Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE)

Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dalam Mengatasi Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III Vistra Veftisia; Yulia Nur Khayati; Ari Widayaningsih; Hapsari Windayanti; Titik Nor Hidayah; Meisya Tiara Herlina
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.938 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i2.1940

Abstract

Pregnancy is a transition between life before and after the birth of a child. This change is considered as a period of undergoing a process of preparation both physically and physiologically. Complaints caused by abdominal enlargement, anatomical changes and hormonal changes will cause complaints in pregnant women such as low back pain, back pain, swelling in the legs. This discomfort causes sleep disturbances and affects the fetus it contains. Efforts to overcome this include exercise and relaxation exercises that are suitable for pregnant women, namely prenatal care yoga. With this program, it is hoped that with this program there will be an increase in what pregnant women get with prenatal care yoga to deal with the discomfort they feel. The service activities will be carried out in June 2021 consisting of the first stage is a study of the knowledge of pregnant women, there is still a lack of knowledge of pregnant women about the problem of discomfort for pregnant women in the third trimester. the second is conducting counseling to pregnant women regarding discomfort in the 3rd trimester and conducting online training for pregnant women. The third stage is to provide online assistance to pregnant women in practicing prenatal yoga. Due to the COVID-19 pandemic, this activity was carried out online so as to reduce crowds. It was found that there was an increase in the knowledge of pregnant women about the discomfort of pregnant women in TM III and skills on how to overcome them.ABSTRAKKehamilan merupakan suatu transisi antara kehidupan sebelum dan sesudah kelahiran anak. Perubahan ini dipertimbangkan sebagai periode menjalani proses persiapan baik secara fisik maupun secara fisiologi. Keluhan yang diakibatkan pembesaran perut, perubahan anatomis dan perubahan hormonal akan menyebabkan munculnya keluhan-keluhan pada ibu hamil seperti nyeri pinggang, nyeri punggung, bengkak pada kaki. Ketidaknyamanan tersebut menyebabkan gangguan tidur dan berpengaruh terhadap janin yang dikandungnya. Upaya untuk mengatasi tersebut antara lain dengan olahraga dan latihan relaksasi yang sesuai untuk ibu hamil yaitu prenatal care yoga. Dengan dilakukannya diharapkan dengan adanya program ini ada peningkatan yang diperoleh ibu hamil dengan pernatal care yoga untuk menangani ketidaknyamanan yang dirasakan kegiatan pengabdian dilaksanakan juni 2021 terdiri dari Tahap pertama adalah kajian pengetahuan ibu hamil masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang masalah ketidaknyamanan ibu hamil trimester 3. Tahap kedua melaksanakan penyuluhan kepada ibu hamil terkait ketidaknyamanan pada trimester 3 dan melakukan pelatihan pada ibu hamil secara online. Tahap ketiga melaksanakan pendampingan secara online kepada ibu hamil dalam melakukan praktik prenatal yoga. Dikarenakan kondisi pandemi covid 19, kegiatan ini dilakukan secara online sehingga mampu mengurangi kerumunan. Didapatkan ada peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan ibu hamil Trimester III dan ketrampilan cara mengatasinya. Sehingga pemberian informasi tentang ketidaknyamanan Trimester III perlu diberikan pada ibu hamil sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan ibu hamil Trimester III dan ketrampilan cara mengatasinya.
Pendewasaan Usia Perkawinan ( PUP ) Dengan Pendekatan Active Learning di SMK PGRI 1 Salatiga Listiyaningsih, Moneca Diah; Veftisia, Vistra; Ismiriyam, Fiktina Vifri
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.034 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.755

