Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa Ilmu Pemerintahan

PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT DESA ENCLAVE PASCA PENETAPAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU (Studi Kasus di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang) Rouf, Abdul; Hakim, Muhammad Lukman; Utaminingsih, Alifiulahtin
Jurnal Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadirnya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di tenggah-tenggah Desa Ngadas akan membawa bentuk perubahan sosial dalam struktur masyarakat. Masyarakat yang awalnya bergantung dengan alam sekarang ketergantungan tersebut harus terbatasi dengan bentuk konservasi dari taman nasional. Munculnya konflik kepentingan lahan perbatasan milik masyarakat dengan taman nasional akan memicu terbentuknya perubahan sosial dalam segi mata pencarian masyarakat, selain itu pandangan masyarakat Desa Ngadas yang mengangap bahwa taman nasional merupakan pendatang baru, sedangkan Desa Ngadas sudah ada sejak dulu sebelum taman nasional hadir. Perubahan sosial masyarakat akan terbentuk dari pola tindakan rasional masyarakat. Pola tindakan masyarakat muncul dilihat dari semenjak Desa Ngadas menjadi salah satu desa enclave Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Perubahan sosial masyarakat ini akan ditinjau dengan teori Rasionalisme dari Max Weber. Perubahan sosial tersebut yang akan memunculkan dampak positif serta dampak negatif. Dampak positif dari perubahan tersebut akan memciptakan kesejahteraan sosial sedangkan dampak negatif akan memicu terbentuknya kesenjangan sosial. Dampak yang ditimbulkan dari perubahan sosial akan ditinjau dengan konsep kesejahteraan sosial dengan mencacu pada indikator kesejahteran dari BPS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang diuraikan secara deskriptif, metode yang digunakan adalah study kasus dan teknik pengambilan data dengan mengunakan wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil yang diperoleh di lapangan  Pola tindakan masyarakat yang tradisional serta mengedepankan adat dan tradisi tengger yang berperan besar dalam tidak terbentuknya perubahan, perubahan dalam segi ini terjadi pada segi etika sosial masyarakat. Perubahan pola perkembangan keyakinan masyarakat yang awalnya mengalami penolakan tetapi kini malah kerukunan dan tolerasnsi sangat dijunjung masarakat Desa Ngadas. Pola hubungan antara masyarakat dan Pemerintah Desa Ngadas dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terjalin kurang baik. Perkembangan mata pencarian masyarakat yang semula pertanian kini berkembang ke sektor pariwisata. Dari sektor kesejahteraan penduduk masyarakat Desa Ngadas mengalami peningkatan pendapatan yang cukup besar, hampir pendapatan perkapita masyarakat mencapai 19 juta. Banyaknya lapangan pekerjaan yang ada di Desa Ngadas membuat pengganguran tidak ada bahkan tenaga kerja harus di datangkan dari luar desa, tingkat pendidikan yang relatif rendah, akses jalan penghubung antara Dusun Jarak Ijo dan Dusun Ngadas masih berupa jalan tanah yang sewaktu-waktu dapat terputus.
