Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Informa: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENILAIAN KINERJA PERAWAT MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE PADA PUSKESMAS RENA KANDIS KABUPATEN BENGKULU TENGAH Alfahmi Muhammad Arif; Kusrini Kusrini; Eko Pramono
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2019): Juni
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.27 KB) | DOI: 10.46808/informa.v5i1.62

Abstract

The UPTD Puskesmas is a health organization that functions as a center for community health development which also fosters community participation in providing complete and integrated services for communities in the region involved in the form of main activities. UPTD Puskesmas Rena Kandis is a technical implementation unit to support the operations of the Health Office in the field of public health services. In the decision making system the performance evaluation of nurses uses the Promethee method. Where promethee is one method of determining sequence or priority in MCDM (Multi-Criteria Decision Making). The use of the Promethee method is to determine and produce decisions from several alternatives. Taken all data combined into one with the weight of the score that has been obtained through an assessment of the test results. Decision support system is not a decision-making tool, which is a system that helps decision making with data that has been made relevant and needed to make decisions about problems more quickly and accurately. Deciding this system does not agree to make decisions in the decision-making process. The final results obtained from the company using the Promethee method are obtained by comparing with one another then looking for a deviation value in order to be able to calculate the value of the left flow, enter the flow and net flow. The results of the research that has been done, the method of employee promethee is the final result obtained is the result of several alternatives.
PREDIKSI CURAH HUJAN MENGGUNAKAN METODE ANFIS (STUDI KASUS: KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA) Muhammad Fajrian Noor; Ema Utami; Eko Pramono
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2019): Juni
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.783 KB) | DOI: 10.46808/informa.v5i2.77

Abstract

Curah hujan adalah salah satu faktor terjadinya bencana banjir ketika tingkat curah hujan tersebut tinggi dan ketika curah hujan yang tinggi itu belum diprediksi sebelum dapat menyebabkan kerugian baik dari segi materi pada saat terjadi banjir. Di era perkembangan teknologi saat ini mampu memprediksi bencana alam tentulah bukan hal tabu lagi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk dapat melakukan prediksi adalah metode ANFIS (Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System). Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis inilah penulis mencoba memprediksi curah hujan yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir dengan metode ANFIS (Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System). Penelitian yang dilakukan saat ini belum sampai dapat memprediksi banjir tetapi masih sampai prediksi curah hujan di tahun 2019. Penelitian yang dilakukan saat ini adalah tahap awal untuk penelitian selanjutnya yaitu prediksi banjir dan pola tanam di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dan adapun hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa pola curah hujan rata-rata yang diwakili tiga kecamatan mengikuti pola curah hujan dengan variasi angka curah hujan yang berbeda-beda di masing-masing kecamatan dengan rata-rata terdapat 2 bulan dengan curah di atas batas normal tiap tahunnya yaitu pada bulan November dan Desember di 3 kecamatan.
Analisa Optimasi Penggunaan Bandwidth Dengan Failover Dan Load Balance Pada Mikrotik Wartono Wartono; Bambang Soedijono WA; Eko Pramono
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 3 (2019): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.577 KB) | DOI: 10.46808/informa.v5i3.142

