Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Penerapan Metode Restorative Justice dalam Penyelesaian Perkara di Indonesia Akbar Fitrian; Ali Muhammad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.666 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.45

Abstract

Sistem pemidanaan di Indonesia perlu dioptimalkan lagi bentuk penghukumannya, selama ini bentuk penghukuman di Indonesia hampir secara keseluruhan hanya dengan pidana kurungan penjara, mulai dari tindak pidana yang ringan sampai berat seluruhnya akan berakhir di dalam kurungan Lembaga pemasyarakatan. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi lapas di seluruh Indonesia mengalami over kapasitas yang membuat masalah – masalah baru yang tentunya juga berdampak besar bagi masyarakat luas. Kemudian selama ini masyarakat menuntut untuk pelaku pidana dihukum seberat – beratnya, padahal sebenarnya dalam proses penyelesaian perkara pidana harus dengan putusan yang seadil – adilnya baik bagi korban dan pelaku. Permasalahannya bagaimana proses penyelesaian perkara pidana untuk mendapatkan keputusan yang seadil – adilnya bagi pelaku dan korban. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi bagaimana proses penyelesaian perkara pidana dan bentuk pemidanaan yang seadil – adilnya. Kegunaan penelitian untuk memberikan informasi bagaimana proses penyelesaian perkara pidana guna mendapat bentuk penghukuman yang seadil – adilnya dengan melihat hak pelaku dan korban. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dan pendeketan yuridis filosofis. Hasil penelitian mengenai proses penyelesaian perkara pidana guna mendapat keputusan yang seadil – adilnya yaitu dengan pendekatan restorative justice dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku, keluarga korban dan aparat penegak hukum terkait lainnya guna mendapat putusan yang adil, tidak hanya dengan bentuk kurungan penjara namun juga dapat dengan alternatif penghukuman lainnya. Kesimpulannya, proses penyelesaian perkara pidana dengan pendekatan restorative justice belum optimal dilakukan dan bentuk pemidanaannya secara keseluruhan masih dengan bentuk kurungan penjara, kemudian korban yang dirugikan tidak hanya dijadikan saksi dalam persidangan namun dengan ikut serta dalam penentuan keputusan perkara, proses penyelesaian perkara dengan melibatkan pihak – pihak yang terkait dengan berdiskusi dalam menentukan keputusan, bentuk penghukuman tidak hanya dengan pidana kurungan penjara namun juga dapat dengan alternatif penghukuman lainnya..
Penegasan Budaya Antikorupsi Pada Lembaga Pemasayarakatan Di Indonesia Yuan Nicola Audicrist Tambunan; Ali Muhammad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 2 No. 1 (2022): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.876 KB) | DOI: 10.31004/innovative.v2i1.159

Abstract

Lembaga pemasyarakatan atau Lapas adalah salah satu fasilitas publik yang dalam pemanfaatannya digunakan sebagai tempat pembinaan terhadap para terpidana kejahatan. Memiliki fungsi sebagai lembaga pembinaan maka seharusnya di dalam Lembaga pemasyarakatan dapat menggambarkan ketaatan terhadap aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Tetapi pada fakta dan data yang ada, Lembaga pemasyarakat malah menjadi salah satu tempat yang kerap kali dijadikan selaku praktek kejahatan. Salah satu perkara yang sampai dikala ini tengah berlangsung dan ditemukan pada Lembaga pemasyarakatan yakni masih suburnya budaya korupsi serta suap menyuap yang dilakukan kepada pihak penjaga lapas atau sipir. Pada penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif dimana informasi yang dipakai ialah informasi sekunder yang berawal dari kajian literatur terhadap penelitian sejenis lainnya. Selain itu, data yang ada juga diperoleh berdasarkan adanya pemberitaan di media sosial mengenai tindak pidana korupsi yang terjadi pada wilayah Lembaga pemasyarakatan. Upaya yang dilakukan salah satunya yakni dengan melakukan budaya antikorupsi, yang diawali dengan pemberian edukasi dan pendidikan karakter anti korupsi yang ditanamkan sejak dini, selanjutnya langkah nyata yang dapat dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam penyelesaian permasalahan korupsi ini merupakan dengan membuat peraturan perundang–undangan yang bisa menimbulkan dampak jera pada para pelaku perbuatan kejahatan korupsi.
Pelaksanaan Program Pembimbingan Kemandirian Klien di Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Jakarta Pusat Aprialdi Muharrami Fahrial Ikram; Ali Muhammad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Individual and independent guidance for correctional clients is one of the programs to realize integration for correctional inmates. Guidance is carried out in correctional centers. In its implementation, the independence guidance given to correctional clients is based on the results of assessments carried out by community counselors, so that the program runs well for the clients. Implementation of the program at the Class 1 Correctional Center in Central Jakarta contains obstacles, namely the lack of willingness and consistency of clients in following the existing guidance program.  
