Penggunaan obat tradisional lebih aman dari pada penggunaan obat modern karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern, salah satu tumbuhan obat yang di yakini masyarakat Kalimantan Tengah sebagai obat antidiabetes melitus adalah daun taya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas anti diabetes ekstrak etanol 70% daun taya (Nauclea subdita (Korth) Steud) terhadap mencit putih (Mus musculus L.,) dengan induksi aloksan serta membandingkan efektivitas ekstrak etanol 70% daun taya (Nauclea subdita (Korth) Steud) dengan glibenklamid. Dalam penelitian ini terdapat 5 kelompok perlakuan. Kelompok I yaitu kontrol negatif (-) diberikan larutan CMC 0,5%, kelompok II yaitu kontrol positif (+) diberikan obat antidiabetes golongan sulfonilurea yaitu glibenklamid dosis 0,013 mg/20g BB. Sedangkan kelompok III yaitu kelompok uji diberikan dosis 150mg/20g BB disusul kelompok IV dosis 200mg/20g BB dan kelompok V dengan dosis 250mg/20g BB. Mencit mengalami kenaikan glukosa darah dengan aloksan 70 mg/kg BB dan diinjeksi secara intravena. Data presentase dianalisis dengan uji Saphiro-Wilk, Levene, One way ANOVA dan Uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol 70% daun taya dengan dosis 150mg/20g BB, 200mg/20g BB dan 250mg/20g BB memiliki aktivitas antidiabetes terhadap mencit putih dengan presentase penurunan kadar glukosa darah berturut-turut 20,56 %, 22,76 % dan 25,45 % serta efektivitas ekstrak etanol 70% daun taya (Nauclea subdita (Korth) Steud) yang paling besar berturut-turut adalah uji ekstrak III,II dan I adalah 88,25%,78,90% dan 71,28%. Maka dapat disimpulkan ekstrak etanol daun taya mampu menurunkan kadar gula darah mencit yang sudah diberikan aloksan. Efektivitas ekstrak etanol 70% daun taya yang paling besar adalah untuk uji ekstrak III tetapi masih rendah dibandingkan dengan kontrol positif.Kata kunci : Antidiabetes, daun taya (Nauclea subdita (Korth) Steud), induksi aloksan