Abstract

Internet sudah hampir menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga karena sangat pentingnya jaringan internet ini maka diperlukan manajemen untuk mengelola jaringann tersebut agar optimal. Pada kasus ini sebuah instansi menggunakan jasa ISP (Internet Servis Provider) Telkom dengan mengambil dua buah koneksi internet masing-masing sebesar 50Mbps. Seperti yang kita ketahui bahwa Telkom menerapkan kebijakan yang dinamakan FUP (Fair Usage Policy), FUP ini bekerja untuk membatasi kecepatan ketika penggunaan data mencapai batas tertentu. FUP ini meliputi Paket 10 Mbpas penggunaan data 300 GB menjadi 7.5 Mbps ketika mencapai 400 GB maka akan menjadi 4.0 Mbps, Paket 20 Mbpas penggunaan data 500 GB menjadi 15 Mbps ketika mencapai 800 GB maka akan menjadi 8.0 Mbps, Paket 30 Mbpas penggunaan data 700 GB menjadi 22.5 Mbps ketika mencapai 1200 GB maka akan menjadi 12 Mbps, Paket 40 Mbpas penggunaan data 900 GB menjadi 30 Mbps ketika mencapai 1600 GB maka akan menjadi 16 Mbps, Paket 50 Mbpas penggunaan data 1200 GB menjadi 37.5 Mbps ketika mencapai 2000 GB maka akan menjadi 20 Mbps, Paket 100 Mbpas penggunaan data 2000 GB menjadi 50 Mbps. Pada paket 50Mbps dengan penggunaan data sebesar 2000GB maka kecepatan akan turun menjadi 20 Mbps, hal ini tentunya akan membuat ketidaknyamanan menggunakan internet tersebut. Maka dari itu peneliti mencoba menerapkan metode failover dan kemudian metode load balance. Cara kerja metode ini yaitu koneksi utama bekerja dan ketika mencapai penggunaan data sebesar 1200 GB maka akan berpindah ke koneksi cadangan. Ketika koneksi cadangan dalam penggunaan data mencapai 1200GB, maka Load balance akan aktif. Dari sistem tersebut maka akan didapatkan kecepatan yang stabil tanpa adanya fluktuasi yang besar yaitu sebelum failover internet utama ketika FUP pertama kecepatan 37.5Mbps kemudian failover ke koneksi internet backup ketika penggunaan mencapai 1200 GB maka mengaktifkan load balance , sehingga kedua koneksi berjalan dengan kecepatan kurang lebih sebesar 72 Mbps dan menghasilkan koneksi tanpa adanya FUP
Analisis Penerimaan Penggunaaan Sistem Informasi Akademik/SISCA Menggunakan UTAUT Anjar Anjani Putra; Kusrini Kusrini; Eko Pramono
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 3 (2019): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.298 KB) | DOI: 10.46808/informa.v5i3.143

Abstract

Kebutuhan penggunaan sistem informasi akademik yang terintegrasi dewasa ini semakin meningkat khususnya di level perguruan tinggi. Sistem informasi akademik yang akan dibuat seharusnya seimbang antara infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya manusianya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antar faktor UTAUT dan rekomendasi yang dapat diambil dari faktor-faktor UTAUT yang mempengaruhi sistem informasi akademik IAIN Purwokerto. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan cara penyebaran kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 90 responden yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa pengguna sistem. Analisis data yang dilakukan menggunakan software SPSS 22.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mempunyai pengaruh terhadap penerimaan dan penggunaan sistem informasi akademik yaitu Effort Expectancy, Social Influence, Anxiety, Performance Expectancy dan Self Efficacy sedangkan variabel Facilitating Condition tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem informasi Akademik/SISCA
Analisis Teknologi Virtual Mesin Proxmox Dalam Rangka Persiapan Infrastruktur Server Yudha Christianto Firmansyah; Wing Wahyu Winarno; Eko Pramono
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 3 (2019): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.74 KB) | DOI: 10.46808/informa.v5i3.149