Pengaruh Empati Terhadap Prososial Pada Anak Nabilah Salma Febriana; Ali Muhammad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan mengenai kemampuan empati anak usai. Terdapat anak yang masih belum mampu mengembangkan sikap empatinya, disebabkan masih kurangnya penerapan pembiasaan yang dilakukan oleh orang tua ataupun guru di sekolah dan lingkungan bermain anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan empati anak dan upaya meningkatkan kemampuan empatinya yang sudah diteliti oleh penelitian sebelumnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi literatur. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu berupa hasil penelitian yang terdahulu berupa jurnal-jurnal yang relevan dengan topik penelitian. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis isi (content analysis). Hasil temuan dari analisis data yang diperoleh bahwa sikap empati anak perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan anak laki-laki pada aspek kognitif dan afektif dari tekanan emosionalnya. Namun dengan adanya interaksi sesama jenis kelamin, kemampuan empati anak laki-laki akan sama dengan kemampuan empati anak perempuan yang melakukan interaksi sesama jenis kelamin juga. Kemampuan empati anak dapat meningkat dengan diberikan berupa pembiasaan-pembiasaan yang positif dan stimulus yang tepat melalui metode ataupun model pembelajaran di sekolah
Pelaksanaan Pembinaan Kepribadian Dalam Metode Bimbingan Kelompok Bagi Anak Kasus Kekerasan Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang Tri Yoga Pradipta; Ali Muhammad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembinaan ialah usaha untuk membuat orang yang dibina menjadi sehat secara jasmani dan rohani, sehingga bisa meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan dalam kehidupan sehari-hari.Dinamika Kelompok adalah Sebuah kelompok ialah sekumpulan individu yang berinteraksi dan memiliki tujuan yang sama. Anak termasuk individu yang dianggap sebagai makhluk yang belum mencapai taraf usia matang ataupun diartikan sebagai individu yang masih memerlukan pengawasan orang tua oleh karena itu Konseling merupakan rangkaian pertemuan antara konselor dengan klien. Dalam pertemuan itu konselor membantu klien mengatasi kesulitan-kesulitanyangdihadah. Tujuan pemberian bantuan ituadalah agar klien dapat menyesuaiaknnya dirinya,baik dengan diri maupun dengan lingkungan.
Layanan Konseling Pembimbing Kemasyarakan dalam Mekanisme Penerimaan diri Klien di Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Jakarta Pusat Satria Eldia Azhar; Ali Muhammad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Layanan konseling merupakan salah satu bimbingan yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan. Yang mana dalam prakteknya berupa suatu hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara PK dan seorang klien. Pada penelitian ini penulis membahas mengenai peran PK dalam memberikan layanan konseling pada klien, terkhusus pada warga klien kasus narkotika yang mengalami permasalahan pada penerimaan dirinya dikarenakan adanya stigma atau anggapan buruk yang diberikan oleh masyarakat kepada Klien. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut adalah peran PK dalam memberikan bimbingan layanan konseling pada klien Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Jakarta Timur cukup berperan, dikarenakan mereka yang sudah di berikan layanan konseling individual ini merasa jadi lebih ringan masalahnya serta puas akan solusi yang telah diberikan oleh PK dan akan merubah pribadi menjadi ke arah yang lebih positif.
Strategi Komunikasi Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Upaya Penyelesaian Perkara Anak Tindak Pidana Susila (Studi Kasus : Bapas Kelas I Jakarta Pusat) Fariya Zahira Rahman; Ali Muhammad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembimbing Kemasyarakatan dalam upaya proses penyelesaian perkara Anak wajib mengedepankan semangat restorative justice. Pada anak kasus tindak pidana susila, penyelesaian perkara melalui pendekatan restorative justice dengan upaya mediasi sangat sedikit berhasil dilakukan. Hal ini dikarenakan banyak sekali kasus anak tindak pidana susila yang tidak berhasil akibat tidak adanya persetujuan dari pihak korban, hal ini dikarenakan pihak korban tidak menerima untuk dilakukan upaya mediasi. Sehingga dalam hal ini, Pembimbing Kemasyarakatan dituntut harus memiliki sebuah keterampilan komunikasi. Penelitian ini meneliti bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Pembimbing Kemasyarakatan dalam upaya penyelesaian perkara Anak tindak pidana susila di Bapas Kelas I Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara langsung kepada Pembimbing Kemasyarakatan yang menangani kasus Anak tindak pidana susila dengan menggunakan teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembimbing Kemasyarakatan dalam proses penyelesaian perkara Anak tindak pidana susila menggunakan strategi komunikasi yang cenderung menggunakan gaya persuasif untuk dapat mengajak kedua belah pihak yang berkonflik untuk melakukan mediasi dan juga menggunakan pendekatan melalui sosial budaya guna menyesuaikan gaya bahasa dan intonasi suara kepada lawan bicara agar tujuan dari komunikasi dapat tercapai. Berdasarkan analisa yang penulis lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembimbing kemasyarakatan melakukan strategi komunikasi dan pendekatan melalui sosial budaya guna mengupayakan adanya mediasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, upaya mediasi dapat terlaksana namun tidak menjadi kunci keberhasilan dalam upaya mediasi.
