Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Media Farmasi : Jurnal Ilmu Farmasi (Journal Of Pharmaceutical Science)

OPTIMASI KOMBINASI SUKROSA-MANITOL SEBAGAI PENGISI DALAM SEDIAAN TABLET HISAP EKSTRAK KENTAL BIJI PINANG (Areca catechu L.) SECARA GRANULASI BASAH Widayanti, Ari; Elfiyani, Rahmah; Tania, Ferra
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 10 No. 2: September 2013
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v10i2.1166

Abstract

> Biji Pinang merupakan salah satu tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk antiseptik karena kandungan dari salah satu biji pinang adalah tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi kombinasi sukrosa-manitol dalam sediaan tablet hisap ekstrak kental biji pinang secara granulasi basah. Penelitian ini diawali dengan evaluasi ekstrak kental biji pinang 70%, lalu ekstrak kental biji pinang dibuat dalam 5 formula dengan perbandingan pengisi sukrosa dan manitol yaitu FI (1:1), FII (1:2), FIII (1:3), FIV (1:4), FV (1:5). Pembuatan granul dibuat secara granulasi basah kemudian dilakukan evaluasi granul dan evaluasi tablet. Hasil uji kekerasan tablet diperoleh F1 12,50 kg/cm2; F2 11,71 kg/cm2; F3 11,01 kg/cm2; F4 10,70 kg/cm2 dan F5 10,27 kg/cm2. Selanjutnya data kekerasan yang diperoleh dianalisa secara statistik ANOVA satu arah diperoleh nilai sig (0.000) < α (0.05), maka terdapat perbedaan bermakna pada tiap formula yang kemudian dilanjutkan pada uji Tukey. Berdasarkan hasil statistik kombinasi pengisi sukrosa manitol F1, F3 dan F5 memiliki perbedaan sifat fisik yang bermakna pada kekerasan. Pada kelima formula yang memenuhi syarat secara keseluruhan yaitu F4 dan F5 dilakukan uji hedonis. Hasil analisa chi-square menunjukan bahwa F4 dan F5 tidak ada perbedaan yang bermakna pada uji kemanisan dan uji kesukaan aroma. Pada uji penampilan F4 ada perbedaan bermakna sedangkan F5 tidak ada perbedaan bermakna. Dapat disimpulkan F5 merupakan nilai optimal dan dapat diterima respon rasa di masyarakat. 
EFFERVESCENTEKSTRAK KERING KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostanaL.) PERBANDINGAN PENGGUNAAN ASAM SITRAT DAN TARTRAT TERHADAP SIFAT FISIK GRANUL Elfiyani, Rahmah; Radjab, Naniek Setiadi; Harfiyyah, Luvi Selviatul
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 11 No. 1: Maret 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v11i1.1393

Abstract

Kulit  buah  manggis  kaya  akan  xanthon yang  bersifat  antioksidan.  Agar penggunaannya lebih praktis dibuatlah dalam sediaan granul  effervescent.Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan penggunaan asam sitrat, asam tartrat, dan kombinasi keduanya terhadap sifat fisik granul effervescent ekstrak kulit buah manggis.  Ekstrak  kering  kulit  buah  manggis  dimaserasi  dengan  air,  setelah  itu dibuat  serbuk  dengan  spray  drying,  kemudian  serbuk  kering  yang dihasilkan dibuat  granul  effervescent secara  granulasi  basah  menggunakan  sumber  asam berbeda-beda  yaitu  asam  sitrat(FI),  asam  tartrat  (FII),  kombinasi  asam  sitrat : asam  tartrat  (1:2)  (FIII)  dalam  konsentrasi  30%.  Evaluasi granul  meliputi  uji organoleptis,  susut  pengeringan, sifat  alir,  distribusi  ukuran  partikel,  waktu melarut,  uji  pH  dan  indeks  kompresibilitas.  Hasil  evaluasi  waktu  melarut diperoleh:  FI 3’2; FII 3’34; dan FIII 4’20. Berdasarkan  hasil  penelitian  dapat disimpulkan bahwa penggunaan asam sitrat sebagai sumber asam  meningkatkan sifat  fisik  granul  yaitu  waktu  melarut  granul  effervescent ekstrak  kulit  buah manggis (Garcinia mangostana L.) menjadi lebih cepat. Kata Kunci:  Buah  Manggis  (Garcinia  mangostana L.),  Granul  Effervescent, Asam Sitrat, Asam Tartrat
Perbandingan Antara Penggunaan Pengikat Dan Humektan Terhadap Sifat Fisik Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Etanol 96% Daun Sosor Bebek (Bryophylum Pinnatum [Lam.] Oken) Elfiyani, Rahmah; Setiadi. R, Naniek; Me, Sri i Dwi; Maesaroh, Siti
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 12 No. 2: September 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v12i2.3755

Abstract

Daun sosor bebek (Bryophyllum pinnatum [Lam.] Oken) merupakan bahan alam yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Pada pembuatan pasta gigi digunakan Xanthan gum dan Natrium Karboksimetil selulosa sebagai pengikat, serta menggunakan sorbitol dan gliserin sebagai pelembab (humektan). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh penggunaan bahan pengikat dan pelembab (humektan) terhadap stabilitas fisik pasta gigi ekstrak etanol 96% daun sosor bebek. Pasta gigi dibuat dalam 5 formula dengan konsentrasi xanthan gum sebagai pengikat 1,5; 1,75; 2; 2,5; 3%, dan 5 formula dengan konsentrasi sorbitol sebagai humektan 10; 20; 30; 40; 50%. Tiap formula dievaluasi selama 6 minggu meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, tinggi busa. Selain itu dilakukan uji freeze thaw dan sentrifugasi. Hasil data viskositas formula dengan bahan pengikat xanthan gum 232.700 - 555.300 cps, sedangkan hasil data viskositas formula dengan bahan humektan sorbitol 14.133 - 75.600 cps. Berdasarkan hasil, dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi pengikat dalam formula lebih efektif untuk meningkatkan konsistensi dan viskositas sediaan dibandingkan dengan peningkatan konsentrasi pelembab sehingga meningkatkan stabilitas sifat fisik sediaan pasta gigi. 
PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL DAUN SOSOR BEBEK DALAM SEDIAAN PASTA GIGI Elfiyani, Rahmah; Wardani, Elly; Wardiyani, Umi
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14, No 2 : September 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v14i2.11235

Abstract

Daun sosor bebek merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional, karena memiliki khasiat sebagai antipiretik, diuretik, insektisida dan antibakteri.Tujuan penelitian ini untuk melihat aktivitas antibakteri sediaan pasta gigi ekstrak etanol 96% daun sosor bebek terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Dilanjutkan pembuatan sediaan pasta gigi ekstrak daun sosor bebek pada konsentrasi ekstrak 0%, 5%, 10%, 20% dan dilakukan evaluasi fisik serta uji aktivitas antibakteri dengan metode dilusi. Data yang didapat dianalisis secara statistik dengan uji one way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey.  Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada konsentrasi ekstrak 5% memiliki rata-rata koloni sebesar 84, ekstrak 10%; 69,67, ekstrak 20%; 44,33, plasebo 366 dan pasta gigi pembanding 43,33. Ekstrak etanol 96% daun sosor bebek sebesar 10% dan 20% dalam sediaan pasta gigi dapat menghambat pertumbuhan koloni S.mutans sebaik produk komersial.