Abstract

Teenage marriage is still common in Indonesia, even though the impact of it is obvious. This marriage can also cause mental, social and economic problems that may lead to domestic violence. The factor of teenagers’ less knowledge about the age of safe marriage has not been widely understood, so many teenagers are easily influenced by unhealthy relationship, and some of them decide not to continue their study. The implementation of the activity was carried out at SMK PGRI 1 Salatiga with the method of providing health education about PUP by using an active learning approach divided into 3 stages of implementation. The data collection instrument was questionnaires. Before being given the health education about PUP, a small proportion of them had less knowledge about the age of marriage with the score of 67, namely 13 students (14.3%), 2 students (2.2%) got 50 and 58 score (2.2%), most students or 31 students (34.1%) got 75 score, 18 students (19.8%) got 83 score, 20 students (22.0%) got 92 score, and 4 students (4.4%) got 100 score. After getting the health education, 35 students (38.5%) got 83 score, 32 students (35.2%) got 92 score, and 3 students (3.3%) got 100 score. However there were still some students who had less knowledge getting 67 score as many as 4 students (4.4%) and 58 score as many as 3 students (3.3%). Marriage Age Maturing (PUP) is a program that can be implemented to increase students’ knowledge about marriage.AbtrakPernikahan remaja masih banyak terjadi, meskipun dampak pernikahan pada usia remaja ini sudah nyata terlihat. Masalah lainnya adalah masalah mental,sosial dan ekonomi yang bisa berdampak pada kekerasan dalam rumah tangga. Faktor pengetahuan remaja tentang usia perkawinan yang aman belum banyak dipahami, sehingga banyak remaja yang mudah terpengaruh oleh pergaulan yang bebas, dan banyak juga yang memutuskan untuk tidak melanjukankan sekolah. Pelaksanan kegiatan dilaksanakan di SMK PGRI 1 Salatiga dengan metode pemberian promosi kesehatan Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP) dengan pendekatan active learning yang terbagi menjadi 3 tahap pelaksanaan. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner. Sebelum diberikan promosi kesehatan pendewasaan usia perkawinan sebagian kecil memiliki pengetahuan kurang tentang usia perkawinan dengan nilai 67 yaitu 13 siswa (14.3%), nilai 50 dan 58 sebanyak 2 siswa (2.2%), siswa memiliki pengetahuan baik tentang usia perkawinan paling banyak siswa mendapat nilai 75 sebanyak 31 siswa (34.1%), nilai 83 sebanyak 18 siswa (19.8%), nilai 92 sebanyak 20 siswa (22.0%) dan ada yang mendapat nilai 100 sebanyak 4 siswa (4.4%)’. Sesudah diberi promosi kesehatan yang memiliki pengetahuan baik tentang usia perkawinan dengan nilai 83 sebanyak 35 siswa (38.5%), nilai 92 sebanyak 32 siswa (35.2%), dan yang mendapat nilai 100 sebanyak 3 siswa (3.3%). Namun masih ada siswa dengan pengetahuan kurang yang mendapat nilai 67 yaitu sebanyak 4 siswa (4.4%) dan nilai 58 3 siswa (3.3%). Pendewasaan Usia Pernikahan ( PUP ) merupakan salah satu program yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pernikahan.
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Penanganan Disminore Primer Khayati, Yulia Nur; Veftisia, Vistra; Widyaningsih, Ari; Windayanti, Hapsari; Dewi, Maya Kurnia; Hidayanti, Nur; Sari, Putri Ayuni; Rinawati, Rinawati
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.319 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.964

