Articles
KORELASI KECERDASAN EMOSI DAN STRES KERJA DENGAN KINERJA
Hidayati, Reni;
Purwanto, Yadi;
Yuwono, Susatyo
Indigenous Vol. 12, No.1, Mei 2010
Publisher : Muhammadiyah University Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan stres kerja dengan prestasi kerja karyawan. Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan kecerdasan emosional dan stres kerja dengan prestasi kerja karyawan. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT.BRI Kebumen dengan teknik sampling acak purposive dengan karakter- istik: usia minimum menandai 22 tahun, tingkat pendidikan minimal SLTA, tahun minimal layanan                 1 tahun. Alat ukur yang digunakan sebagai pengumpulan data instrumen utama adalah kecerdasan emosional skala, skala stres kerja, dan skala appraissal kinerja. Berdasarkan hasil analisis den- gan dua teknik regresi prediktor, nilai R = 0.580 dan FRegresi = 11.909 dengan p <0.01. Hasil ini menunjukkan hubungan yang signiï¬ kan antara kecerdasan emosional dan stres kerja dengan prestasi kerja karyawan. Artinya kecerdasan emosional dan stres kerja variabel dapat diterapkan menjadi prediktor untuk memprediksi prestasi kerja karyawan. Dari rx1y analisis korelasi parsial = 0.527 dengan p <0.01. Ini berarti ada hubungan positif begitu signiï¬ kan antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja karyawan. Hasil yang lain, korelasi rx2y = -0.391, dengan p <0,01, berarti ada hubungan negatif begitu signiï¬ kan antara stres kerja dengan prestasi kerja karyawan.
HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL BONDING DAN CITRA KUALITAS PRODUK DENGAN MINAT MEMBELI PADA KONSUMEN
Puspitasari, Ika;
Hidayat, Thulus;
Yuwono, Susatyo
Indigenous Vol. 12, No.1, Mei 2010
Publisher : Muhammadiyah University Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini mempunyai tujuan, yaitu, (1) mengetahui hubungan antara emotional bonding dan citra kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (2) mengetahui hubungan antara emotional bonding dengan minat membeli pada konsumen; (3) mengetahui hubungan antara kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (4) seberapa tinggi tingkat minat membeli pada konsumen; (5) seberapa tinggi emotional bonding; (6) seberapa tinggi citra kualitas produk; dan (7) variabel yang dominan antara emotional bonding dan citra kualitas produk terhadap minat membeli pada konsumen. Populasi penelitian ini adalah seluruh warga di desa Suruh kecamata Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah sampel dalam penelitian in iadalah 64 ibu-ibu yang ikut keg- iatan PKK. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah teknik random Sampling. Analisis data menggunakan teknik korelasi anareg. Kesimpulan dari hasil analisis data yaitu, (1) ada hubungan positif yang signiï¬ kan antara emotional bonding dan citra kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (2) ada hubungan positif antara emotional bonding dengan minat membeli pada konsumen; (3) ada hubungan negatif antara citra kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (4) minat membeli pada konsumen tergolong sedang; (5) emotional bonding tergolong sangat tinggi; (6) citra kualitas produksi tergolong sedang; (7) variabel emotional bonding mempu- nyai pengaruh lebih dominan dibandingkan variabel citra kualitas produk terhadap minat membeli pada konsumen.
