatasan dalam pengemasan dan standarisasi, (3) rencana keberlanjutan desa wisata Gedepangrango di dukung sepenuhnya oleh pemerintah desa dan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku wisata di desa wisata Gedepangrango perlu pendampingan dalam mengembangkan dan menciptakan kreativitas yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Penelitian ini menekankan pentingnya peran masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbasis komunitas sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, meliputi partisipasi masyarakat, pengembangan dan rencana keberlanjutan desa wisata. Penelitian ini memberikan dasar yang kuat bagi penelitian selanjutnya yang dapat berfokus pada analisis implementasi program pelatihan berkelanjutan, peningkatan daya saing UMKM, dan studi mengenai dampak jangka panjang pariwisata berbasis komunitas terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal. Selain itu, masyarakat memiliki kesadaran akan peluang dan kesiapan menangkap manfaat yang dapat dikembangkan dari kegiatan pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Kata Kunci: Pariwisata berkelanjutan; Pariwisata berbasis masyarakat; Partisipasi aktif. Abstact The development of tourist villages is not solely reliant on natural scenery; community contributions in supporting tourism activities are essential. The uniqueness of a tourist village is a key indicator for development and serves as an attraction for tourists. This study was conducted entirely using a qualitative approach. The creativity of the local community in packaging existing potentials requires government support. Local traditions, creativity, and innovation are indicators that should be supported by stakeholders in tourist villages. Active community participation at a destination can determine the sustainability of quality tourism activities. Quality tourism activities here refer to the preservation of local values and culture, based on the community and fully supported by relevant stakeholders to create visitor satisfaction. This study aims to assess forms of community involvement, the development of the Gedepangrango tourist village, and the sustainability plan of the village through community participation. This study was conducted using a descriptive qualitative approach with primary and secondary data collection. Primary data collection was carried out through focus group discussions and interviews with local government and tourism community actors, as well as field observations in the Gedepangrango tourist village. Secondary data were obtained through document collection related to the research focus. The findings of this study indicate that (1) the local community has participated in tourism activities but faces limitations in creating appealing tourism packages, (2) the development of distinctive local products has been progressing, though there are constraints in packaging and standardization, and (3) the sustainability plan of the Gedepangrango tourist village is fully supported by the village government and community. Based on the results, it is evident that tourism actors in the Gedepangrango tourist village need assistance in developing and creating attractions that can attract visitors. This research emphasizes the importance of community involvement in developing community-based tourism as part of the sustainability strategy, including community participation, development, and sustainability planning for tourist villages. It provides a strong foundation for future studies that could focus on analyzing the implementation of sustainable training programs, enhancing the competitiveness of MSMEs, and examining the long-term impact of community-based tourism on the economic well-being of local communities. Additionally, the community demonstrates awareness of opportunities and readiness to capture benefits that can be developed from tourism activities to improve their economic well-being. Keywords: Sustainable tourism; Community-based tourism; Active participation
PERAN STRATEGIS SDM DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PARIWISATA BERKELANJUTAN DI WILAYAH PESISIR CARITA, BANTEN Nadya, Nadya; Hulu, Meitolo
Jurnal Pariwisata Vol 12, No 2 (2025): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v12i2.26981

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran strategis pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan daya saing industri pariwisata, khususnya di kawasan pesisir Carita, Kabupaten Pandeglang. Transformasi industri pariwisata pasca-pandemi dan percepatan digitalisasi menuntut penguatan kapasitas SDM yang adaptif, profesional, dan berbasis keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, FGD, dan studi dokumentasi terhadap 15 informan kunci dan 20 peserta diskusi kelompok. Analisis data dilakukan secara tematik dengan bantuan perangkat lunak NVivo 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenjangan kompetensi SDM antara wilayah perkotaan dan kawasan pesisir menjadi hambatan utama dalam pengelolaan destinasi wisata. Meskipun tersedia infrastruktur wisata yang memadai, rendahnya literasi digital, keterampilan pelayanan, dan akses pelatihan menyebabkan kualitas layanan belum optimal. Strategi penguatan SDM yang kolaboratif melibatkan pemerintah, industri, dan komunitas serta pendekatan pelatihan berbasis proyek dan digitalisasi kontekstual terbukti mampu meningkatkan kapasitas dan partisipasi masyarakat lokal. Temuan ini menegaskan pentingnya penyelarasan program pelatihan dengan kebutuhan lokal, serta perlunya model pembangunan SDM pariwisata yang inklusif, digital, dan berbasis komunitas sebagai fondasi menuju destinasi wisata berdaya saing dan berkelanjutan.Kata kunci: Sumber Daya Manusia, Daya Saing Destinasi, Pariwisata Pesisir, Digitalisasi, Pemberdayaan Komunitas. ABSTRACTThis study aims to analyze the strategic role of human resource (HR) development in enhancing the competitiveness of the tourism industry, particularly in the coastal area of Carita, Pandeglang Regency. The post-pandemic transformation of the tourism sector and the acceleration of digitalization demand the strengthening of HR capacity that is adaptive, professional, and sustainability-oriented. A descriptive qualitative approach was employed through in-depth interviews, focus group discussions (FGDs), and document analysis involving 15 key informants and 20 FGD participants. Data were analyzed thematically using NVivo 14 software. The findings reveal that competency gaps between urban and coastal areas pose significant challenges to effective destination management. Although tourism infrastructure is relatively adequate, limited digital literacy, service skills, and training access hinder the optimization of service quality. Collaborative HR strengthening strategies—engaging government, industry, and communities—combined with project-based training and contextual digitalization have proven effective in enhancing local community capacity and participation. These findings underscore the need for aligning training programs with local needs and highlight the importance of inclusive, digitally adaptive, and community-based HR development models as a foundation for building competitive and sustainable tourism destinations.Keywords: Human Resources, Destination Competitiveness, Coastal Tourism, Digitalization, Community Empowerment