Abstract

Menstruation happens when body discharges blood from the uterus periodically accompanied by desquamation of endometrium (Prawirohardjo, 2009). In general, this phase will occur normally, but in some individuals, it becomes a painful condition and interferes their activities called as dysmenorrhea. According to the World Health Organization (WHO), the average incidence of dysmenorrhea in the world is 16.8 - 81%. In Indonesia, the prevalence of dysmenorrhea in 2008 reached 64.25% consisting of 54.89% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhea. The incidence of dysmenorrhea is felt to be disturbing experienced by 50% of those at reproductive age, and 60-85% in teenagers (Keisya, 2009).Until now, the problem that often arises is the lack of knowledge of female teenagers in dealing with primary dysmenorrhea. In connection with the problem, an online education about it as an activity of community empowerment was conducted attended by 33 female teenagers. This activity was carried out in 3 stages; first by choosing the teenagers according to the target decided before, second by conducting a pre-test about dysmenorrhea followed by giving the digital information about dysmenorrhea and doing a post-test about dysmenorrhea, and third by evaluating the knowledge of the female teenagers about dysmenorrhea continued by giving the result of the evaluation to the party cooperated with this activity. The results of this activity is shown by the increase of knowledge of the female teenagers after getting the education about how to handle primary dysmenorrhea. AbstrakMenstruasi atau haid adalah pengeluaran darah secara periodik dan siklik dari uterus, disertai dengan pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohardjo, 2009). Secara umum fase ini akan berlangsung dengan normal, namun pada beberapa individu menjadi suatu keadaan yang sangat berat dan mengganggu aktivitas (dismenore). Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa rata-rata insidensi dismenore didunia sebesar 16,8 – 81%. Di Indonesia Prevalensi dismenore tahun 2008 mencapai 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% disminore sekunder. Kejadian dismenore dirasakan mengganggu yaitu sebanyak 50% pada usia reproduksi, dan 60-85% pada remaja (Keisya, 2009).Sampai saat ini permasalahan yang sering muncul adalah kurangnya pengetahuan remaja putri dalam menangani dismenorea primer. Berkaitan dengan permasalahan mitra tersebut maka kami melakukan pengabdian kepada masyarakat tentang optimalisasi pemahaman dalam menangani dismenorea primer dengan cara daring melalui WA Group yang diikuti oleh 33 remaja putri.Pengabdian ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama adalah pemilihan sasaran remaja putri, Tahap Kedua adalah melakukan pre test tentang dismenorea, pemberian informasi digital tentang dismenorea,dan melakukan post test tentang dismenorea Tahap Ketiga adalah evaluasi pengetahuan remaja tentang dismeorea dan memberikan hasil pelaksanaan kepada mitra pengabdian. Hasil dari pengabdian digambarkan dengan peningkatan pengetahuan remaja setelah dilakukan penyuluhan tentang penanganan disminore primer.
Yoga untuk Mengurangi Nyeri Haid Primer pada Remaja Putri Windayanti, Hapsari; Khayati, Yulia Nur; Veftisia, Vistra; Widyaningsih, Ari; Dewi, Maya Kurnia; Izzah, Lu’luul Fitrotul; Mulyani, Mulyani; Aprilia, Nia; Sabwan, Indriani Kasih; Sari, Lidia Arjulia
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment November
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.44 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i2.1186

Abstract

The results of the study show that educational technology has a very important role in the 4.0 education era, as seen from the use of educational technology products such as E-learning, applications, self study platforms that are in line with the demands of education 4.0. especially during the covid-19 pandemic which requires everyone to be able to master technology to make it easier to get information. The information here is related to how to handle dysmenorrhea or primary menstrual pain which is usually experienced by women of childbearing age. Although most period pain can go away on its own, but if it lasts all day, it will interfere with activities. Primary dysmenorrhea is menstrual pain that is not based on pathological conditions, while secondary dysmenorrhea is menstrual pain based on pathological conditions such as the discovery of endometriosis or ovarian cysts. Through regular yoga practice, it will provide great benefits such as reducing pain during menstruation. Community service consists of several stages, namely the first stage of determining the sample consisting of 10 teenagers with the age of 12-19 years. The second stage determines the measuring instrument used is a questionnaire on the level of respondents' knowledge about the symptoms of menstrual pain and skills to reduce menstrual pain during menstruation. The third stage is lectures and discussions as well as online practice through Whatsapp Groups. The fourth stage is applying yoga by providing online assistance and evaluating how each teenager who is a sample sends a video of the application of yoga.ABSTRAKHasil studi menunjukan bahwa teknologi pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam era pendidikan 4.0, terlihat dari pemanfaaatan produk teknologi pendidikan seperti e-learning, aplikai, platform self study yang selaras dengan tuntutan pendidikan 4.0. terlebih pada masa pandemi covid-19 yang menuntut setiap orang untuk bisa menguasai teknologi agar lebih mudah mendapatkan informasi. Informasi disini terkait tentang cara penanganan disminore atau nyeri haid primer yang biasanya dialami wanita usia subur. Meskipun kebanyakan nyeri haid dapat hilang dengan sendirinya, tetapi jika berlangsung sepanjang hari, akan mengganggu aktivitas. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang tidak didasari kondisi patologis, sedangkan dismenore sekunder merupakan nyeri haid yang didasari dengan kondisi patologis seperti ditemukannya endometriosis atau kista ovarium. Melalui latihan yoga secara teratur, akan memberikan manfaat yang besar seperti dapat mengurangi nyeri saat haid. Pengabdian masyarakat terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pertama menentukan sampel terdiri dari 10 remaja dengan usia 12–19 Tahun. Tahap kedua menentukan alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tingkat pengetahuan responden tentang gejala nyeri haid dan ketrampilan untuk mengurangi nyeri haid pada saat menstruasi. Tahap ketiga dilakukan ceramah dan diskusi maupun praktik secara online melalui WhatsappGrup. Tahap keempat mengaplikasikan yoga dengan melakukan pendampingan secara daring/online serta mengevaluasi dengan cara setiap remaja yang menjadi sampel mengirimkan video penerapan yoga.
Pelatihan Pendidik Sebaya Tentang Status Gizi dan Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja di SMA N 1 Donorojo Jepara Veftisia, Vistra; Dian A, Luvi; Kristiningrum, Wahyu
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.568 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1619

