Transportasi ojek online merupakan suatu hasil dari perkembangan teknologi yang saat ini sangat digemari oleh banyak orang di kota-kota besar termasuk di kota Bandarlampung. Seiring dengan maraknya penggunaan ojek online tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semenjak keberadaan ojek online dan perubahan apa yang dirasakan oleh masyarakat baik dari pihak pengguna dan pihak driver. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus di kota Bandarlampung. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terstruktur dengan lima orang informan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ojek online telah membawa dampak signifikan terhadap perilaku masyarakat baik dari bidang ekonomi maupun sosial yang tinjauan ini menggunakan teori kognitif sosial. Pada penelitian ini juga menggunakan teori konflik dari Karl Marx, Max Weber, dan Ralf Dahrendorf dalam menganalisis dampak konflik yang timbul akibat adanya persaingan antara ojek online dan ojek pangkalan.