Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JAFP (Jurnal Akademi Farmasi Prayoga)

Uji Daya Hambat Deodoran Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis Irene Puspa Dewi; Wike Rahmana Wijaya; Verawaty Verawaty
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.048 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji daya hambat deodoran ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Daun Kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa aktif yaitu saponin, tanin, alkaloid, steroid dan flavonoid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sediaan deodoran ekstrak etanol daun kersen mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Uji aktivitas antibakteri diakukan dengan metode difusi agar. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok yaitu sediaan deodoran dengan konsentrasi 20% (Formula I), 30% (Formula II), 40% (Formula III), kontrol negatif dan kontrol positif, dimana kontrol positif menggunakan kloramfenikol. Dari data diketahui bahwa sediaan deodoran ekstrak etanol daun kersen memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis pada Formula I, Formula II dan Formula III dengan rata-rata zona hambat yaitu 17,85 mm, 25,25 mm, 31,41 mm, kontrol negatif 0,00 mm dan kontrol positif 34,225mm. Berdasarkan hasil statistik One Way Anova dapat disimpulkan bahwa perbedaan rata-rata diameter daya hambat ekstrak etanol daun kersen konsentrasi 40% terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif.
Perbandingan Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L. ) dan Ekstrak Etanol Daun Sawo (Manilkara zapota L. ) Terhadap Bakteri Escherichia coli Irene Puspa Dewi
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.109 KB)

Abstract

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan frekuensi yang tidak normal (meningkat) dan konsetrasi tinja yang lebih lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam juga disertai dengan nyeri di bagian bawah perut. Bakteri Escherichia coli merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit diare. Daun jambu biji (Psidium guajava L.) dan daun sawo biasa digunakan untuk mengobati diare karena mengandung senyawa-senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti fenol, tanin, kumarin, antrakuinon, saponin, alkaloid, dan masih banyak yang lainnya. Penelitian ini ditujukan untukmembandingkan daya antibakteri ekstrak etanol daun jambu biji dengan ekstrak etanol daun sawo terhadap bakteri Escherichia coli. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara daya hambat ekstrak etanol daun jambu biji (Psidiumguajava L.) dibandingkan ekstrak etanol daun sawo (Manilkara zapota L.) terhadap bakteriEscherichia coli. Daya hambat ekstrak etanol daun sawo (Manilkara zapota L.) terhadap bakteri Escherichia coli lebih baik dibandingkan ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.).
Perbandingan Daya Antihiperglikemia Telur Ayam Terfertilisasi Dengan Telur Nonfertilisasi Pada Mencit Putih Irene Puspa Dewi
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.827 KB)

Abstract

Telur ayam terfertilisasi dan nonfertilisasi mengandung FGF(Fibroblast Growth Factor)yang merupakan suatu faktor metabolik yang penting dalam terapi diabetes. Penelitian inibertujuan untuk membandingkan daya antihiperglikemia antara telur ayam terfertilisasidengan telur ayam nonfertilisasi pada mencit putih. Tepung putih telur ayam disiapkandengan mengeringkan putih telur ayam dengan menggunakan oven bersuhu 45-50°C dankemudian dilakukan penggerusan hingga menjadi tepung. Tepung putih telur tersebutdiberikan kepada mencit selama 14 hari, dan pada hari ke-7 dan hari ke-14 dilakukanpengoptimalan kadar glukosa dengan pemberian larutan glukosa sebanyak 75 g/70 kg BB. Setelah 1 jam pengoptimalan glukosa dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah mencit. Persentase kenaikan kadar glukosa darah mencit setelah dilakukan pengoptimalan kadar glukosa adalah kelompok mencit yang diberi tepung putih telur terfertilisasi 11,2%, kelompok mencit yang diberi tepung putih telur nonfertilisasi 23,8%, dan kelompok mencit yang tidak diberikan sediaan 92,1%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara daya antihiperglikemia antara tepung putih telur ayamterfertilisasi dengan nonfertilisasi.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2picrylhydrazyl) Irene Puspa Dewi; Hendri Gunawan Sakoikoi; Verawaty Verawaty
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Padang
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.609 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan antioksidan Infusa Daun Kersen (Muntingia calabura L.) dalam menghambat radikal bebas dengan menggunakan metode DPPH(11-diphenyl-2-picrylhydrazil). Daun kersen mengandung senyawa flavonoid, saponin, polifenol dan tanin sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan Antioksidan merupakan senyawa pendonor elektron atau yang dapat menangkal dampak negatif dari oksidan. Penelitian ini membandingkan kemampuan antioksidan daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan konsentrasi 10 % dan 20 % dengan metode infusa dalam menghambat radikal bebas. Masing-masing ekstrak diuji aktivitas antioksidannya dengan menggunakan metode DPPH sebagai radikal bebas. Dilakukan uji aktivitas antioksidan secara kuantitatif untuk memperoleh IC50 dari masing-masing ekstrak menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan infusa daun kersen dengan konsentrasi 10% memiliki daya antioksiadan kategori sedang dengan IC50 105,65 µg/mL sedangkan dengan konsentrasi 20% memiliki daya antioksidan kategori sedang dengan IC50 104,84 µg/mL.
EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP SEL MAKROFAG MENCIT Irene Puspa Dewi; Verawaty Verawaty; Meyyana Diara Sababalat; Tuty Tasli
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 6 No 2 (2021): JURNAL AKADEMI FARMASI PRAYOGA
Publisher : Akademi Farmasi Prayoga Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.522 KB) | DOI: 10.56350/jafp.v6i2.73

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efek ekstrak etanol rimpang bangle terhadap persentase aktivitas fagositosis dan kapasitas fagositosis sel makrofag mencit putih. Rimpang bangle mengandung senyawa fenilbutenoid yang dapat dimanfaatkan sebagai imunomodulator. Mencit dibagi dalam 5 kelompok yang terdiri dari 5 ekor, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, kelompok dosis 100 mg/Kg BB, kelompok dosis 500 mg/Kg BB, dan kelompok pembanding. Sesuai dengan kelompoknya, mencit diberikan perlakuan selama 7 hari dan pada hari ke-8 mencit diinjeksi suspensi bakteri Staphylococcus aureus (SA) secara intraperitoneal, kecuali pada kelompok kontrol negatif. Satu jam kemudian, mencit pada semua kelompok dikorbankan dan diambil cairan peritonealnya dan dilakukan perhitungan persentase aktivitas dan kapasitas fagositosis. Hasil perhitungan persentase aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag pada cairan peritoneal setelah pemberian ekstrak etanol rimpang bangle berturut-turut pada kelompok kontrol negatif 64,9% dan 93,2%, kelompok kontrol positif yaitu 66,2% dan 95,0%, kelompok dosis 100 mg/kg bb yaitu 75,71% dan 113,8%, kelompok dosis 500 mg/kg bb yaitu 84,0% dan 128,4%, dan kelompok pembanding yaitu 86,5% dan 176,6%. Secara statistik, persentase aktivitas dan kapasitas fagositosis mencit kelompok dosis 100 mg/kg BB dan dosis 500 mg/kg BB berbeda secara signifikan dengan kelompok kontrol negatif dan kontrol positif. Dapat disimpulkan bahwa pada dosis 100 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB, ekstrak etanol daun jambu biji dapat meningkatkan aktivitas dan kapasitas fagositosis mencit.