Pengaruh Dimensi Kinerja Dan Kualitas Pelayanan Pemanfaatan Tata Ruang Terhadap Kepuasan Masyarakat Di Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Malang Wardani, Aditya Pratama Jaya; Utaminingsih, Alifiulahtin; Prantama, Muhammad Barqah
Jurnal Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi kinerja yang terdiri dari hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi serta kualitas pelayanan pemanfaatan tata ruang terhadap kepuasan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Malang Bidang Tata Ruang. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan pelayanan pemanfaatan tata ruang dari bulan Maret-September 2017 sebanyak 1104. Sampel dari penelitian ini adalah masyarakat yang ditemui oleh peneliti pada saat melakukan pengajuan pelayanan pemanfaatan tata ruang yang di lakukan di kantor Pelayanan Terpadu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Malang, serta masayarakat yang menerima pelayanan di lapangan. Latar belakang utama dari penelitian ini adalah karena adanya penurunan peniliaan survey kepuasan masyarakat yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Malang. Penurunan ini bisa jadi karena adanya banyak pengaduan pelanggaran yang menyebabkan beberapa bencana. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai signifikasi variabel hasil kerja 0,039, perilaku kerja 0,074, sifat pribadi 0,389, dan kualitas pelayanan 0,001. Apabila dibawah 0,05 terdapat signifikasi dan apabila lebih tidak ada pengaruh signifikan. Hasil ini kemudian menunjukan bahwa variabel hasil kerja dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan masyarakat, sedangkan variabel perilaku kerja dan sifat pribadi tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Nilai F hitung bernilai 49,511 dengan signifikasi 0,000 atau lebih dari nilai F tabel 2,48. Hal ini menunjukan secara simultan terdapat pengaruh secara signifikan. Nilai R2 pada penelitian ini adalah 0,695, artinya 69,5 % variabel hasil kerja, perilaku kerja, sifat pribadi, dan kualitas pelayanan mampu menggambarkan variabel kepuasan masyarakat
ANALISIS FORMULASI KEBIJAKAN CITY BRANDING “BEAUTIFUL MALANG” Pradita, Ignadia; Rahayu, Restu Karlina; Utaminingsih, Alifiulahtin
Jurnal Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini membahas proses formulasi dimana tahapan ini merupakan fondasi awal yang akan mempengaruhi pelaksanaan kebijakan. Fokus penelitian untuk mengetahui proses formulasi serta melihat faktor pendorong dan penghambat pada proses kebijakan city branding “Beautiful Malang”. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif. Kerangka teori yang digunakan teori formulasi kebijakan dari Budi Winarno dengan menggunakan empat tahapan proses formulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari indikator (1) Pada proses perumusan terdapat empat tuntutan dan masalah yang melandasi akan tetapi, dari keempat permasalah tersebut belum mengidentifikasi potensi yang dimiliki Kota Malang (2) Pada proses agenda setting belum melibatkan stakeholder dalam pembentukan konsep city branding (3)Terdapat tujuh model dalam tahapan pemilihan alternatif akan tetapi model-model tersebut tidak disosialisasikan dan dikonsultasikan kepada masyarakat sebelum kebijakan ditetapkan  (4) Penetapan kebijakan yaitu dalam bentuk Surat Edaran (SE) Nomor: 556/297/35.73.308/2015 namun pasca penetapan kebijakan terlihat pada proses sosialisasi lebih menekankan pemasangan logo belum pada pemaknaan yang mendalam, kurangnya koordinasi antar OPD dan mendapat cukup banyak mendapat beberapa kritikan dan pertentangan dari stakeholder. Adapun faktor pendukung yakni proses tahapan pembentukkan kebijakan city branding “Beautiful Malang” sudah lebih baik dibandingkan dengan city branding Kota Malang yang sebelumnya sedangkan faktor penghambat yaitu payung hukum dari kebijakan city branding “Beautiful Malang” masih belum kuat, minimnya anggaran, dan adannya tuntutan agar city branding ini segera diimplementasikan.
IMPLEMENTASI PROGRAM E-WARONG KUBE SRIKANDI DI KOTA MALANG TAHUN 2017 (Studi Di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen) Pramesti, Indira Putri; Utaminingsih, Alifiulahtin; Rahayu, Restu Karlina
Jurnal Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus pada implementasi program Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (E-Warong KUBE-PKH) di Kota Malang Tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Dinas Sosial Kota Malang, Kantor Cabang Utama (KCU) BNI Kota Malang, Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (UPPKH) Kota Malang, dan E-Warong KUBE “Srikandi” Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami secara rinci tentang implementasi program e-Warong pada KUBE “Srikandi” di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang sehingga dapat mencapai tujuan. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan top-down model implementasi dari Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier yang terdiri dari 3 variabel; karakteristik masalah, karakteristik kebijakan, dan karakteristik lingkungan. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, kajian dokumen, dan foto. Hasil dari penelitian ini adalah, implementasi program pada e-Warong KUBE “Srikandi” masih belum optimal karena masih terdapat pelaksanaan yang tidak sesuai pendekatan top-down model implementasi dari Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier diantaranya adalah pada karakteristik masalah terdapat permasalahan teknis, sifat populasi yang tidak mampu menjangkau selain Kelurahan Bareng. Pada karakteristik kebijakan para aktor pelaksana harus sesuai dengan peraturan sehingga kurang dapat mengembangkan kegiatan pada e-Warong, dan kurangnya akses formal pihak lain.  Pada karakteristik lingkungan adalah kurangnya dukungan publik, terdapat KPM yang menolak program, kepemimpinan tidak berjalan dengan baik.