Abstract

Teknologi virtualisasi dalam dunia komputasi saat ini menjadi topik hangat untuk diperbincangkan dalam pembahasan riset teknologi yang dipergunakan pada server. Virtualisasi dan kontainer merupakan bagian yang sangat penting dalam pengoptimalisasian server, karena sangat berpengaruh pada efisiensi pengelolaan resource infrastruktur server itu sendiri. Pembuatan sebuah server yang baik membutuhkan biaya yang tidak sedikit apalagi untuk membangun hingga menjadi sebuah cloud computing. Supaya biaya dapat ditekan dan murah maka digunakanlah virtualisasi server. Virtualisasi server ialah membangun server pada sebuah komputer atau laptop menggunakan media machineware. Dalam VM tersebut dibangun beberapa server dengan sistem operasi berbeda, baik dari Microsoft Windows maupun Linux dengan variannya, semua sistem operasi berjalan bersamaan. Proxmox merupakan software open source Virtualization Platform untuk menjalankan Virtual Appliance dan Virtual Machine. Proxmox VE adalah distro khusus yang didedikasikan secara khusus sebagai mesin host virtualisasi sistem dan memuat 2 teknologi virtualisasi, yaitu KVM dan OpenVZ. Dari basil penelitian dapat disimpulkan bahwa ProxmoxVE dapat menjalankan mesin virtual secara penuh layaknya baremetal hypervisor. Hal ini ditunjukkan dengan berjalannya beberapa VM dalam satu server untuk menjalankan sistem maupun aplikasi yang dipergunakan pada institusi tersebut sehingga dapat menekan pengeluaran biaya untuk pembelian server.
Perancangan Perbandingan Jumlah Hop Pada Wireless Mesh Network Hery Nurmawan; Bambang Soedijono; Eko Pramono
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 4 (2019): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.939 KB) | DOI: 10.46808/informa.v5i4.158

Abstract

Wireless Mesh Network (WMN) adalah jaringan nirkabel yang memiliki kemampuan untuk megkonfigurasi dirinya sendiri (self-configure) dan mengorganisasi dirinya sendiri (selforganizing). Jaringan ini biasanya diimplementasikan pada perangkat keras 802.11. WMN terdiri dari beberapa node yang membentuk backbone jaringan. Node-node tersebut mampu mengkonfigurasi secara otomatis dan me-rekonfigurasi secara dinamis untuk menjaga konektivitas jaringan. WMN banyak diterapkan untuk mengatasi masalah keterbatasan jangkauan access point pada wireless LAN. Untuk mendapatkan kinerja yang optimal pada WMN diperlukan teknik pemaangan hop pada WMN. Perancangan pemasnagan Hop pada ruang bertingkat dan bersekat, berbeda dengan pemasangan pada aula atau tempat tanpa sekat. Dengan jumlah router maksimal 8 buah, peneltian ini mengggunakan skema jumlah ganjil dan genap dalam pengujiannya. Hasil dari perancangan ini diprediksi bahwa implementasi pada ruang aula dan tanpa sekat lebih baik daripada implementasi pada ruang bertingkat dan bersekat
Analisa Dan Perbandingan Performa Hypervisor ESXi, XEN, VMWARE Workstation Pro, Dan Virtualbox Totok Wahyu Caturiyanto; Arief Setyanto; Eko Pramono
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/informa.v6i2.182

Abstract

Virtualisasi memberi kita banyak ruang untuk berkembang dalam teknologi informasi, dengan satu unit server kita dapat membuat mesin virtual sebanyak yang kita butuhkan. Mengurangi biaya investasi dan operasional untuk memajukan sisi lain bisnis adalah salah satu keuntungan virtualisasi. Salah satu perangkat lunak untuk menjembatani mesin virtual adalah hypervisor atau monitor mesin virtual. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui hypervisor mana yang merupakan performa terbaik dari keempat hypervisor yang dipilih oleh penulis yang mewakili setiap jenis hypervisor. ESXi, Xen, VMWare Workstation Pro dan Virtualbox. ESXi mewakili hypervisor baremetal berlisensi berbayar, Xen mewakili hypervisor baremetal versi gratis, VMWare Workstation Pro mewakili hosted hypervisor versi berlisensi dan Virtualbox mewakili hosted hypervisor versi gratis. Percobaan dilakukan dengan satu mesin, dengan sumber daya yang sama, dilakukan secara mandiri dan bergantian. Makalah ini menggunakan metode eksperimental untuk mendeskripsikan proses. Kesimpulannya adalah bahwa versi berlisensi atau versi gratis dari empat hypervisor yang disebutkan di atas tidak memengaruhi kinerjanya, hanya berapa banyak fitur yang tersedia dari pengembang.