Abstract

Adolescents are often classified as a group that is always healthy away from risk factors for illness, but many health problems suffered by adolescents due to behavioral factors that can actually be prevented. Adolescents are faced with complex problems related to physical, psychological and emotional changes that cause them to experience health problems. Some of the health problems that often occur are nutrition and reproductive health. Prevention can be done if students make early detection of nutritional problems and adolescent reproductive health problems with the support of the environment both at home and at school. The obstacle that often occurs in schools is the large comparison between the number of health service providers and the number of students in the school. The role of adolescent health cadres is to help adolescents be more comfortable discussing issues of nutrition and adolescent reproductive health, health education and strengthening about early childhood development and social media divided into 2 stages of implementation. Data collection instruments in the form of questionnaires. The activity was carried out at SMA N 1Donorojo Jepara with the method of providing training to students who would be used as peer educators about nutritional status and adolescent reproductive health problems with the small group method of discussion in the delivery of material, which was divided into 2 stages of implementation, namely training and evaluation. The data collection instrument is in the form of a questionnaire. It was found that there was an increase in the knowledge of adolescent health cadres after the training. This peer educator training becomes a means of providing information which can later be continued to peers so that it can increase knowledge of adolescents in high school about nutritional status and adolescent reproductive health problems.ABSTRAKRemaja sering digolongkan sebagai kelompok yang selalu sehat jauh dari faktor resiko sakit, namun banyak masalah kesehatan yang diderita oleh remaja karena faktor perilaku yang sebenarnya bisa dicegah. Remaja dihadapkan pada permasalahan yang komplek terkait dengan perubahan fisik, psikis dan emosi yang menyebabkan remaja mengalami masalah kesehatan. Beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi adalah gizi dan kesehatan reproduksi. Pencegahan dapat dilakukan jika siswa melakukan deteksi dini masalah gizi dan masalah kesehatan reproduksi remaja dengan adanya dukungan dari lingkungan baik dirumah dan disekolah. Kendala yang sering terjadi di sekolah adalah perbandingan yang cukup besar antara jumlah pelaksana pelayanan kesehatan dengan jumlah siswa di sekolah. Peran kader kesehatan remaja untuk membantu remaja lebih nyaman berdiskusi tentang masalah gizi dan kesehatan reproduksi remaja.Pelaksanan kegiatan dilaksnakan di SMA N 1Donorojo Jepara dengan metode pelaksanaan pemberian melatih siwa yang akan dijadikan pendidik sebaya tentang stataus gisi dan masalah Kesehatan reproduksi remaja dengan metode small group dicussiun dalam penymapain materi, yang terbagi menjadi 2 tahap pelaksanaan yaitu pelatihan dan evaluasi. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner. Didapatkan ada peningkatan pengetahuan kader kesehatan remaja setelah dilakukan pelatihan. pelatihan pendidik sebaya ini menjadi sarana pemberian informasi yang nantinya bisa dilanjutkan kepada teman sebaya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pada remaja di SMA tentang stataus gisi dan masalah Kesehatan reproduksi remaja .
Pemberian Terapi Akupresure terhadap Penurunan Nyeri Disminore pada Remaja Widyaningsih, Ari; Khayati, Yulia Nur; Windayanti, Hapsari; Veftisia, Vistra; Isfaizah, Isfaizah; Listyaningsih, Moneca Diah
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.186 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1653

