Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan

Pengaruh Edukasi Audio Visual Terhadap Gaya Hidup Perempuan Dengan Diabetes Melitus Di RS Bhakti Asih Brebes Rodiyah, Rodiyah; Sri Wahyuni; Apriliani Yulianti Wuriningsih
An-Najat Vol. 3 No. 2 (2025): Mei : An-Najat : Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i2.2445

Abstract

Diabetes melitus (DM) yang tidak terkontrol atau tidak terdiagnosis dapat mengakibatkan komplikasi pada saat kehamilan yang mengancam kesehatan ibu dan bayi serta meningkatkan risiko persalinan yang sulit. Edukasi DM melalui media audio visual yang menarik, mudah dipahami, merangsang pancaindra dan pendengaran terbukti dapat mengubah gaya hidup pada pasien DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi audio visual terhadap gaya hidup perempuan dengan DM di RS Bhakti Asih Brebes. Penelitian kuantitatif ini mengadopsi desain quasi-experimental dengan rancangan pre-posttest control group. Populasi target dalam penelitian ini adalah 288 pasien perempuan yang terdiagnosis DM di Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes. Dari populasi tersebut, sejumlah 162 pasien dipilih sebagai sampel menggunakan teknik purposive sampling dan kemudian dialokasikan ke dalam dua kelompok. Kelompok intervensi menerima edukasi kesehatan dengan media audio visual, sementara kelompok kontrol mendapatkan edukasi secara verbal. Kuesioner Self-Management Behaviour of Patient with Diabetes Mellitus (SMDM) yang valid dan reliabel digunakan untuk mengukur gaya hidup pasien. Analisis menggunakan uji Mann Whitney digunakan untuk mengetahui pengaruh edukasi audio visual terhadap gaya hidup pasien dibandingkan edukasi verbal. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pemberian edukasi verbal terhadap gaya hidup pasien DM (p = 0,356), sementara terdapat pengaruh yang signifikan pemberian edukasi audio visual terhadap gaya hidup pasien DM (p = 0,0001). Edukasi audio-visual teruji efektif dalam mengubah gaya hidup pasien DM dibandingkan edukasi verbal (p 0,032). Edukasi audio visual efektif dalam mengubah gaya hidup perempuan dengan DM dibandingkan edukasi verbal. Rumah sakit dapat menyediakan fasilitas untuk memberikan edukasi seperti televisi atau media lain berbasis audio visual agar pemberian edukasi lebih efektif.
Dominan Faktor Yang Memengaruhi Kejadian Keputihan (Flour Albus) Pada Remaja Siti Naimatul Arifah; Apriliani Yulianti Wuriningsih; Hernandia Distinarista
An-Najat Vol. 3 No. 2 (2025): Mei : An-Najat : Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i2.2450

Abstract

Keputihan merupakan salah satu tanda gejala masalah kesehatan reproduksi wanita. Keputihan merupakan cairan yang keluar dari alat genitalia bukan darah dan bukan penyakit akan tetapi manifestasi dari hampir semua penyakit kandungan. Tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kejadian keputihan pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel 138 responden. Penelitian ini menggunakan Teknik Proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian menggunakan Chi Square didapatkan stress (p value 0,043), personal hygiene (p value 0,018), aktivitas fisik (p value 0,027), air kotor (p value 0,023), panty liner (p value 0,014), pola tidur (p value 0,026), tingkat pengetahuan (p value 0,041), sikap (p value 0,011), usia (p value 0,040), perilaku (p value 0,038), sabun pembersih kewanitaan (p value 0,036). Analisa multivariat menggunakan regresi logistic ganda didapatkan pola tidur dengan nilai OR = 35,353 (CI 95% = 7,14-174,87). Hasil uji statistic menggunakan chi square  p value < 0,05 diperoleh dengan hasil semua variabel independent yaitu p value < 0,05 maka dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara stress, personal hygiene, aktivitas fisik, air kotor, penggunaan panty liner berkesinambungan, pola tidur, tingkat pengetahuan, sikap, usia, perilaku dan penggunaan sabun pembersih kewanitaan terhadap kejadian keputihan. Unutk Analisa multivariat didapatkan pola tidur merupakan variabel yang paling berperan terhadap kejadian keputihan 35 kali dibandingkan dengan variabel lain.
Pengaruh Edukasi Audio Visual Dan Leaflet (Si Adel) Terhadap Kepatuhan Keluarga Dalam Mencegah Penularan TB Paru Di RS Bhakti Asih Brebes Aisyah, Siti; Apriliani Yulianti Wuriningsih; Sri Wahyuni
An-Najat Vol. 3 No. 2 (2025): Mei : An-Najat : Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i2.2452

Abstract

Ketidakpatuhan keluarga dalam pencegahan dan penularan TB (TB) dapat meningkatkan risiko penularan TB yang sulit dideteksi. Penularan TB tersebut dapat dicegah melalui pemberian edukasi pada keluarga, salah satunya melalui media audio visual dan leaflet (Si Adel). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi audio visual dan leaflet (Si Adel) terhadap kepatuhan keluarga dalam mencegah penularan TB Paru di RS Bhakti Asih Brebes. Desain pre-experimental dengan pendekatan pre-posttest digunakan dalam penelitian kuantitatif ini. Penelitian ini melibatkan 102 pasien dan keluarga yang menderita TB Paru di RS Bhakti Asih Brebes, dengan 68 pasien yang dipilih secara purposive. Valid dan dapat diandalkan kuesioner kepatuhan keluarga untuk mencegah penularan TB Paru. Pengaruh edukasi audio visual dan leaflet (Si Adel) terhadap kepatuhan keluarga dalam mencegah penularan TB Paru diukur melalui analisis dengan uji Wilcoxon. Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian edukasi audio visual dan leaflet (Si Adel) terhadap kepatuhan keluarga dalam mencegah penularan TB Paru (p = 0,0001).  Untuk mencegah penularan TB Paru, edukasi audio visual dan lealet (Si Adel) berhasil meningkatkan kepatuhan keluarga. Diharapkan bahwa keluarga pasien akan mendapatkan pendidikan kesehatan dan kepatuhan yang lebih baik tentang cara mencegah penyakit menular TB Paru.