PERASALAHAN PSIKOSOSIOSPIRITUAL DALAM FENOMENA KUMUKUS
Yuwono, Susatyo;
Yuniarto, Iko
Indigenous Vol. 7, No. 2, November 2005
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4646
Fenomena kemukus adalah ritual religio-magis berupa ziarah ke makam Pangeran Samudro yang diikuti oleh ritual seksual, yaitu berhubungan seksual dengan lawan jenis. Ritual ini dilakukan dengan keyakinan agar memperoleh apa yang diharapkan seperti pesugihan, berhasil dalam mencocok tanam, atau sembuh dari penyakit. Akan tetapi akhirnya yang lebih menonjol dalam ritual ini adalah praktek prostitusinya. Penelitian ingin mengungkap permasalah prikososiospiritual yang melingkupi fenomena kemukus. Cara penelitian dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian yaitu pelaku prostitusi, peziarah, warga masyarakat dan pemerintah daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek prostitusi muncul karena kepercayaan yang begitu kuat terhdap alur cerita atau legenda yang sudah menyimpang yang berkembang dalam masyarakat. Selain itu adanya sikap permasif pada warga masyarakat asli atas keberadaan prostitusi terselubung, yang berarti dapat menerima adanya prakek/kegiatan prostitusi. Tingginya ketergatungan pengahasilan masyarakat pendatang atas keberadaan makam menyebabkan praktek prostitusi terus berlangsung, apalagi aparat dan pemerintah daerah juga tidak melakukan penerbitan karena kawasan ini juga menyumbang devisa yang cukup besar.Â
KONFLIK HUBUNGAN INDUSTRIAL
Dahlia, Riza;
Prastiti, Wiwin Dinar;
Yuwono, Susatyo
Indigenous Vol. 9, No. 2, Nopember 2007
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4712
Latar belakang penelitian ini adalah keharmonisan hubungan industrial yang belum tercipta antara karyawan, manajemen dan pemegang saham diperusahaan-perusahaan yang ada diseluruh dunia termasuk Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang konflik dan bentuk konflik hubungan industrial. Subjek penelitian ini adalah karyawan Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk. (PTBA). Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan alat pengumpulan data observasi, interviw dan dokumentasi. Sehingga analisis data menggunakan analisis induktif. Hasil analisis data dan pembahasan menunjukkan latar belakang konflik yang terjadi di PTBA adalah rintangan dan masalah komunikasi, ketergantungan tugas, perbedaan gender, kekaburan batas-batas bidang kerja dan sifat individu. Berdasarkan latar belakang konflik dapat disimpulkan bahwa bentuk konflik yang terjadi di PTBA antara lain : (1) konflik hirarki, yang dirasakan oleh tenaga kontrak, interaksi yang kurang baik antara pihak karyawan dengan manajemen. (2) konflik cara menyelesaikan masalah yang dialami pihak satuan kerja pengembangan dan latihan. (3) konflik intra perorangan; yang dirasakan subjek DS, para pensiunan dan peserta pelatihan anak putus sekolah. (4) konflik yang timbul karena atasannya yaitu konflik kekuasaan. Â Â
Ibadah Haji sebagai Prediktor Pembeda Intensi Prososial
Yuwono, Susatyo
Indigenous Vol. 6, No. 2, November 2002
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4632
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intensi prososial antara muslim yang sudah menunaikan ibadah haji dan muslim yang belum menunaikan ibadah haji dengan mengendalikan faktor usia yaitu diatas 21 tahun dan bertempat tinggal di wilayah Kotamadya Yogyakarta. Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan intensi prososial antara muslim yang sudah menunaikan ibadah haji dan muslim yang belum menunaikan ibadah haji, yaitu intensi prososial muslim yang sudah menunaikan ibadah haji lebih tinggi daripada muslim yang belum menunaikan ibadah haji. Alat ukur menggunakan skala intensi prososial dan skala religiutas. Analisis data menggunakan teknik Analisis Kovarians 2 jalan (AB) dengan 1 Kovariabel. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan intensi prososial dengan F = 30.505 dan p . 0,05 , dimana lebih tinggi intensi prososial pada muslim yang sudah menunaikan ibadah haji daripada yang belum menunaikan ibadah haji dengan rerata sesuaian 75.649 berbanding 72.508.
HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL BONDING DAN CITRA KUALITAS PRODUK DENGAN MINAT MEMBELI PADA KONSUMEN
Puspitasari, Ika;
Hidayat, Thulus;
Yuwono, Susatyo
Indigenous Vol. 12, No.1, Mei 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v12i1.1607
Penelitian ini mempunyai tujuan, yaitu, (1) mengetahui hubungan antara emotional bonding dan citra kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (2) mengetahui hubungan antara emotional bonding dengan minat membeli pada konsumen; (3) mengetahui hubungan antara kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (4) seberapa tinggi tingkat minat membeli pada konsumen; (5) seberapa tinggi emotional bonding; (6) seberapa tinggi citra kualitas produk; dan (7) variabel yang dominan antara emotional bonding dan citra kualitas produk terhadap minat membeli pada konsumen. Populasi penelitian ini adalah seluruh warga di desa Suruh kecamata Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah sampel dalam penelitian in iadalah 64 ibu-ibu yang ikut keg- iatan PKK. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah teknik random Sampling. Analisis data menggunakan teknik korelasi anareg. Kesimpulan dari hasil analisis data yaitu, (1) ada hubungan positif yang signi? kan antara emotional bonding dan citra kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (2) ada hubungan positif antara emotional bonding dengan minat membeli pada konsumen; (3) ada hubungan negatif antara citra kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (4) minat membeli pada konsumen tergolong sedang; (5) emotional bonding tergolong sangat tinggi; (6) citra kualitas produksi tergolong sedang; (7) variabel emotional bonding mempu- nyai pengaruh lebih dominan dibandingkan variabel citra kualitas produk terhadap minat membeli pada konsumen.
KORELASI KECERDASAN EMOSI DAN STRES KERJA DENGAN KINERJA
Hidayati, Reni;
Purwanto, Yadi;
Yuwono, Susatyo
Indigenous Vol. 12, No.1, Mei 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v12i1.1605
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan stres kerja dengan prestasi kerja karyawan. Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan kecerdasan emosional dan stres kerja dengan prestasi kerja karyawan. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT.BRI Kebumen dengan teknik sampling acak purposive dengan karakter- istik: usia minimum menandai 22 tahun, tingkat pendidikan minimal SLTA, tahun minimal layanan 1 tahun. Alat ukur yang digunakan sebagai pengumpulan data instrumen utama adalah kecerdasan emosional skala, skala stres kerja, dan skala appraissal kinerja. Berdasarkan hasil analisis den- gan dua teknik regresi prediktor, nilai R = 0.580 dan FRegresi = 11.909 dengan p <0.01. Hasil ini menunjukkan hubungan yang signi? kan antara kecerdasan emosional dan stres kerja dengan prestasi kerja karyawan. Artinya kecerdasan emosional dan stres kerja variabel dapat diterapkan menjadi prediktor untuk memprediksi prestasi kerja karyawan. Dari rx1y analisis korelasi parsial = 0.527 dengan p <0.01. Ini berarti ada hubungan positif begitu signi? kan antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja karyawan. Hasil yang lain, korelasi rx2y = -0.391, dengan p <0,01, berarti ada hubungan negatif begitu signi? kan antara stres kerja dengan prestasi kerja karyawan.
HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL BONDING DAN CITRA KUALITAS PRODUK DENGAN MINAT MEMBELI PADA KONSUMEN
Puspitasari, Ika;
Hidayat, Thulus;
Yuwono, Susatyo
Indigenous Vol. 12, No.1, Mei 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/indigenous.v12i1.1606
Penelitian ini mempunyai tujuan, yaitu, (1) mengetahui hubungan antara emotional bonding dan citra kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (2) mengetahui hubungan antara emotional bonding dengan minat membeli pada konsumen; (3) mengetahui hubungan antara kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (4) seberapa tinggi tingkat minat membeli pada konsumen; (5) seberapa tinggi emotional bonding; (6) seberapa tinggi citra kualitas produk; dan (7) variabel yang dominan antara emotional bonding dan citra kualitas produk terhadap minat membeli pada konsumen. Populasi penelitian ini adalah seluruh warga di desa Suruh kecamata Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah sampel dalam penelitian in iadalah 64 ibu-ibu yang ikut keg- iatan PKK. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah teknik random Sampling. Analisis data menggunakan teknik korelasi anareg. Kesimpulan dari hasil analisis data yaitu, (1) ada hubungan positif yang signi? kan antara emotional bonding dan citra kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (2) ada hubungan positif antara emotional bonding dengan minat membeli pada konsumen; (3) ada hubungan negatif antara citra kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (4) minat membeli pada konsumen tergolong sedang; (5) emotional bonding tergolong sangat tinggi; (6) citra kualitas produksi tergolong sedang; (7) variabel emotional bonding mempu- nyai pengaruh lebih dominan dibandingkan variabel citra kualitas produk terhadap minat membeli pada konsumen.