Co-Authors Adam Fikhri Widiyatama Nugroho Adhi Gineung Pratidina Aditya Rangga Suryadi Agnes Roulina Mutiara Sari Agung Ginanjar Agung Risaldo Agung Tri Sakti Ahlamia Andini Ahmad Jumantoro Akbar Fitrian Akbar Fitrian Akhmad Abddurasyid Akmal Nur Fauzy Aldy Dwi Aryanto Alvionita Damayanti Anak Agung Gede Sugianthara Ananda Saputra Aprialdi Muharrami Fahrial Ikram Ayom Prayoga Ayu Inka Pratiwi Ayu Made Diah Pramesti Bayu Anggoro Krisnapati Bayu Tri Wahyudi Benny Syahputra Damanik Binsar Parulian Rajagukguk Bintang Wisnu Prameswara Budi Priyatmono Cahyoko Edi Cahyoko Edi T Cahyoko Edi Tendo Cahyoko Edo Tando Christian Diza Saputra Desta Ayu Valentin Dianing Pakarti Dicky Ilham Zannara Dila Sisfani Dimas Gilang Setyawan Dimas Jaya Zakiri Dimas Mukthar Dita Ayu Wulandari Dwi Irfandi Rusli Dwie Shafa Fabira Fajar Aji Riyanto Farhan Anwarrul Anam Farhan Rajwaa Alya Mas’ud Fariya Zahira Rahman Faza Adhi Pramana Feby Kurnia Rapanca Gumay Geri Maulana Fahreza Grace Tresya Sibuea Hamzah, Imaduddin Handrian Perindu Hari Lubis Helgi Dini Hergiman Putri Hermansyah Hermansyah Herry Butar Butar Herry F Butar Butar Herry Fernandes Butar Butar Holida Hotman Husnul Khatimah I Kadek Wijata Igo Pebri Asah Saputra Ikhlasul Amal Imaduddin Ilham Jaya Pratama Iman Santoso Irja Tri Arfai Irwan Arif Rachmanto Laila Nurul Indria Lusi Hertina M. Bachrudin Mufti M. Fajar Adjie Wibowo M.Novansya Affif Bahri Maharidho Deel Ziko Maki Zaenudin S Marliyoda Aji Pangestu Maskur Hidayat Maulana Fatah Putrayanda Michael Millendiannuary Rahardjo Mico Jeje Saputra Miftahhusifa Sausan Aza Alattas Mochamad Afrizal Azka Mohamad Ridho Pijar Gemilang Muhammad Aji Dimas Pangestu Muhammad Alfarel Muhammad Ghifari Satya Zaky Muhammad Irfan Hidayat Mukhtar Abdul Latif Nabilah Novianti Nabilah Salma Febriana Naufal Amirulloh Mirfai Ni Nyoman Fitria Widiasmita Ni Putu Diah Meitha Sari Ni Putu Pratigrahita Pratiwi Nia Ananda Yusriani Niken Rachmawati Obi Noverianda Panji Sulistio Purnomo Adi Nugroho Putri Laura Arzethy Rachmayanthy, Rachmayanthy Rama Fatahillah Yulianto Ratu Arum Ningtyas Reki Akbal Amaludin Rigar Satria Elha Ramadhan Rijalil Akhyar Syarif Rismanto Agustian Damanik Rizal Fuad Herlambang Rizki Ariansyah Rizki Ramad Saputra Sabrina Alfi Arysa Salmaa Sekar Anami Salmaa Salman Al Farizy Sujono Salsabila, Unik Hanifah Samatohu Zega Santa Veronika Sirait Satria Eldia Azhar Siti Nurrahmayanti Sunu Ariasmara Syafri Hari Susanto Syahrun Alfiqri Syawalahudin Yoga Pratama Tashya Trianindya Tri Yoga Pradipta Umar Anwar Violita Citra Kusuma Dewi Willdhan Anggoro Putro Yuan Nicola Audicrist Tambunan Yuan Nicola Audicrist Tambunan Yunike Annisa Nurulita Zada Aryaguna