Abstract

This complementary community service activity is carried out online/online media to increase the knowledge and understanding of teenagers about menstrual pain and provide tutorials to relieve menstrual pain. The implementation time of the activities is in the 1st and 2nd weeks. After the counseling, this complementary community service activity is expected to increase the knowledge and skills of adolescents in practicing acupressure to relieve menstrual pain.  The method used is online/online media and then conduct counseling about Acupressure to relieve Menstrual Pain using leaflets and videos.  During adolescence there are changes that occur such as hormonal, physical, psychological and social changes, where this condition is called puberty. One of the signs of puberty in adolescent girls is the occurrence of menstruation (Batubara, 2012). During menstruation, the problem experienced by most women is severe discomfort or pain. This is commonly known as menstrual pain (dysmenorrhea).ABSTRAKKegiatan pengabdian komplementer pada masyarakat ini dilakukan secara daring/media online untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para remaja tentang Nyeri Haid serta memberikan tutorial meringankan nyeri haid. Waktu pelaksanan kegiatan pada minggu ke 1 dan 2. Setelah adanya penyuluhan kegiatan pengabdian masyarakat komplementer ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam mempraktikan akupresure untuk meringankan Nyeri haid. Metode yang dilakukan adalah dengan cara daring/ media online kemudian melakukan penyuluhan tentang Akupresur untuk meringankan Nyeri Haid menggunakan leaflet dan video. Pada masa remaja terdapat perubahan-perubahan yang terjadi seperti perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial, dimana kondisi tersebut dinamakan dengan masa pubertas. Salah satu tanda pubertas pada remaja putri yaitu terjadinya menstruasi (Batubara, 2012). Pada saat menstruasi, masalah yang dialami oleh hampir sebagian besar wanita adalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang hebat. Hal ini biasa disebut dengan nyeri haid (dismenore).
Co-Authors Afriyani, Luvi Dian Ali Djamhuri Ana Oktavia Ana Zully Astuti Andi Fawiloy Andini Putri Angelina Chika Pury Putri Anggraeni Indri Hapsari Aprilia, Nia Ari Andayani Ari Widayaningsih Ari Widyaningsih Asti Puspita Azelia Dewianti Bunga Asmara Clarisa Martila Cantika Dewi Nuraini Suci Dewianti, Azelia Dian A, Luvi Dian Ayu Dian Cahya Putri Dian Cahya Putri Didik Tamtomo, Didik Dina Fitrianingtyas Eka Sularsih elviatun nisa, risha nur Eny Ruth Sinaga Erna Rahayu Eti Salafas Evitasari Evy Yuliastuti Fatresia Fhitriani, Insiyah Nur Fiktina Vifri Ismiriyam Fitria Prabandari Ginaya Dinda Putri Haerani Hanik Ekowati Hanis Permayanti Hapsari Windayanti Haryati Hasmawati Heldina Hutahaean Hidayanti, Nur Hidayati, Anis Inayatul Hidayah Indriani Kasih Sabwan Isfaizah Izzah, Lu’luul Fitrotul Kai Buti, Yovita Kumalasari, Kafita Kurniawati Tri Utami Lailatur Rohmah Lidia Arjulia Sari Linda, Prisma Listyaningsih, Moneca Diah Lutfiyah, Elly Luvi Dian A Lu’luul Fitrotul Izzah Mafudiah, Lalita Margita Widi Esti Martinha Pinto Masruroh Masruroh . Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi, Maya Kurnia Mei Wulansari Meisya Tiara Herlina MIFTAHUL JANNAH Moneca Diah Listiyani Moneca Diah Listiyaningsih Muhammad Mustain Mulyani Mulyani Mulyani Mulyani Nafi’ah Nelly Anggriyani Nia Aprilia Ninik Christiani Nova Harianti Nur Fadilah Nur Hidayanti Nurdiana Nurul Fadilah Priskila, Antika Purnamasari , Ita Putri Ayuni Sari Putri, Risma Aliviani Reni Mustikaningrum Renny Anjelina Retno Ginanjar Rifqi Roshifah Rinawati Rinawati Rinawati Rinawati Rinda Murtiningsih Rini Susanti Rizki, Milya Rizky Febria Suseno Rositasari, Ina Ruliana Isna Rosida Ryan Nabela Maharani Sabwan, Indriani Kasih Salma, Siti Samsi Rohmini Sari, Lidia Arjulia Sari, Putri Ayuni Shinta Lutfiani Shintya Putriningrum Siswati Siswati Siti Hardi Yanti Cahyati Sofiyanti, Ida Sri Sutarti Sry Wahyuni Sulistiyani Syahrianti Tandean, Delvianti Tina, Agus Titik Nor Hidayah Tyas Pujiana, Ratna Uci Nurmala Umi Sholehah Wahyu Hastuti Utami Wahyu Kristiningrum Wening Dwijayanti Widyaningsih, Ari Wijayanti Wulandari, Retna Yeni Susanti Yulia Nur Khayati Yulianti Yulinda Yasa Putri Zahrotussalamah Zone Asia Alva Berty